Kebakaran SMKN 3 Kota Bengkulu

Pasca Kebakaran Hebat Hanguskan SMKN 3 Kota Bengkulu, 1.567 Siswa Bakal Belajar Disini

Pasca Kebakaran, Begini Cara SMKN 3 Kota Bengkulu Akali Agar Ribuan Siswanya Tetap Belajar

Penulis: Beta Misutra | Editor: Hendrik Budiman
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Pasca kebakaran SMKN 3 Bengkulu akan melakukan aktivitas belajar di kampus II Pantai Panjang dan terapkan metode pembagian shift masuk. 

"Nanti akan kita carikan solusinya," kata Isnan kepada TribunBengkulu.com saat meninjau pemadaman, Kamis (28/12/2023) sore.

Pada prinsipnya, Isnan memastikan hak-hak siswa-siswi di SMKN 3 Kota Bengkulu tidak akan dirugikan.

Kegiatan belajar mengajar akan tetap dilakukan, meskipun suasananya tidak mendukung.

DPRD Dorong Rehab Pakai BTT

Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu melakukan kunjungan pascakebakaran hebat menghanguskan belasan ruang belajar SMKN 3 Kota Bengkulu pada Kamis (28/12/2023) sore.

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Edwar Samsi mengatakan, pihaknya bersama Pemprov Bengkulu akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, perihal rehab bangunan tersebut.

Jika hanya mengandalkan anggaran DAK tidak dapat mengcover kerusakan akibat kebakaran tersebut. 

"Ada belasan lokal yang terkena kebakaran, dan itu tidak mungkin ditunggui, harus dilakukan rehab berat. Tadi dapat informasi ada DAK 2024, karena sifatnya DAK itu untuk rehab ringan, harapan kita koordinasi kan ini musibah. Ini akan jadi perhatian kita dan akan kita sampaikan bersama-sama," ujar Edwar usai meninjau SMKN 3 Kota Bengkulu, Jumat (29/12/2023).

Ia menjelaskan dalam waktu dekat ini, Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu bersama Dikbud Provinsi Bengkulu akan melakukan koordinasi ke kementerian.

Selain itu pihaknya akan mendorong Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah untuk menggunakan BTT. 

"Kalau memungkinkan itu BTT kita di tahun 2024 bisa memperbaiki ini. Karena BTT disiapkan dalam rangka mengatasi hal-hal yang sifatnya mendesak. Seperti ini kan musibah, bisa kita gunakan dana itu," papar Edwar Samsi. 

Apalagi pada tanggal 8 Januari 2023 nanti para siswa-siswi sudah masuk sekolah, untuk itu pihaknya akan segera menginventarisir soal hal tersebut. Saat ini, diketahui masih dilakukan pendataan mengenai berapa kekurangan lokal. 

"Mereka punya 2 kampus, satu di sini satu lagi di Lempuing, kita lihat kondisinya. Kalau memang memungkinkan dilaksanakan di sana, berarti kan bisa berbarengan. Di sini kan hanya 16 ruang belajar, selebihnya itu ruang praktik siswa. Proses belajar mengajar kita pastikan tetap berjalan sebagaimana mestinya, kita coba cari solusinya, bersama," kata Edwar. 

Ditambahkan Kabid SMK Dikbud Provinsi Bengkulu Reiner Atu, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak sekolah. Perihal lokasi yang nantinya akan dijadikan tempat belajar mengajar siswa, usai insiden kebakaran kemarin. 

"Nanti akan kita kordinasi kan dengan sekolah, tentu proses belajar mengajar, dan praktik itu tetap kita lakukan maksimal sesuai dengan kurikulum yang ada. Nanti langkah-langkahnya kita lakukan ke depan, segera," jelas Reiner. 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved