Aksi Bullying Remaja di Bengkulu Selatan

Aksi Bullying-Aniaya Siswi SMP di Bengkulu Selatan Viral, Dikbud Akui Belum Berhasil Didik Siswa

Siswi remaja yang diduga masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) di Bengkulu Selatan, gemparkan sosial media. Lantaran, satu siswi remaja

Warga
Tangkapan layar Aksi bullying Siswi di Bengkulu Selatan. Aksi Bullying-Aniaya Siswi SMP di Bengkulu Selatan Viral, Dikbud Akui Belum Berhasil Didik Siswa 

Laporan Reporter TribunBengkulu.Com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Aksi perundungan atau Bullying hingga penganiayaan siswi  di bangku sekolah menengah pertama (SMP) di Bengkulu Selatan viral di media sosial .

Peristiwa tersebut terjadi di Kecamatan Kedurang, Bengkulu Selatan Bengkulu, pada Kamis (7/12/2023).

Menanggapi hal itu, Kadis Dikbud Bengkulu Selatan Novianto membenarkan jika peristiwa tersebut dan telah menerima laporan dari pihak sekolah.

"Iya memang ada. Itu terjadi di Kecamatan Kedurang, semuanya siswi SMP dan peristiwa bullying sudah ditindak lanjuti pihak sekolah," jelas Novianto, Jumat (8/12/2023).

Atas peristiwa tersebut dirinya meminta maaf, karena dirinya menilai bahwa mendidik siswi dinilai belum berhasil.

Maka kedepanya dirinya akan terus berbenah agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.

"Kami akui belum berhasil mendidik. Mengakui itu tidak malau, karena memang kenyataan. Apalagi pihak sekolah yang pasti dinilai belum berhasil mendidik siswa/siswinya jika kejadian itu masih terjadi," ungkap Novianto.

Baca juga: Dalam Kondisi Mabuk, Suami Aniaya Istri di Bengkulu Selatan Perkara Makan

Menurut Novianto, informasi  yang Ia terima permasalahan tersebut sudah diselesaikan di tingkat sekolah dan di Polsek Kedurang. Karena, menimbang semuanya masih di bawah umur.

"Pihak sekolah, orang tua korban serta siswi yang melakukan bullying sudah dipanggil. Perkara itu diselesaikan batas Polsek tidak sampai ke ranah hukum, karena banyak pertimbangan yang dilakukan. Kedepanya kita tidak mau kembali terjadi, bila tersebut berarti mereka melanggar perjanjian," pungkas Novianto.

Ia menambahkan, aksi bullying itu terjadi diduga lantaran pelaku dan teman-temannya tak terima korban korban mengambil pacarnya.

"Informasi karena rebutan pacaran. Saya imbau tidak ada yang sudah pacaran di bangku sekolah," tutup Novianto.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved