Siswa SMPN 14 Kendari Dipukul Guru

Orangtua Siswa SMPN 14 Kendari Diduga Dipukul Guru Hingga Trauma, Lapor Polisi dan Pindahkan Anaknya

Orangtua Siswa SMPN 14 Kendari Diduga Dipukul Guru Hingga Trauma, Lapor Polisi dan Pindahkan Anaknya

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
KOlase Ilustrasi Pemukulsn (Kiri) dan Ilustrasi Siswa (Kanan). Orangtua Siswa SMPN 14 Kendari Diduga Dipukul Guru Hingga Trauma, Lapor Polisi dan Pindahkan Anaknya 

TRIBUNBENGKULU.COM - Orangtua Siswa SMPN 14 Kendari yang diduga dipukul guru hingga alami trauma, pilih lapor Polisi dan bakal pindahkan anaknya ke sekolah lain.

Keputusan itu diambil orangtua berinisial BS itu, karena usai anaknya dipukuli oknum guru berinisial R pada Rabu (24/1/2024) lalu.

Ia mengatakan, dirinya sudah menghadap Kepala Sekolah SMPN 14 Kendari untuk meminta surat pindah anaknya.

Baca juga: Heboh Siswi SMK di Kendari Pesta Narkoba dan Miras Masih Pakai Seragam, Diduga Bukan Cuma Sekali

"Jadi saya menghadap ke kepala sekolah untuk meminta surat pindah untuk anak saya karena dia sudah trauma tidak mau lagi sekolah disitu," ucap BS saat dikonfirmasi, Sabtu (27/1/2024).

BS menambahkan, keputusan memindahkan anaknyan ke sekolah lain karena takut tindakan semacam itu bisa terulang di ke depannya.

"Jangan smpai ada tindakan seperti itu terjadi lagi sama guru-guru lain," ungkapnya.

Penjelasan Kepsek

Penjelasan Kepala sekolah soal siswa SMPN 14 Kendari diduga dipukul guru sebut bentuk teguran karena bersalah

Kepala Sekolah SMPN 14 Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan La Ode Rony mengatakan, guru yang memukuli siswa tersebut karena korban berbuat salah.

Selain itu, yang dilakukan guru juga bukam berniat menganiaya tetapi tindakan terukur untuk menegur siswa tersebut.

"Karena kami guru di sekolah bukan hanya mengajar tapi juga mendidilk, kemudian apa yang kami lakukan semua terukur bukan mencelakai," ujar Rony saat dikonfirmasi Sabtu (27/1/2024).

Ia mengungkapkan, tindakan guru juga bukan memukul tetapi hanya menepuk di bagian bahu dan tangan.

Tindakan itu, juga diberikan kepada siswa lain saat itu karena kesalahan mereka mencoret-coret dinding gedung pakai tanah liat bekas galian sumur bor, Rabu (24/1/2024) lalu.

Baca juga: Nasib 5 Anggota Polisi di Ketapang Dicopot Imbas Kasus Terduga Pencuri Dianiaya hingga Tewas

"Saya sudah tanyakan juga sama gurunya kalau bukan dia pukul tapi tampar bahu sama tangan, tapikan terukur, siswanya juga saat ditanya sama wakil kepala sekolah dia tertawa juga," jelas Rony.

Rony juga mengungkapkan tindakan orang tua HAS yang langsung melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian, bukannya lapor lebih dulu ke pihak sekolah.

Menurutnya, agar masalah dan kronologis sebenarnya yang terjadi dibicarakan bersama pihak sekolah dengan orang tua para siswa.

"Karena kami sebenarnya juga mendidik kan salah kalau guru lain siswanya menyimpang terus kita liat-liat saja," tutur Laode Rony

Kronologi Kejadian

Kronologi siswa SMPN 14 Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga jadi korban pemukulan oknum guru, kini alami trauma.

Hal ini disampaikan BS orangtua HAS (14) yang melaporkan tindakan salah satu oknum guru ke pihak kepolisian.

BS mengaku melaporkan tindakan oknum guru tersebut agar tidak ada lagi korban karena aksi penganiaan di sekolah tersebut.

"Anak saya itu sekaranfg masih trauma, dia mengeluh pusing sama sakit dibagian kepala belakang kalau tunduk. Anak saya juga sudah dua hari tidak masuk sekolah karena takut," ujar BS saat dihubungi Jumat (26/1/2024).

Ia mengatakan, selain mengaduhkan masalah itu ke pihak sekolah, BS melaporkan kasus itu ke kepolisian.

Upaya itu agar tidak ada lagi perilaku penganiayan di SMPN 14 Kendari.

BS mengungkapkan tindakan oknum guru matematika berinisial R tersebut sudah sering memukuli para siswa.

Hanya saja para siswa yang dipukul tidak pernah melaporkan tindakan guru matematika itu ke sekolah atau orang tua mereka karena takut.

"Jadi sudah sering tindakan itu, banya anak-anak tidak ada yang berani, takut semua, kalau saya tidak membuka semua kasian sama korban lain," ungkapnya.

"Bukan anak-anak mendapat pendidikan yang bagus, kita bawa ke sekolah tapi baws pulang penyakit," ujarnya menambahkan.

Sebelumnya, seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kendari jadi korban pemukulan salah satu oknum guru.

Korban berinisial HAS (14) siswa kelas SMPN 14 Kendari yang mengalami pusing usai dipukul guru matematikanya bernisial R.

Kejadian itu dialami HAS pada Rabu (24/1/2024) sekira pukil 12.35 wita saat memasuki jam belajar mengajar.

Orangtua HAS, BS mengatakan, karena pemukulan oknum guru tersebut anaknya mengalami luka lebam di bagian leher belakang dan pundak.

"Anak saya dipukul dengan tangan langsung di kepala bagian belakang," ucapnya saar dikonfirmasi melalui telepon, Jumat (26/1/2024).

Berlyn mengatakan, akibat kejadian itu, anaknya mengalami pusing-pusing dan takut ke sekolah.

"Anak saya trauma karena setelah kejadin itu anak saya sudah dua hari tidak ke sekolah karena takut," ucapnya.

Ia mengatakan, alasan guru memukuli sejumlah siswa termasuk anaknya karena saat itu dindin sekolah kotor.

Kemudian gurunya R menanyakan ke para siswa di kelas 3, namun karena tidak ada yang menjawab guru tersebut lalu memanggil beberapa siswa termasuk HAS.

"Anak saya sama siswa lain yang dipanggil langsung dipukul, anak saya dipukul dibagian leher belakang," jelas B.

Ia menyampaikan sudah melaporkan kejadian ke pihak sekolah termasuk ke Polsek Abeli.

"Karena ini masalah hukum saya langsung laporkan ke Polsek Abeli tapi sudah ditarik penanganya ke Polresta Kendari," ucap wanita berusian 39 tahun tersebut.

Sementara itu, terkait pemukulan siswa SMPN 14 tersebut, Dikmudora Kota Kendari belum memberikan tanggapan.

Kadis Dikmudora, Saemina belum memberikan jawban saat di konfirmasi via pesan Whatsapp maupun melalui telepon.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com

Dapatkan informasi lainnya di GoogleNews: Tribun Bengkulu

Ikuti saluran WA TribunBengkulu.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved