Penemuan 2 Jasad di Blitar
Pengakuan AF, Pelaku Pembunuhan 2 Jasad yang Membusuk di Kota Blitar, Sakit Hati Gaji Tak Sesuai
Pengakuan AF (21), pria asal Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, pelaku mebunuhan 2 wanita yang jasadnya ditemukan membusuk di dalam rumah di Kota Blitar.
TRIBUNBENGKULU.COM - Pengakuan AF (21), pria asal Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, pelaku mebunuhan 2 wanita yang jasadnya ditemukan membusuk di dalam rumah di Kota Blitar.
Adapun kedua korban bernama Ragil Sukarno Utomo alias Sinyo (50) dan Luciani Santoso (53).
Ragil atau Sinyo adalah pemilik shelter hewan di rumah tersebut.
Sementara Luciani merupakan teman Ragil yang tinggal di rumah itu.
Berdasrkan keterangan pelaku yang merupakan karyawan korban, dirinya tega membunuh Ragil dan Luciani lantaran merasa sakit hati.
Ia mengaku jika gaji yang dijanjikan korban tidak sesuai dengan kenyataan.
"Pelaku sakit hati kepada korban karena ada tidak kesesuaian (gaji) yang dijanjikan dengan kenyataan ketika kerja di tempat korban," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Danang Setiyo PS, Rabu (3/1/2024).
Diketahui, AF mulai kerja di shelter hewan milik korban baru satu minggu tepatnya pada 23 Desember 2023.
AF mengetahui lowongan kerja di shelter hewan milik korban dari media sosial. Shelter hewan milik korban menampung anjing, kucing dan satu monyet.
Dalam lowongan kerja itu, pelaku dijanjikan mendapat gaji Rp 3,1 juta per bulan.
Baca juga: Imbas Dikelola Ormas Pemuda Pancasila Pungut Biaya Mahal, Pantai Cemoro Seluma Kini Sepi Pengunjung
Tapi, kenyataanya pelaku disuruh menandatangani kontrak kerja selama 3 bulan oleh korban, dengan gaji Rp 1 juta per bulan dan bonus Rp 250.000 yang diambil di akhir kontrak.
"Pelaku diminta oleh korban untuk tanda tangan surat kesepakatan kerja, tetapi pelaku tidak mau tanda tangan. Karena di dalam surat kesepakatan kerja tersebut tidak sama dengan yang ditawarkan oleh korban di media sosial," ujar Danang.
Selain itu, kata Danang, pelaku juga merasa tidak nyaman bekerja di tempat korban. Karena, korban tidak mengizinkan pelaku pergi keluar rumah.
Puncaknya, ketika pelaku meminta izin untuk keluar salat Jumat, korban tidak mengizinkan dengan alasan tidak ada yang menggantikan pekerjaannya.
"Kami masih mendalami kemungkinan ada motif lain. Sementara, motifnya itu, pelaku sakit hati karena beberapa hal tersebut terhadap korban," katanya.
Kronologi Penemuan 2 Jasad
Diketahui, warga di lingkungan Jalan Sulawesi, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar gempar dengan ditemukannya geger penemuan dua jasad, Senin (1/1/2024).
Ketua RW 7 Kelurahan Karangtengah, Siswanto menjelaskan, penemuan dua orang meninggal dunia di rumah diketahui sekitar pukul 16.45 WIB.
Adapun penemuan 3 jasad tersebut bermula dari warga yang curiga dengan bau mirip bangkai dari salah satu rumah di Jalan Sulawesi.
Warga kemudian melaporkan hal itu kepada ketua RT setempat dan diteruskan kepada ketua RW.
"Tadi sore, saya mendapat laporan dari ketua RT 3 soal bau bangkai di lokasi. Akhirnya, saya bersama ketua RT 3 mencoba mengecek ke lokasi," kata Siswanto.
Karena kondisi pagar rumah terkunci, Siswanto bersama ketua RT mengecek sumber bau bangkai dengan cara memanjat pagar dari samping rumah.
Setelah dicek, Siswanto melihat ada satu jasad tergeletak di teras rumah. Kemudian warga mendobrak pintu pagar untuk masuk ke halaman rumah.
Ternyata di ruang bekas toko yang berada di depan teras rumah juga ada satu mayat lagi dengan posisi tengkurap.
"Kedua korban perempuan, satu korban adalah pemilik rumah dan satu korban lagi pembantunya," ujarnya.
Dikenal Tertutup
Menurut keterangan warga sekitar, Jarno, bau busuk sudah menebar dari rumah itu sejak dua hari terakhir sebelum penemuan dua jasad itu.
"Dua hari lalu mulai tercium bau tak sedap, tetapi terasa paling parah hari ini," ujarnya.
Dikatakan Jarno, kondisi pagar rumah yang menjadi lokasi penemuan dua mayat mulai tertutup rapat sejak tiga hari lalu. Ia tidak menjelaskan siapa nama pemilik rumah itu.
Namun selama dua hari terakhir, lampu rumah tersebut juga tidak menyala. Selama itu pula, Jarno mulai mencium bau tidak sedap dari rumah tersebut.
Akan tetapi, bau dari rumah itu semakin menyengat hidung.
"Warga kemudian melaporkan ke ketua RT dan ketua RW. Setelah dicek ternyata ada orang meninggal di dalam rumah itu," lanjutnya
Penghuni rumah itu memang tertutup dengan lingkungan sekitar.
Baca juga: Kisah Seorang Ayah di Semarang Tak Sengaja Bunuh Anak Kandung Gegara Ingin Selamatkan Sang Adik
Penghuni rumah jarang bersosialisasi dengan warga.
Selama ini pagar rumah juga selalu tertutup dan ketika ditinggal keluar, penghuni menggembok pintu pagar dari luar.
Melansir dari Surya.co.id, tembok pagar rumah yang menjadi lokasi penemuan dua jasad itu memang cukup tinggi.
Sementara pintu pagar juga tinggi dan tidak bisa terlihat dari luar rumah.
Informasinya, rumah itu menjadi tempat penitipan anjing.
Di rumah itu memang terdengar suara gonggongan anjing yang bersautan saat polisi melakukan olah TKP.
Sudah Meninggal Lebih dari 3 Hari
Sudah Meninggal Lebih Dari 3 Hari
Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Hendro Utaryo mengatakan saat ditemukan kondisi kedua jasad korban sudah membusuk.
Ia memperkirakan kedua korban sudah meninggal dunia lebih dari tiga hari.
"Kalau sudah terjadi pembusukan kemungkinan (meninggalnya) sudah lebih tiga hari. Nanti kami dalami, karena kondisinya sudah busuk. Kedua jasad korban kami bawa ke kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo," ujarnya
Lebih lanjut, Hendro mengatakan karena kondisi jasad sudah membusuk, maka ditemukan sedikit bercak darah.
Maka Satreskrim Polres Blitar Kota berkordinasi dengan dokter forensik untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Ada dugaan kematian kedua korban tidak wajar. Tetapi kami belum bisa memastikan, menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik," tegasnya.
Dari hasil olah TKP, kata Hendro, polisi belum menemukan barang bukti HP maupun barang lain karena lokasi rumah bercampur dengan tempat penitipan anjing dan kucing.
"Besok rencananya kami akan ambil sidik jari di lokasi. Lokasi bercampur tempat penitipan anjing dan kucing," ia menambahkan.
Satreskrim Polres Blitar Kota juga masih mencari decoder rekaman kamera CCTV di rumah tersebut.
Polisi melihat ada kamera CCTV di bagian depan dan belakang rumah.
Namun sampai sekarang polisi belum menemukan decodernya.
"Rekaman CCTV sementara belum bisa kami periksa, karena decodernya masih kami cari," katanya.
Soal status penitipan anjing dan kucing di rumah itu, kata Hendro tidak ada laporan kepada RT dan RW.
"Soal penitipan anjing dan kucing, sementara keterangan RT dan RW tidak lapor. Tetangga juga banyak yang komplain soal itu. Jumlah anjingnya banyak, puluhan yang kami belum hitung. Rencananya besok kami carikan pawang anjing, lalu kami serahkan ke pemiliknya. Karena semua anjing itu milik orang lain," tambahnya.
Ketua RW 7 Kelurahan Karangtengah, Siswanto mengatakan, informasi terakhir ada tiga penghuni semua perempuan di rumah itu. Yaitu satu pemilik rumah bernama Ragil alias Erlin (47), bersama dua orang lain yang belum diketahui identitasnya.
"Yang ditemukan meninggal dunia di rumah ada dua orang, satu pemilik rumah dan mungkin pembantunya. Sedang satu orang lagi belum tahu posisinya," katanya.
Sumber: Surya.co.id
Dapatkan Informasi Lainya di GoogleNews: Tribun Bengkulu
Siasat AF Bunuh 2 Wanita yang Jasadnya Membusuk di Blitar, Sempat Minta Tolong Tetangga Saat Kabur |
![]() |
---|
Motif Pembunuhan 2 Wanita di Rumah Penitipan Hewan Blitar, Kesal Gaji Tak Sesuai & Dilarang Jumatan |
![]() |
---|
Pelaku Pembunuhan 2 Jasad yang Ditemukan Membusuk di Kota Blitar Ternyata Karyawan Korban |
![]() |
---|
Kesaksian Warga Terkait Penemuan 2 Jasad di Rumah Kota Blitar, Kepala Remuk, 1 Orang Diamankan |
![]() |
---|
2 Mayat Ditemukan Membusuk di Rumah Kota Blitar Korban Pembunuhan, 4 Ponsel & DVR CCTV Hilang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.