Keutamaan Hari Jumat

Apakah Meninggal di Hari Jumat Selamat dari Azab Kubur? Simak Penjelasan Para Ulama

Hari Jumat adalah salah satu hari baik yang diyakini umat muslim dan menyimpan berbagai keutamaan di dalamnya.

Penulis: Rita Lismini | Editor: Hafi Jatun Muawiah
TribunBengkulu.com/Freepik.com
Ilustrasi Keutamaan Meninggal di Hari Jumat. Apakah Meninggal di Hari Jumat Selamat dari Azab Kubur? Simak Penjelasan Para Ulama 

demikian pula memisahkan hari-hari mereka yang dapat mengundang mereka untuk berziarah kepadaNya di hari tersebut di surga ‘And.

Tidaklah seorang mukmin dicabut nyawanya di hari Jumat yang penuh dengan kebesaran rahmatNya yang tidak terhingga,

kecuali Allah mencatatkan untuknya keberuntungan dan kemuliaan, maka dari itu, Allah menjaganya dari fitnah kubur,”. (Syekh Abdur Rauf al-Manawi, Faidl al-Qadir, juz 5, hal. 637)."

Baca juga: 7 Sholawat Luar Biasa di Hari Jumat Lengkap Arab, Latin, Artinya, Ada Sholawat Fatih hingga Nariyah

4. Tanda Husnul Khotimah

Keutamaan meninggal di hari Jumat lainnya bagi umat Islam yakni menjadi tanda husnul khotimah.

Husnul khotimah mengacu pada keadaan di mana seseorang meninggal dalam keadaan yang diterima oleh Allah SWT.

Mengingat hari Jumat merupakan hari yang dianggap mulia dan dihormati dalam agama Islam, maka seorang muslim yang meninggal di hari ini dipercaya memiliki tanda-tanda husnul khotimah.

Meski begitu, husnul khotimah juga terkait dengan kondisi dan amal perbuatan seseorang sepanjang hidupnya, tidak hanya karena hari meninggalnya mereka.

Jadi, penting bagi setiap Muslim untuk berupaya menjalani kehidupan dengan melakukan amal yang baik dan senantiasa menjauhi larangan Allah SWT.

Amalan baik inilah yang akan menjadi bekal seseorang di akhirat setelah meninggalkan dunia.

5. Mendapat Pahala Mati Syahid

Umat Islam yang meninggal di hari Jumat juga dipercaya akan mendapatkan pahala mati syahid.

Status syahid memiliki keutamaan yang tinggi dalam Islam, dan orang yang meninggal dalam keadaan syahid diyakini mendapatkan kedudukan istimewa di sisi Allah SWT.

Sayangnya, tidak ada dalil dalam Al-Qur'an maupun hadis yang menjelaskan tentang hal ini.

Dilansir dari laman Umma, Humaid dari Iyas bin Bukair menyatakan,

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved