Viral di Media Sosial

Nasib Baliah Pengemis Bogor 'A Kasian A' yang Sempat Viral Kini Dagang Keripik, Sang Suami Berternak

Pengemis Bogor 'Aa kasian Aa' mendapat bantuan usaha dari kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Baliah Pengmis Bogor 'A Kasian A'. Nasib Baliah Pengemis Bogor 'A Kasian A' yang Sempat Viral Kini Dagang Keripik, Sang Suami Berternak 

TRIBUNBEGKULU.COM - Nasib Baliahpengemis Bogor 'Aa Kasian Aa' yang sempat viral kini dagang keripik

Pengemis Bogor 'Aa kasian Aa' mendapat bantuan usaha dari kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).

Kini, Baliah merintis usaha keripik singkong dengan sokongan modal dari Kemensos RI.

Selain itu, sang suami yakni Ropik juga diberikan usaha ternak ayam petelur.

Sebelum memberikan bantuan kewirausahaan, Sentra Galih Pakuan di Bogor membawa Baliah dan keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan psikologis.

Hasilnya, wanita yang karib disapa Mbal itu memerlukan konseling berkala karena secara pskologis mengalami retardasi mental.

Konseling berkala bertujuan untuk pemantapan pengubahan perilaku Mbal agar berhenti mengemis.

"Selanjutnya kami akan mendampingi untuk konseling berkala. Ada empat sesi hingga akhir Februari nanti," ujar Kepala Sentra Galih, Rinto Indratmoko melalui keterangannya.

Meski begitu, secara pskologis mengalami retardasi mental, Mbal cukup baik dari segi sosial, aktif dalam pengajian warga namun membutuhkan pendampingan orang dewasa untuk memenuhi keamanan dirinya di ruang sosial.

Selain membuat keripik, Mbal juga belajar tentang pemasaran, pengemasan atau packaging produk, serta memberikan stiker pada produk dengan dibantu dan dimonitor oleh Kader PKK Desa Ciasahaan.

"Sebelum memberikan bantuan usaha, Baliah terlebih dahulu menerima pelatihan membuat keripik singkong bersama Kader PKK Desa Ciasahaan pada 22 Januari 2024," katanya.

Mbal juga menerima edukasi dalam pengelolaan keuangan terkait dengan bantuan yang sudah di terima agar dipergunakan secara bijak sesuai dengan kebutuhan dan ditabung untuk pendidikan anaknya.

Baca juga: Minta Maaf ke Suami, Bailah Pengemis A Kasihan A Ternyata Tak Alami KDRT, Keluarga Buka Suara

Pada tahap awal, Mbal akan dibantu oleh kerabatnya hingga nanti ia bisa mandiri.

Selain Baliah, Kemensos juga memberikan alat bantu dengar bagi Abah Sanip yaitu ayah dari sang suami atau mertua Baliah karena mengalami gangguan pendengaran.

Sementara itu, untuk mendukung keberlanjutan pendidikan anak laki-lakinya yang berusia 11 tahun, Kemensos memberikan bantuan berupa peralatan sekolah dan akan terus memonitorg perkembanga belajar melalui pihak desa dan pendamping.

Sebelumnya, Kemensos juga memberikan bantuan ATENSI kebutuhan dasar berupa nutrisi, sembako, alat kebersihan diri, dan perlengkapan ibadah untuk Baliah.

Sempat Ngaku Alami KDRT

Sebelumnya, Pengemis bernama Bailah itu mengaku jika dirinya terpaksa meminta-minta.

Ia juga mengakui jika dirinya sering mendapat perlakuan kasar dari sang suami yang bernama Ropik.

Bahkan, Bailah mengungkap jika dirinya ingin sang suami dipenjara.

Adapun hal tersebut diungkap oleh Bailah dalam konten TikTok @williesalim

Dalam video tersebut awalnya Willie Salim menanyakan apa keinginan Bailah.

"Sebutin apapun yang ibu mau langsung aku kabulin," kata Willie dalam vide tersebut.

Namun saat Wille menghitung satu sampai tiga, Bailah terus mengucap kalimat 'A Kasihan A'.

Hingga akhirnya Bailah mengatakn dirinya ingin masuk TV.

"Mau masuk TV, masuk video," kata Bailah.

"Ibunya kan kasihan, kenapa?" tanya Willie Salim.

Saat itulah Bailah mengatakn jika dirinya kerap dimarahi suami.

"Dimarahin suami, dipukul kepala, kakinya ditajongin, suaminya tobat," Kata bailah.

"Jahat banget, laporin aja ke polisi," Kata Willie.

Bailah pun langsung mengiyakan.

"Iya di penjara aja, uang saya diambil," ucap Bailah.

Berdasarkan informasi, Bailah tinggal di Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Ia tinggal bersama suaminya dan satu anaknya yang saat ini duduk di bangku kelas 5 SD.

Belakngan diketahui jika Ropik merupakan seorang tuna rungu.

Meski memiliki kekurangan fisik, ia diduga kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) pada Baliah.

Baliah bahkan mengaku bahwa sebenarnya ia tak mau mengemis.

"Sebenarnya gak mau ngemis, disuruh suami," katanya.

Informasinya memang Ropik tidak memiliki pekerjaan.

Sekalinya bekerja pun informasinya uang tersebut tak diberikan pada Baliah.

"Suaminya gak kerja," kata Baliah.

Kepala Desa Ciasihan, Lilih pun mengatakan hal senada.

Menurut Lilih, Ropik sebenarnya bisa bekerja.

"Cuma gak bisa bicara aja," kata Lilih.

Ia mengatakan sudah berulangkali meminta Baliah tidak mengemis.

Namun Baliah berkukuh menjadi pengemis a kasian a.

"Dia agak kurang, jadi susah dikasih taunya," kata Liluh.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com

Dapatkan informasi lainnya di GoogleNews: Tribun Bengkulu

Ikuti saluran WA TribunBengkulu.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved