Lukas Enembe Meninggal Dunia

Heboh Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe Berujung Ricuh, Massa Bakar Mobil dan Rusak Fasilitas Kantor

Momen arak-arakan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe berujung Ricuh. Seperti yang diketahui, Jenazah Lukas Enembe tiba di Bandara Sentani

|
Editor: Kartika Aditia
(Sumber: Tribun Papua/Noel Wenda)
Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe Berujung Ricuh, Massa Bakar Mobil dan Rusak Fasilitas Kantor 

TRIBUNBENGKULU.COM - Momen arak-arakan jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe berujung Ricuh.

Seperti yang diketahui, Jenazah Lukas Enembe tiba di Bandara Sentani, Jayapura, Provinsi Papua, Kamis (28/12/2023) pukul 09.20 WIT dan langsung diarahkan ke ruang VIP Bandara Sentani untuk didoakan.

Kemudian, jenazah Lukas dibawa ke STAKIN untuk disemayamkan.

Masyarakat sekitar rupanya sudah berkumpul dan hendak mengiringi rombongan keluarga yang membawa Lukas ke STAKIN.

Kendati demikan, saat masyarakat melakukan arak-arakan jenazah lukas Enembe terjadi insiden kericuhan.

Melansir dari TribunPapua.com, sejumlah orang terlihat berlarian dan berteriak di sebuah jalan

Dari video yang lain, terlihat pula sebuah mobil yang hangus terbakar saat kericuhan itu terjadi.

Dalam kericuhan, Penjabat (Pj) Gubernur Papua M Ridwan Rumasukun menjadi korban luka.

Dari foto yang beredar, Ridwan yang menggunakan baju kemeja berwarna putih itu terlihat berdarah di sekitar wajahnya saat sedang berada di dalam mobil.

Baca juga: Kisah Pilu Guru Honorer, 13 Tahun Mengabdi Tapi Tak Lolos PPPK Meski Nilai Tinggi

Adapun insiden kericuhan tersebut juga dibenarkan oleh Polda Papua.

Kericuhan tersebut diduga terjadi karena adanya provokator saat arak-arakan jenazah dilakukan.

"Iya benar ada yang memprovokasi sehingga anarkis," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dihubungi, Kamis.

Namun Benny tak merinci lebih lanjut soal peristiwa kericuhan tersebut hingga saat ini.

Di sisi lain, Pihak keluarga Lukas Enembe dan gereja sejatinya tidak merencanakan adanya arak-arakan. Namun demikian, massa sudah berkumpul dan tidak dapat dihalau sehingga arak-arakan tetap dilakukan.

Jumlah aparat yang mengamankan juga tak sebanding dengan ribuan massa yang memadati jalanan.

Sementara itu, menurut laporan dari Tribun Papua, massa yang tergabung dalam iringan jenazah Lukas Enembe meneriakkan kata “Papua Merdeka”.

Selain itu, terdapat massa yang secara spontan menaikkan bendera Bintang Kejora.

Saat ini, situasi sudah mulai kondusif. Namun, aparat TNI dan Polri masih berjaga di beberapa titik untuk mengantisipasi terjadi kericuhan lagi.

Profil Lukas Enembe

Lukas Enembe merupakan pria kelahiran Tolikara, Papua pada 27 Juli 1967.

Riwayat pendidikan Lukas Enembe diawali pada tahun 1983 ketika menjadi siswa di SD YPPGI Mami, Tolikara pada tahun 1980.

Namun setelah lulus, ia pindah ke Sentani, Jayapura dan melanjutkan pendidikannya di SMPN 1 Jayapura.

Ia pun lulus SMP pada tahun 1983.

Baca juga: Nasib Jubir Timnas AMIN yang Ditangkap Usai Diduga Gelapkan Pajak, Dijerat Pasal Berlapis


Lukas Enembe kemudian melanjutkan pendidikan menengahnya dengan masuk ke SMAN 3 Jayapuran dan lulus pada tahun 1986.

