Keutamaan Hari Jumat

Kenapa Potong Kuku Harus di Hari Jumat? Yuk, Simak Hukum, Urutan dan Tata Caranya Menurut Hadis

Sebagian umat muslim masih ada yang belum mengetahui keutaamaan memotong kuku di hari Jumat.

Penulis: Rita Lismini | Editor: Hafi Jatun Muawiah
TribunBengkulu.com
Ilustrasi Memotong Kuku di Hari Jumat. Kenapa Potong Kuku Harus di Hari Jumat? Yuk, Simak Hukum, Urutan dan Tata Caranya Menurut Hadis 

TRIBUNBENGKULU.COM - Sebagian umat muslim masih ada yang belum mengetahui keutaamaan memotong kuku di hari Jumat.

Lantas mengapa kita harus memotong kuku di hari Jumat?

Memotong Kuku di Hari Jumat adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Hal ini tercantum dalam sebuah hadis dari Abu Ja'far yang diriwayatkan Al Baihaqi:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَحِبُّ أَنْ يَأْخُذَ مِنْ شَارِبِهِ وَأَظَافِرِهِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ

Kaanannabiyya shollallahualaihi wasallam, yastajib ayyakkhudza mingsyaaribihi wa adhoofirihi yaumal jumuati.

"Nabi Muhammad SAW biasa mencukur kumis dan kukunya di hari Jumat."

Mengingat memotong kuku hukumnya adalah sunnah, selain itu memotong kuku yakni utnuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri.

Kendati dimikian, tidak berarti bahwa seseorang tidak diperbolehkan untuk memotong kuku di hari-hari lain.

Hal ini disampaikan oleh Buya Yahya dalam sebuah video kajian melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.

"Potong kuku adalah sunnah. Potong Kapan saja," terang Buya Yahya, dikutip TribunBengkulu.com, Minggu (3/12/23).

"Cuman dihimbau kalau bisa setiap sepekan sekali, setiap Jumat," lanjutnya.

Langsung saja, simak bacaan doa, urutan dan tata cara memotong kuku menurut Islam di bawah ini!

Doa Memotong Kuku

Berikut doa potong kuku lengkap Arab, latin, dan terjemahan Bahasa Indonesia.

بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ وَعَلَى سُنَّةِ مُحَمَّدٍ وَاَلِ مُحَمَّدٍ صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلاَمُهُ عَلَيْهِمْ

Bismillah wa billah wa alaa sunnati muhammadin wa aali muhammadin sholawaatullaahi wa salaamuhuu alaihim.

"Dengan menyebut nama Allah dan karena Allah, serta mengikuti sunah Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad. Semoga rahmat Allah dan salam-Nya senantiasa tercurah kepada mereka."

Urutan Memotong Kuku 

Adapun urutan memotong kuku menurut Ustadz Adi Hidayat adalah sebagai berikut:

1. Telunjuk kanan terlebih dahulu

Para ulama mengajarkan dengan memotong telunjuk kanan terlebih dahulu.

Cara memotong kuku mungkin punya cara tersendiri.

Tapi dimulainya dari telunjuk.

Kita ucapkan bismillah sebelum memulai agar bisa menjadi bagian ibadah.

2. Kelingking kanan

Setelah telunjuk selesai, dianjurkan melanjutkan memotong kuku di jari kelingking kanan.

3. Jari manis kanan

Setelah itu dilanjutkan ke jari manis di tangan kanan.

4. Jari tengah kanan

5. Jari jempol kanan

Adapun untuk tangan kiri, urutan memotong kukunya adalah sebagai berikut:

1. Jari kelingking

2. Jari manis

3. Jari tengah

4. Jari telunjuk

5. Jari Jempol

Demikian juga dengan di kaki.

Cara Memotong atau Menggunting Kuku

Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan, ada lima fitrah yang sangat bermakna.

Satu di antaranya adalah memotong kuku.

UAH mengatakan, membersihkan, merapikan dan memotong kuku adalah bagian yang menunjukkan tentang kebersihan, yang memang menjadi bawaan fitrah manusia.

"Cenderung hidup lebih bersih, lebih rapi, lebih indah dan lain-lain sebagainya," kata UAH dalam video yang diunggah Adi Hidayat Official.

"Dan kuku adalah bagian yang melekat dalam kehidupan kita. Karena itu, orang Islam mesti tampil dengan bawaan fitrahnya," jelas UAH.

"Senang dengan kebersihan dan kerapihan termasuk kuku," lanjutnya.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, ulama sudah memberikan contoh perintah atau sunnah memotong kuku.

Satu di antaranya seperti disampaikan Imam Nawawi.

Baca juga: Apakah Meninggal di Hari Jumat Selamat dari Azab Kubur? Simak Penjelasan Para Ulama

Waktu memotong kuku yang disunnahkan adalah di hari Jumat.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, kuku yang dipotong, dianjurkan untuk dikubur.

Walaupun bukan kewajiban, tapi dianjurkan untuk dikuburkan.

Menurut UAH, ada dua tujuan mengubur kuku yang sudah dipotong.

1. Menghormati bagian tubuh yang telah Allah SWT ciptakan, sehingga bisa menjaga kemuliaannya.

2. Menghindari hal-hal yang bisa menghadirkan mudharat-mudharat yang tidak tampak

"Mudharat itu hal-hal yang membahayakan kepada diri tapi tidak tampak," kata UAH.

"Seperti kebiasaan tukang sihir misalnya. Atau hal terkait magic yang seringkali menggunakan bagian potongan tubuh, khususnya rambut. Ada juga yang terkait dengan kuku," katanya.

"Ada juga yang menambahkan secara Fiqh, supaya tidak dijadikan bagian potongan-potongan untuk kepentingan lain," katanya.

Setelah selesai, akhiri dengan mengucapkan hamdalah.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved