Kondektur Bus Jadi Dokter Gadungan

Terbongkarnya Aksi Elwizan Aminudidn Jadi Dokter Gadungan PSS Sleman, Menghilang Saat Ketahuan

Awal mula terbongkarnya aksi Elwizan Aminuddin jadi dokter gadungan PSS Sleman.

Editor: Kartika Aditia
Kolase Kompas.com
Terbongkarnya Aksi Elwizan Aminudidn Jadi Dokter Gadungan PSS Sleman, Menghilang Saat Ketahuan 

Download Ijazah dari Google

Aksi yang dilakukan EA sangat sederhana.

Ia mengambil atau mendownload salah satu contoh ijazah dokter di Google.

Kemudian diedit dengan mengubah nama dan memasukkan foto tersangka.

Hampir Celakai Kiper

Elwizan tak memiliki latar belakang pendidikan kedokteran.

Ternyata, dia hanya pernah bekerja sebagai kondektur bus dan penjual di toko kelontong.

Tak ayal, banyak pemain yang diperdayai oleh keahlian dokter gadungan tersebut dalam hal penanganan cedera.

Salah satunya kiper Persebaya Surabaya sekaligus Timnas Indonesia, Ernando Ari Sutaryadi saat mengikuti pemusatan latihan Timnas U-19 kala itu di Thailand pada Februari 2020.

Baca juga: Buron Selama 3 Tahun Gegara Jadi Dokter Gadungan, Ini Cara Elwizan Aminuddin Kelabuhi Polisi


Kala itu, Elwizan mengizinkan Ernando Ari untuk tetap latihan meski menderita cedera bahu.

Setelah cedera Ernando tak kunjung sembuh, tim medis Persebaya kemudian merekomendasikannya untuk dioperasi pada Agustus 2020.

"Ya Allah, dulu hampir enggak jadi operasi gara-gara bapak ini, dan untung enggak pensiun dini. Semoga enggak terulang lagi," tulis Ernando di Insta Story-nya pada Jumat (3/12/2021) silam.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada (PSS), Gusti Randa yang hadir dalam konferensi pers di Mapolresta Sleman mengucapkan terima kasih kepada jajaran Polresta Sleman yang telah berhasil menangkap tersangka.

Menurut dia, pihaknya sangat menghargai upaya dan keberhasilan tersebut apalagi, klub sepakbola di Indonesia yang pernah dikelabui oleh tersangka cukup banyak.

"Apapun namanya, saya mengucapkan terimakasih. Hal-hal seperti ini yang terkadang ngrecoki sepakbola. Kita lagi giat-giatnya membangun sepakbola tapi ada aja masalahnya. Mudah-mudahan hal semacam ini tidak ada lagi di sepakbola kita. Semuanya harus mengikuti regulasi. Ada lisensinya," kata Gusti Randa.

Baca juga: Disebut Membela Diri, Ini Alasan Polisi Tetap Jerat Hasan dengan Pasal Pembunuhan Berencana

Baca juga: Perseteruan Pesulap Merah vs Dukun Mediumisasi, Marcel Ultimatum Hakim Bawazier dan Jurnal Risa

Baca juga: Viral Tukang Bangunan di Bengkulu Selatan Konser Lagu Shes Gone, Nada Tinggi Lewat

 

 

 

 

Sumber: TribunJogja.com

DAPATKAN INFORMASI LAINNYA DI GOOGLE NEWS: TRIBUN BENGKULU

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved