Kecelakaan Kereta Api di Cicalengka
'Jagain Bunda' Pesan Pilu Pramugara KA Turangga ke Anak Sebelum Tewas Akibat Tabrakan VS KA Baraya
Inilah pesan terakhir pramugara KA Turangga, Ardiansyah yang tewas akibat tabrakan dengan KA Lokal bandung Raya.
TRIBUNBENGKULU.COM - Inilah pesan terakhir pramugara KA Turangga, Ardiansyah yang tewas akibat tabrakan dengan KA Lokal bandung Raya.
Seperti yang diketahui, insiden tabrakan adu banteng KA Turangga dan KA Lokan Bandung Rayang di Cicalengka, Kabupaten Bandung terjadi pada Jumat (5/1/2023).
Salah satu korban dalam kecelakaan mau tersebut adalah Ardiansyah.
Sebelum mengalami kecelakaan hingga meninggal dunia, rupanya Ardiansyah sempat memberikan pesan terakhir ke sang anak, yakni Faiza Hoirul Gibran (7).
Sebelum berangkat bekerja pada Rabu (3/1/2024) lalu, Ardiansyah sempat berpesan kepada anak pertamanya untuk menjaga ibunya dengan baik.
Akhirnya, pihak keluarga menafsirkan amanat almarhum kepada anak pertamanya itu sebagai petanda bawa Ardiansyah akan pergi untuk selama-lamanya.
"Ke anak yang paling gedenya bilang kalau papih kerja, titip si bunda ya, jagain si bunda. Yang terakhir itu seperti itu aja sih ke istrinya," ungkap Kakak Ipar korban Robby Dzulfaqor dikutip dari kompa.s.com, Sabtu (6/1/2024).
Diketahui, Ardiansyah bersama istrinya, Elsi Rosdiana (30) memiliki dua putra Faiza Hoirul Gibran dan Bryan yang masih berusia 2 minggu.
"Almarhum tinggalkan dua anak pertama yaitu kelas 1 SD dan kedua baru dua minggu, istrinya baru lahiran," ucap Robby, Jumat (5/1/2024).
Dikatakan Robby, Istri Ardiansyah kini juga tengah berjuangan penyembuhan luka caesar saat melahirkan.
Kepergian Ardiansyah untuk selamanya ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya dan kerabatnya.
Ia menambahkan, di mata keluarga, almarhum dikenal dengan sosok yang saleh.
Ardiansyah, kata Robby, merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Selama ini, selain menafkahi istri dan dua anaknya, Ardiansyah juga mesti menghidupi orang tua dan adik perempuannya.
"Betul, dia merupakan tulang punggung keluarga," ujarnya Robby saat ditemui di rumah duka di Kampung Balekambang, RT 3 RW 18, Desa Sukamaju, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (6/1/2024).
Meski masih menyisakan duka mendalam, Robby meyakini Ardiansyah dapat diterima di tempat terbaik Allah SWT.
Apalagi, Ardiansyah meninggal dunia pada hari yang baik menurut pandangan Islam yakni Jumat.
"Dia (Ardiansyah) itu bukan orang besar tapi Alhamdulillah yang nyambut sama dari pihak pemerintahan dan dari pihak swasta, Alhamdulillah. Malam juga Pak Bupati ke sini dan itu membuktikan bahwa almarhum itu salah satu anak yang saleh," kata dia.
Pantauan dari rumah korban, sejumlah karangan bunga menghiasi kediamannya.
Baca juga: Viral, Tukang Parkir Terima Hadiah Umroh dari Wanita Tak Dikenal, Langsung Nangis dan Sujud Syukur
Tak hanya itu, sanak saudara dan rekan-rekan Ardiansyah terlihat berdatangan serta siap mengantarkan almarhum ke peristirahatan terakhir.
Sebelum disemayamkan, jenazah lebih dulu disalatkan di Masjid Al-Mukarrom yang letaknya tak jauh dari rumah duka.
Setelahnya, jenazah dibawa menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Balekambang-Dangdeur.
Isak tangis, mengiringi perjalanan terakhir Ardiansyah.
Pun dengan ratusan doa, terlihat dikecapkan dari mulut sanak-saudara serta rekan yang turut mengantar.
"Sim kuring Camat Majalaya atas nami Pemerintah Kabupaten Bandung, Pemerintah Kecamatan Majalaya dan hadir Alhamdulillah Pak Danramil dan Polsek, bade ngadugikeun turut berduka cita nu sedalam-dalamnya (Saya Camat Majalaya atas nama Pemerintah Kabupaten Bandung, Pemerintah Kecamatan Majalaya dan hadir Alhamdulillah Pak Danramil dan Polsek, mau menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya)" kata Camat Majalaya, Gugum Gumilar, saat menyampaikan sambutan dalam prosesi pemakaman Sabtu (6/1/2024).
Tak hanya itu, Gugum pun mengajak warga yang hadir di pemakaman mendoakan Ardiansyah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.
Ia menyebut almarhum meninggal dunia di hari yang baik menurut pandangan Islam yakni hari Jumat.
"Sakali deui urang doakeun almarhum ditampi iman Islamna, Insya Allah almarhum khusnul khatimah (Sekali lagi, kita doakan almarhum ditampi iman dan Islamnya, Insya Allah almarhum khusnul khatimah)" katanya.
Menurut Robby, Ardiansyah pertama kali bekerja di PT Reksa Mukti Usaha (anak perusahaan PT KAI) pada 2020 sebagai pramugara.
Pada 2021, almarhum sempat mengundurkan diri sebagai pramugara dan bekerja di Bank Syariah Indonesia (BSI).
Sayangnya, hobi travelling yang digandrungi Ardiansyah memaksa dia memutuskan kembali bergabung di PT Reksa Mukti Usaha pada 2023 dan menjadi pramugara.
Tak hanya ditugaskan di KA Turangga, Ardiansyah juga acap kali ditugaskan di kereta jurusan lain seperti KA Malabar.
"Passion-nya dia itu traveling, jadi saat bekerja di BSI juga dia komunikasi sama saya pengen balik lagi ke PT KAI dan dia beberapa kali daftar dan terakhir itu dia keterima lagi sebelum istrinya melahirkan," tutur dia.
Namun, nasib berkata lain. Dua bulan bekerja kembali, maut menjemputnya di Cicalengka.
Robby Dzulfaqor mengatakan sebelum meninggal dunia dalam tabrakan kereta api itu, tidak ada firasat apapun yang dirasakan keluarga.
Namun, ada gelagat aneh yang dilakukan Ardiansyah kepada istrinya.
Ardiansyah terlihat lebih manja dan romantis kepada istrinya tersebut.
"Enggak ada yang aneh, cuman kata Mamah, almarhum itu ke istrinya ada yang beda, lebih manja, romantis," katanya.
Robby menyebut jadwal tiba Ardiansyah di rumah adalah hari ini setelah bertugas dari Surabaya.
Akan tetapi, alih-alih pulang, keluarga malah mendapatkan kabar duka.
"Kami tahu tadi sekitar pukul 10.00 melalui orang tua. Kemarin Ardiansyah sempat WhatApp bahwa yang bersangkutan tugas ke Surabaya."
"Saya tadi telepon nomornya. Aktif tapi enggak diangkat," kata Robby di sekitar lokasi kejadian.
Tak sabar ingin tahu bagaimana nasib adiknya, Robby, yang tinggal di Rancaekek, bergegas menuju RSUD Cicalengka.
"Saya sempat ke RSUD, tapi belum ada jenazah adik saya. Saya langsung ke TKP," katanya.
Meninggalnya Ardiansyah menyisakan luka dan duka mendalam bagi Robby, umumnya bagi keluarga.
Sebab, meski berposisi sebagai ipar, bagi Ardiansyah, tak ada kata ipar."Ke saya sudah seperti ke kakak kandung. Tak ada beda bagi dia apakah ibu kandung atau mertua, sama-sama dia berbuat baik."
Sementara itu, adik korban, Bagas (27) mengatakan Ardiansyah adalah sosok yang begitu hangat kepada keluarga.
Ardiansyah juga selalu ada untuk keluarganya.
Bagas mengaku tidak menyangka bahwa kakaknya menjadi korban kecelakaan kereta tersebut.
"Almarhum sosok yang hangat dan selalu ada untuk keluarganya," ujarnya, Jumat (5/1/2024).
Selain itu, Ardiansyah juga dikenal cukup humoris dan tidak pernah memperlihatkan keluh kesanya di depan keluarga.
Baca juga: Kaesang Pangarep Tiba di Bengkulu, Tas Bergantungan Bebek yang Dipakai Bikin Salfok
Bahkan, Bagas menyebutnya bahwa sang kakak selalu ada untuknya saat dirinya membutuhkannya.
"Sosok yang periang dan beliau selalu ada ketika saya butuh sosok yang menemani," ucapnya.
Sementara itu, orang tua Ardiansyah, Nunung Nurhayati (60) dan Endang Kurnia (65), membenamkan wajah pada telapak tangan mereka.
Sambil menangis tersedu-sedan, Nunung memanggil-manggil nama anaknya.
Dalam tangisnya yang tak terbendung itu, Nunung, ibunda Ardiansyah (30), bertanya: kini dengan siapa dia akan berbagi hari-harinya?
"Mamah jeung saha (Mamah nanti dengan siapa)?" kata Nunung sambil terus menangis.
Sejumlah orang berseragam PT Kerta Api Indonesia (KAI) mendekatinya dan mencoba menenangkan Nunung.
Begitu juga suaminya, Endang, yang sejak awal duduk di sampingnya.
Ardiansyah (30) sedang bertugas di KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung ketika tabrakan terjadi.
KA Turangga bertabrakan dengan KA Bandung Raya jurusan Padalarang-Cicalengka, Jumat (5/1/2024) pagi.
Sumber: Surya.co.id
Dapatkan juga informasi laianya GoogleNews: Tribun Bengkulu
Kecelakaan Kereta Api di Cicalengka
Pesan Pilu
Pramugara KA Turangga
KA Turangga
KA Lokal Bandung Raya
Tabrakan
Kecelakaan Maut
Ardiansyah
Kondisi Terkini Masinis KA Turangga yang Selamat Pasca Kecelakaan Maut Hingga Sempat Terjepit |
![]() |
---|
Viral Senyum Terakhir-Lambaian Tangan Masinis KA Bandung Raya Sebelum Tabrakan Maut di Cicalengka |
![]() |
---|
Kesaksian Kondektur Kereta Api Turangga, Terdengar Dentuman Keras Sebelum Tabrakan di Cicalengka |
![]() |
---|
'Suasananya Gelap-Chaos' Pengakuan Petugas Kereta Api Turangga saat Tabrakan Maut di Cicalengka |
![]() |
---|
Detik-detik Penumpang Berhamburan Selamatkan Diri, Tragedi Tabrakan Maut Kereta Api di Cicalengka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.