Update Harga Gas LPG 3 Kg di Bengkulu Jelang Tahun Baru, Harga Eceran dan Pangkalan

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Jelang tahun baru 2024, ketersediaan LPG 3 Kg di Kota Bengkulu masih terbilang aman, dan diperkirakan masih akan aman hingga awal tahun 2024 mendatang.

Dikatakan Raini Usman, salah satu pemilik pangkalan LPG 3 Kg di Kelurahan Belakang Pondok Kota Bengkulu, ketersediaan LPG 3 Kg masih tergolong normal.

Sudah beberapa bulan terakhir tidak ada gejolak peningkatan pembelian LPG 3 Kg di pangkalan miliknya.

Untuk harga LPG 3 Kg ditingkat pangkalan saat ini adalah Rp 19.000, sedangkan untuk tingkat eceran dijual antara Rp 23.000 - Rp 25.000.

"Ketersediaan gas masih normal, tidak ada peningkatan, untuk harga pangkalan saat ini masih sama yaitu Rp 19.000," ungkap Raini, Sabtu (30/12/2023).

Raini mengatakan, untuk pembelian di pangkalan miliknya saat ini juga sudah cukup ketat.

Untuk pembeli yang dilayani hanyalah pembeli yang memang sudah terdaftar sebagai penerima LPG 3 Kg.

Maka dari itu untuk pembelian gas LPG 3 Kg ditempatnya wajib untuk membawa KTP atau KK untuk mengecek apakah NIK milik calon pembeli sudah terdaftar apa belum.

Sehingga jika warga tersebut belum terdaftar maka, tidak akan dilayani oleh pemilik pangkalan.

"Dalam 1 KK juga kalau di tempat saya ini hanya bisa membeli 1 tabung gas," kata Raini.

Selain itu jika nantinya masyarakat ingin membeli lagi ke pangkalan miliknya, maka paling tidak sudah berjarak 4-5 hari setelah pembelian pertama.

Sedangkan jika belum sampai 4-5 hari maka pembeli tidak akan dilayani oleh pihak pangkalan LPG 3 Kg.

"Jadi kalau baru kelang sehari dia mau beli lagi tidak akan dilayani. Karena hitungannya 1 tabung gas 3 Kg itu paling cepat habis antara 4-5 hari," ujar Raini.

Terpisah, Warni salah satu pemilik warung yang juga menjual gas eceran mengatakan pihaknya menjual untuk harga eceran berkisar Rp 25 ribu.

Pasalnya untuk tingkat eceran, mendapatkan LPG 3 Kg saat ini cukup sulit karena aturan yang cukup ketat.

"Harganya Rp 25 ribu saya jual. Untungnya kecil, karena sekarang susah juga untuk jual eceran, ini saja di tempat saya hanya beberapa tabung saja," kata Warni.