Akun WhatsApp Caleg DPRD Seluma Diretas Usai Rekening Dikuras, Kirim Undangan Format APK

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Akun aplikasi WhatsApp milik Calon Legislatif (Caleg) DPRD Seluma atas nama Muharam diretas usai rekening miliknya dibobol.

Peretasan akun WhatsApp tersebut diduga disalahgunakan untuk modus penipuan lainnya oleh seorang hacker.

Pelaku peretasan diduga masih pelaku yang sama dengan pelaku yang sebelumnya menguras habis isi rekening bank korban senilai ratusan juta rupiah.

Salah satu teman korban atas nama Samsudin, yang juga merupakan warga Kabupaten Seluma, telah mengalami kerugian sebesar Rp 6 juta akibat peretasan akun WhatsApp milik korban oleh seorang hacker tersebut.

Bermula saat Samsudin mendapati pesan dengan format seperti undangan dari kontak WhatsApp milik Muharam yang telah diretas.

Karena yakin file yang dikirimkan kepadanya adalah dari Muharam, Samsudin yang mengenal Muharam kemudian membuka link undangan yang dikirimkan ke pesan WhatsApp miliknya tersebut.

Berselang beberapa saat di hari itu, Samsudin menceritakan kepada salah satu temannya bahwa ada undangan yang ia terima dari nomor WhatsApp Muharam.

Setelah melihat undangan tersebut mirip dengan undangan dengan format Apk yang sering digunakan penipu, teman Samsudin kemudian memberitahu Samsudin untuk berhati-hati.

Karena curiga, Samsudin kemudian langsung mengecek saldo rekening miliknya, dan ternyata saldo di rekeningnya sebesar Rp 6 juta telah raib.

"Jadi kata Samsudin dia sempat mendapat pesan seperti undangan dari saya, padahal waktu itu handphone saya sudah tidak berfungsi," ungkap Muharam, Rabu (27/12/2023).

Atas kejadian tersebut, kemudian Samsudin langsung menghubungi anak dari korban Muharam dan memberitahu hal tersebut.

Mendapati informasi tersebut, sang anak langsung memberitahu Muharam yang sedang bepergian terkait apa yang diceritakan Samsudin.

Karena curiga, kemudian anak korban Muharam bersama dengan istri Muharam langsung mendatangi bank tempat mereka menabung.

Saat itu anak dan istri Muharam meminta pihak bank untuk segera memblokir rekening milik Muharam.