Keutamaan Hari Jumat
Apakah Meninggal di Hari Jumat Selamat dari Azab Kubur? Simak Penjelasan Para Ulama
Hari Jumat adalah salah satu hari baik yang diyakini umat muslim dan menyimpan berbagai keutamaan di dalamnya.
Penulis: Rita Lismini | Editor: Hafi Jatun Muawiah
TRIBUNBENGKULU.COM - Hari Jumat adalah salah satu hari baik yang diyakini umat muslim dan menyimpan berbagai keutamaan di dalamnya.
Lantas, benarkah meninggal di hari Jumat itu hari paling baik dibandingkan hari biasa lainnya?
Yuk tribuners, ketahui hal yang mendasarinya.
Meninggal di hari Jumat diyakini umat Islam sebagai hari terbaik untuk meninggal dalam keadaan husnul khotimah.
Apakah benar demikian?
Berikut keutamaan meninggal di hari Jumat antara lain:
1. Masuk Surga
Salah satunya yakni ia akan masuk ke dalam surganya Allah SWT.
Menurut hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah RA, di mana Nabi SAW bersabda:
خَيرُ يومٍ طَلَعتْ عليه الشمسُ يومَ الجُمُعةِ ، فيه خُلِقَ آدمُ ، وفِيه أُدْخِلَ الجنةَ ، وفيه أُخْرِجَ مِنها ، ولا تَقومُ الساعةُ إِلَّا في يومِ الجُمعةِ
Artinya:
“Hari terbaik di mana matahari telah terbit adalah hari Jumat; di atasnya Adam diciptakan. di atasnya dia dimasukkan ke surga, di atasnya dia dikeluarkan darinya. Dan jam terakhir akan terjadi pada hari lain selain hari Jumat.”
Dari riwayat hadist tersebut tertulis seseorang akan masuk surga apabila meninggal di hari Jumat.
2. Hari Terbaik bagi Muslim
Selain itu, pada hari Jumat, ada waktu khusus dimana Allah SWT akan mengabulkan permohonan hamba-Nya.
Menurut Muslim Hands, hari Jumat adalah hari yang penuh berkah dan bermanfaat dalam satu minggu.
Hal ini dinyatakan dalam hadist shahih dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut ketika menjelaskan terkait hari Jumat:
اعةٌ، لا افِقُها لمٌ، ائمٌ لِّي، لُ اللهَ الى ا، لا ا اه
Artinya:
“Ada suatu waktu di dalamnya (Jumat) di mana tidak ada seorang Muslim pun yang berdiri saat salat dan memohon kepada Allah,
Yang Maha Besar dan Maha Agung, untuk sesuatu kecuali bahwa Dia akan memberikannya kepadanya.”
3. Dijaga dari Fitnah Kubur
Syekh Abdur Rauf al-Manawi memberi pendapat terkait meninggal di hari Jumat, salah satunya dari keutamaan yang dimiliki.
Keutamaan yang diyakininya yakni mendapat fitnah dari kubur, seperti yang tertulis dalam kitab Faidl al-Qadir sebagai berikut:
“Sabda Nabi, tidaklah seorang Muslim mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur,
Sebab orang yang wafat di hari atau malam Jumat dibukakan paginya tutup (kurungan), sebab pada hari Jumat api neraka Jahannam tidak dinyalakan,
Pintu-pintunya ditutup, keleluasaan api neraka tidak berjalan sebagaimana hari-hari yang lain.
Maka, bila di hari Jumat seorang hamba dicabut ruhnya, hal tersebut menunjukan kebahagiannya dan baiknya tempat kembali baginya,
sebab hari Jumat adalah hari terjadinya kiamat.
Allah memisahkan di antara para kekasih dan musuh-musuhNya,
demikian pula memisahkan hari-hari mereka yang dapat mengundang mereka untuk berziarah kepadaNya di hari tersebut di surga ‘And.
Tidaklah seorang mukmin dicabut nyawanya di hari Jumat yang penuh dengan kebesaran rahmatNya yang tidak terhingga,
kecuali Allah mencatatkan untuknya keberuntungan dan kemuliaan, maka dari itu, Allah menjaganya dari fitnah kubur,”. (Syekh Abdur Rauf al-Manawi, Faidl al-Qadir, juz 5, hal. 637)."
Baca juga: 7 Sholawat Luar Biasa di Hari Jumat Lengkap Arab, Latin, Artinya, Ada Sholawat Fatih hingga Nariyah
4. Tanda Husnul Khotimah
Keutamaan meninggal di hari Jumat lainnya bagi umat Islam yakni menjadi tanda husnul khotimah.
Husnul khotimah mengacu pada keadaan di mana seseorang meninggal dalam keadaan yang diterima oleh Allah SWT.
Mengingat hari Jumat merupakan hari yang dianggap mulia dan dihormati dalam agama Islam, maka seorang muslim yang meninggal di hari ini dipercaya memiliki tanda-tanda husnul khotimah.
Meski begitu, husnul khotimah juga terkait dengan kondisi dan amal perbuatan seseorang sepanjang hidupnya, tidak hanya karena hari meninggalnya mereka.
Jadi, penting bagi setiap Muslim untuk berupaya menjalani kehidupan dengan melakukan amal yang baik dan senantiasa menjauhi larangan Allah SWT.
Amalan baik inilah yang akan menjadi bekal seseorang di akhirat setelah meninggalkan dunia.
5. Mendapat Pahala Mati Syahid
Umat Islam yang meninggal di hari Jumat juga dipercaya akan mendapatkan pahala mati syahid.
Status syahid memiliki keutamaan yang tinggi dalam Islam, dan orang yang meninggal dalam keadaan syahid diyakini mendapatkan kedudukan istimewa di sisi Allah SWT.
Sayangnya, tidak ada dalil dalam Al-Qur'an maupun hadis yang menjelaskan tentang hal ini.
Dilansir dari laman Umma, Humaid dari Iyas bin Bukair menyatakan,
“Barangsiapa mati di hari Jumat, ia dicatat mendapat pahala syahid dan aman dari siksa kubur.”
Namun, menurut Syekh Muhammad Anwar Syah al-Kasymiri, hadis mengenai keutamaan meninggal di hari Jumat tidak shahih. Beliau pun menjelaskan,
“Tidak mencapai derajat shahih, hadits mengenai keutamaan mati di hari Jumat, bila diandaikan keshahihannya,
maka keutamaan tidak ditanya malaikat diarahkan kepada orang mati di hari Jumat,
bukan orang yang meninggal di hari sebelumnya dan diakhirkan pemakamannya sampai hari Jumat.” (Muhammad Anwar Syah Ibnu Mu’azzham Syah al-Kasymiri, al-‘Arf al-Syadzi, juz 2, hal. 452)
Walaupun begitu, Jumat tetap menjadi hari baik dan memiliki keutamaan tersendiri bagi umat Islam yang meninggal di hari mulia tersebut.
Hari Jumat
Keutamaan Hari Jumat
Hukum Meninggal Hari Jumat
Keutamaan Meninggal Hari Jumat
Penjelasan Para Ulama
Tata Cara Bersiwak Membersihkan Mulut dan Gigi di Hari Jumat Sesuai Ajaran Rasulullah SAW |
![]() |
---|
Hukum Orang Sholat Jumat yang Tidak Mendengarkan Khutbah, Apakah Sah? |
![]() |
---|
Niat, Tata Cara, dan Hukum Mandi Sebelum Menunaikan Sholat Jumat, Yuk Simak Jangan Sampai Keliru |
![]() |
---|
Kenapa Potong Kuku Harus di Hari Jumat? Yuk, Simak Hukum, Urutan dan Tata Caranya Menurut Hadis |
![]() |
---|
Cara Menebus Dosa Bagi Muslim Karena Tinggalkan Sholat Jumat dengan Sengaja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.