Mahasiswa Ditemukan Tewas di Kosan Bali

Pengakuan Pemilik Kos Terkait CCTV Kasus Mahasiswa Tewas di Bali Beda dengan Temuan Polisi

Pengungkapan kasus kematian Aldi Sahilatua Nababan (23), mahasiswa asal Medan di kamar Kosannya di Bali hingga saat ini masih bergulir.

|
Editor: Kartika Aditia
TribunBali.com
Pengakuan Pemilik Kos Terkait CCTV Kasus Mahasiswa Tewas di Bali Beda dengan Temuan Polisi 

Kasus kematian mahasiswa asal Medan, Aldi Sahilatua Nababan hingga saat ini belum menemui titik terang.

Bahkan pihak keluarga masih mencari keadilan terkait tewasnya mahasiswa asal Medan, Aldi Sahilatua Nababan yang dinilai tak wajar.

Baru-baru ini, kakak Aldi yang bernama Monlais mengungkap fakta jika ada beberapa oknum yang mengubunginya.

Oknum itu bahkan yang memberi tahu warga jika Aldi Nababan tewas diduga bunuh diri.

Bahkan mereka juga mengatakan kalau biaya otopsi bisa nyaris Rp 30 juta.

Baca juga: Penyebab Siswa MAN 1 Medan Dibully Hingga Dicap Besi Panas Ternyata Gegara Tolak Ajakan Geng Motor


Informasi terbaru, para oknum itu juga rupanya bisa memegang barang bukti yang ada di TKP.

Kakak kandung Aldi Sahilatua Nababan, Monalisa Nababan mengungkap sosok oknum tersebut.

Awalnya saat mendapat kabar kematian Aldi, Monalisa mendapat banyak telepon.

"Banyak oknum-oknum yang nelepon," kata Monalisa.

Oknum itu menyarankan agar pihak keluarga tidak melakukan otopsi terhadap jenazah.

"Janganlah diotopsi, kasihan mayatnya disayat-sayat, dipotongi," ujarnya.

Tak hanya itu, oknum tersebut juga seolah menakut-nakuti soal biaya otopsi.

"Hampir Rp 30 juta, dan dijelaskan juga mungkin hari Senin baru didaftarkan dan belum tahu jadwal (otopsi) kapan," tutur Monalisa.

Akhirnya karena kerumitan itu dan biaya yang mahal, keluarga pun memutuskan untuk membawa pulang saja jasad Aldi ke Medan.

"Dari mana saya harus mengirim biaya sebanyak itu?," ujarnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved