Potong Kemaluan Suami di Sumsel

Reaksi Lisa Melihat Hasil Tes Kehamilan Hingga Nekat Potong Kemaluan Suami Saat Tidur

Lisa Yati menceritakan awal mula peristiwa potong kemaluan suami di Sumsel bisa terjadi, dari ketika melihat foto hasil kehamilan hingga nekat.

TribunBengkulu.com/Ist
Reaksi Lisa melihat hasil tes kehamilan sebelum nekat potong kemaluan suami. 

"Saya bawa sholat Subuh, masih menangis pak. Saya nggak menyangka selama 12 tahun kami menikah hancur dalam sekejap," Lisa menjelaskan.

"Selesai sholat Subuh saya beres-beres warung, mau buka warung tadi kan masih pagi. Saya melihat cutter, tanpa sadar saya langsung berlari ke kamar dan spontan langsung kejadian itu."

Setelah kejadian pelaku pun mengaku tidak tahu apa-apa lagi, kemudian keluar rumah dari pintu dapur dan berangkat ke Muara Enim menumpang mobil tronton.

"Saya di Muara Enim itu nggak ada tujuan, tidak ke tempat siapa-siapa pak di jalan itu pak," ujarnya.

6 Fakta Istri Potong Alat Kelamin Suami di Sumsel, Beraksi saat Tidur

Kondisi Korban

Kepolisian Sektor (Polsek) Bayung Lencir mengungkapkan kondisi korban potong kemaluan Sumsel, saat ini sudah mulai membaik dan harus rawat jalan.

Kanit Reskrim Polsek Bayung Lencir, Iptu Eko Purnomo mengatakan, sebelumnya luka korban potong kemaluan Sumsel sangat parah dan harus dirujuk ke RSUD Jambi.

Menurutnya, korban ketika itu sangat memprihatinkan karena kemaluannya dipotong tanpa sisa.

"Kondisi korban sangat memprihatinkan karena sama sekali tak memiliki alat vital," jelasnya.

"Itu karena saat kejadian pelaku memotong batang penis suaminya tanpa tersisa."

Korban akhirnya harus menjalani perawatan di RSUD jambi secara intensif beberapa hari.

Istri potong kemaluan suami di Sumsel karena ingin menikah lagi.
Istri potong kemaluan suami di Sumsel karena ingin menikah lagi. (TribunBengkulu.com/Tribun Medan.)

Setelah menjalani perawatan, korban kemudian mulai bisa diajak berkomunikasi dengan petugas kepolisian.

Setelah memungkinkan, korban akhirnya diperbolehkan pulang untuk menerima rawat jalan.

Saat ini korban tinggal di rumah keluarganya di Jambi.

"Sekarang sudah rawat jalan di sana (di Jambi), sudah keluar dari rumah sakit. Karena di sana ada rumah keluarganya. Jadi dia tinggal di sana untuk rawat jalan,"ucapnya.

Sementara itu, Kades Simpang Bayat Fatur Rohman menambahkan saat ini kondisi korban sudah membaik meskipun masih harus perlu pengobatan setiap hari.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved