Siswa SMP di Bengkulu Ditikam Kakak Kelas Berakhir Damai, Pelaku Kena Skorsing 1 Minggu

Peristiwa siswa SMP Negeri di Kota Bengkulu ditikam kakak kelas pakai gunting hingga harus dilarikan ke rumah sakit, Rabu (24/1/2024) berakhir damai.

Penulis: Beta Misutra | Editor: Yunike Karolina
Beta Misutra/TribunBengkulu.com
Kepala Sekolah Satrul Azis saat menjelaskan kesepakatan perdamaian dalam kejadian siswa SMP di Kota Bengkulu ditikam kakak kelas hingga harus dilarikan ke rumah sakit, Rabu (24/1/2024). 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Peristiwa siswa SMP negeri di Kota Bengkulu ditikam kakak kelas pakai gunting hingga harus dilarikan ke rumah sakit, Rabu (24/1/2024) berakhir damai.

Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala SMP yang bersangkutan, Satrul Azis, Senin (29/1/2024).

Dikatakan Satrul, kesepakatan damai tersebut baru ditandatangani oleh kedua belah pihak pada hari ini, Senin (29/1/2024).

Penandatanganan kesepakatan berdamai tentunya melibatkan korban dan pelaku, beserta orang tuanya.

Dengan disaksikan langsung oleh dirinya selaku kepala sekolah dan Kapolsek Teluk Segara, Kompol Irzal.

"Hari ini kedua belah pihak sudah menandatangani kesepakatan damai," ungkap Satrul.

Atas kejadian ini, Satrul mengatakan bahwa pihak sekolah tetap memberikan sanksi terhadap siswa yang menjadi pelaku penusukan.

Yaitu dengan memberi sanksi skorsing bagi siswa tersebut selama 1 minggu, dan tidak diperkenankan untuk datang dan belajar dahulu di sekolah.

Selain sebagai sanksi, hal tersebut juga bertujuan untuk menenangkan mental sang anak, sebagai dampak dari kejadian tersebut.

"Skorsing diberlakukan mulai hari ini, jadi yang bersangkutan baru diperbolehkan kembali untuk sekolah pada Senin depan," kata Satrul.

Sementara itu untuk korban sendiri saat ini kondisinya sudah pulih, karena tidak mengalami luka yang berarti.

Korban hanya mengalami luka pada bagian perut, dengan luka sedalam 0,5 milimeter dan sekitar 2 jahitan.

"Kemungkinan korban besok sudah masuk sekolah lagi," ujar Satrul.

Diberitakan sebelumnya, kronologi penusukan tersebut bermula saat jam istirahat sekolah sekolah sekitar pukul 09.40 WIB, korban siswa kelas VIII yang diperkirakan masih berusia sekitar 13 tahun sedang membeli jajanan di kantin sekolah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved