Perempuan di Cirebon Ditemukan Tewas
Fakta-fakta IRT di Cirebon Diduga Dibunuh Mantan Suami Siri, Dipergoki Adik-Ditemukan 9 Luka Tusukan
Fakta-fakta IRT di Cirebon Diduga Dibunuh Mantan Suami Siri, Dipergoki Adik-Ditemukan 9 Luka Tusukan
"Tadi pagi jam 3 ada laporan dari masyarakat bahwa laporan adanya perempuan bersimbah darah," kata Nuryana.
Menurut Nuryana, pihaknya langsung mendatangi TKP bersama tim dari Polresta Cirebon.
Hasil olah TKP sementara, korban diduga tewas karena dibunuh.
Sebab, terdapat sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya.
Di lokasi, pihaknya juga menemukan beberapa barang bukti yang diduga digunakan pelaku saat melakukan aksi tersebut.
"Barang bukti ada pisau dapur dan sepeda motor diduga milik pelaku," katanya.
Menurut Nuryana, pihaknya kini terus mendalami kasus dugaan pembunuhan tersebut.
Termasuk, melakukan aksi pengejaran terhadap pelaku.
"Untuk pelaku sekarang masih dalam pengejaran," ujarnya.
Sementara korban sendiri langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Losarang Indramayu untuk diotopsi.
Hal itu guna membantu penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Sebelumnya diberitakan, warga setempat heboh setelah temuan seorang perempuan yang sudah bersimbah darah di Blok Lempung, Desa setempat.
Diduga kuat perempuan ini merupakan korban pembunuhan.
Informasi yang dihimpun, korban ditemukan oleh warga di tempat tidurnya dalam keadaan berlumuran darah.
Warga berdatangan saat mendengar ada teriakan histeris dari rumah korban.
Ketua RT 05/02, Dudung Jumari, menceritakan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari.
Saat itu, dirinya belum tidur dan sedang berkumpul bersama warga lain.
Ketika itulah ia dan warga lainnya mendengar suara teriakan dan langsung menghampiri sumber suara.
"Kami sedang nongkrong, sekitar jam 3 pagi ada warga ramai ke lokasi, dikira ada maling," ujar Dudung saat diwawancarai media, Minggu (26/11/2023).
Saat tiba di sumber suara teriakan, ternyata ada perempuan berinisial R (47) di dalam kamar dalam keadaan sudah terbaring berlumur darah dan diperkirakan sudah meninggal.
Para warga pun tak berani memberikan pertolongan.
"Kami tidak berani menolong, karena waktu itu sudah meninggal."
"Jadi kami langsung lapor ke polisi," kata Dudung.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Dapatkan Informasi Lainnya di GoogleNews, Klik: Tribun Bengkulu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.