Lalu dirinya pun melanjutkan pendidikan tingginya ketika menempuhnya di Fakultasi Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sam Ratulangi dan lulus pada tahun 1995.

Enam tahun berselang, Lukas Enembe sempat menempuh pendidikan di Christian Leadership & Second Leangustic, Cornerstone College, Australia.

Sempat Jadi PNS Sebelum Berkecimpung Sebagai Politisi

Usai lulus dari Universitas Sam Ratulangi, ia menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Kantor Sospol Kabupaten Merauke pada tahun 1997.

Namun pada tahun 2001 ia banting stir dan berkarir sebagai politisi.

Di tahun pertamanya, Lukas Enembe langsung maju sebagai calon wakil bupati Kabupaten Puncak Jaya berpasangan dengan Eliezer Renmaur dan berhasil menang.

Tak sampai di situ, ia pun kembali maju dalam Pilkada sebagai calon bupati Kabupaten Puncak Jaya dan berpasangan dengan Henok Ibo pada tahun 2007.

Ia pun kembali menang dan terpilih sebagai Bupati Puncak Jaya pada umur 40 tahun.

Karier politik Enembe pun semakin melejit saat dirinya terpilih sebagai Gubernur Papua pada Pilkada 2013.

Ia berpasangan dengan Klemen Tinal sebagai wakilnya.

Setelah selesai menjabat, Enembe pun kembali maju dalam Pilkada Papua pada tahun 2018.

Ia kembali berpasangan dengan Klemen Tinal dan memenangkannya.

Mereka meraih suara sebesar 1.939.539 suara atau 67,54 persen suara.

Dengan raihan suara ini, ia kembali menjabat sebagai Gubernur Papua untuk masa jabatan 2018-2023.

Sempat Dideportasi dari Papua Nugini

Lukas Enembe pernah menghadapi masalah imigrasi ketika dirinya dideportasi dari Papua Nugini lantaran tidak memiliki dokumen resmi.

Hal ini pertama kali terungkap pada 31 Maret 2021 ketika ada laporan dari personel Pos Perbatasan Skouw serta Konsulat RI di Vanimo, Provinsi Sandaun, Papua.

Diwartakan Tribunnews, laporan tersebut tentang Lukas Enembe yang menuju ke Papua Nugini tanpa adanya kelengkapan dokumen dengan memakai jalur tikus.

Lalu, pada saat di Papua Nugini, Enembe disebut sempat dua hari bermalam.

Fakta ini diungkapkan oleh Kadiv Keimigrasian Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Papua, Novianto Sulastono pada 2 April 2021.

"Pemerintah PNG mendeportasi Pak Lukas Enembe karena masuk kesana tanpa dokumen imigrasi. Ini suatu bentuk tindakan imigrasi dari PNG," katanya.

Novianto menyebut Lukas Enembe diduga telah melanggara aturan imigrasi dalam UU Nomor 6 tahun 2011.

Menanggapi hal ini, Lukas Enembe pun mengakui kesalahannya.

Pada kesempatan itu, ia menyebut perjalanannya ke Papua Nugini yaitu hendak pergi untuk berobat.
"Saya naik ojek dari dekat batas sini dengan masyarakat ke PNG (Papua Nugini) pada Rabu (31/3/2021) ke perbatasan di dekat pasar RI-PNG," katanya pada 2 April 2021.

Selama perjalanan, ia dikawal ketat oleh aparat keamanan dari TNI-Polri, Kepala Badan Perbatasan Zusana Wainggai, dan beberapa orang dekatnya.

Baca juga: Cerita Pilu Abah Ajun Penjual Keripik di Tasikmalaya, Hidup Sebatang Kara Dagangan Tak Ada yang Beli

Artikel ini telah tayang di TribunPapua.com 

Dapatkan juga informasi menarik lainya di GoogleNews: Tribun Bengkulu

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved