Ramadan 2024

Awas! Puasa Anda Bisa Sia-Sia, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat dari Kitab Shahih Bukhari

Simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat, tentang puasa yang sia-sia dari Kitab Shahih Bukhari.

zoom-inlihat foto Awas! Puasa Anda Bisa Sia-Sia, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat dari Kitab Shahih Bukhari
Tangkapan layar YouTube
Simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat, tentang puasa yang sia-sia dari Kitab Shahih Bukhari.

TRIBUNBENGKULU.COM - Puasa merupakan salah satu ibadah yang dijalankan umat Muslim selama bulan Ramadan.

Namun, terkadang ada kecenderungan di antara kita untuk menjalankan puasa hanya sebagai rutinitas fisik semata, tanpa memperhatikan makna dan kualitas spiritual di baliknya, inilah yang disebut sebagai puasa yang sia-sia.

Puasa yang sia-sia adalah ketika kita tidak menghayati nilai-nilai yang seharusnya terkandung dalam ibadah tersebut.

Makan, minum, menegelurkan air mani dengan sengaja sudah sangat jelas dapat membatalkan puasa.

Tapi kita juga tak jarang melakukan perilaku-perilaku yang bisa mengurangkan pahala bahkan bisa membatalkan puasa secara tidak sadar.

Seperti yang dijelaskan Ustadz Adi Hidayat dalam channel YouTube Adi Hidayat Official dalam video yang berjudul (Akusuka Eps. 25) Puasa yang Sia Sia - Ustadz Adi Hidayat.

Ramadhan 2024: Inilah Syarat Wajib Puasa Ramadhan Beserta Persiapan Menyambutnya

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan pentingnya meninggalkan perbuatan atau perkataan yang mengandung unsur kebohongan, tipu muslihat atau kepalsuan saat berpuasa.

Perbuatan yang disebut juga zuhur atau dzur ini dianggap sangat berbahaya dan berpotensi membatalkan puasa atau mengurangi pahalanya.

Ustadz Adi juga mengingatkan, individu yang mempunyai kebiasaan berbohong secara terus-menerus, baik secara menipu maupun sengaja saat berpuasa, otomatis membatalkan puasanya, sehingga dapat berdampak pada kemajuan rohaninya.

"Apa yang harus ditinggalkan dengan cepat, yaitu dzur. segala perbuatan yang mengandur dusta itu dzur. Orang-orang yang sedang dusta tapi terlibat puasa itu merusak dan tingkat kerusakan semakin tinggi maka berpotensi untuk membatalkan," jelas Ustadz Adi Hidayat atau yang juga dipanggil UAH.

"Maka para Ulama ada yang sepakat, orang terbiasa bohong maka otomatis membatalkan, bukan cuma merusak tapi menggugurkan pahala-pahalanya."

Ustadz Adi Hidayat menegaskan bahayanya melakukan perilaku negatif seperti bergosip dan menyebarkan berita bohong selama bulan suci Ramadhan.

Bulan Puasa Berapa Hari Lagi? Hitung Mundur Ramadhan 2024 dan Idul Fitri 1445 Hijriah

Baca juga: Keutamaan Puasa dalam Kitabush Shaum, Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Ia juga menjelaskan, melakukan aktivitas dzur dapat membatalkan hakikat puasa dan menyebabkan Allah mengabaikan amalan orang tersebut.

"Ketika seseorang masuk kedalam perbuatan dzur, seketika ia ditinggalkan oleh Allah esensi puasanya. Ada segelintir orang kata Nabi Muhammad SAW dia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali lapar dan haus, ga dapat ampunan, keberkahan, pahala tapi yang didapatkan cuma pengabaian dari Allah SWT," sambungnya.

Di akhir, UAH mengingatkan pentingnya membenahi diri selama Bulan Ramadhan guna mendapatkan keridhaan Allah dan mempersiapkan akhirat.

Beliau menghimbau mereka untuk mempertahankan perubahan positif yang telah dilakukan selama paruh pertama bulan suci ini, dan mendorong mereka untuk terus berusaha menjadi Muslim yang lebih baik

"Mari kita jaga puasa kita, semoga Allah ampuni dosa kita, rahmati kita dan memberikan semua kemuliaan yang terkait faedah puasa kepada kita, insyaallah."

 

 

(Surya Arrahman Zainalputra/Magang)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved