Berita Bengkulu Selatan

Irigasi Rusak, Petani di Bengkulu Selatan Alami Alih Fungsi Lahan Persawahan Menjadi Kebun Sawit

Keluhan masyarakat terhadap infrastruktur yang rusak di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan kembali terjadi. Kali ini, giliran para petani di Hamparan

Ahmad Sendy Kurniawan Putra/TribunBengkulu.Com
Irigasi sudah lama rusak, nampak lumut hampir menutupi semua bagian badan irigasi yang masih utuh. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.Com, Ahmad Sendy Kurniawan Putra

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU SELATAN - Keluhan masyarakat terhadap infrastruktur yang rusak di wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan kembali terjadi. Kali ini, giliran para petani di Hamparan Tanjung Tambangan Desa Tambangan Kecamatan Manna.

Akibat saluran irigasi di hamparan persawahan tersebut, saat ini puluhan hektar lahan telah mengalami alih fungsi ke tanaman lain. Mulai dari tanaman jagung hingga terparah lahan sawah dialih fungsikan ke tanaman sawit.

Salah satu warga Desa Gelumbang Kecamatan Manna Rio Hidayat (25) yang miliki lahan persawahan di lokasi Hamparan Tambahan mengeluhkan hal tersebut.

Penyebab banyak lahan beralih fungsi diakibatkan saluran irigasi rusak diterjang banjir pada tahun 2019 atau 5 tahun silam. Sehingga membuat seluruh lahan persawahan di lokasi itu kesulitan mendapatkan air untuk mengaliri sawah.

"Akibatnya, bertahun-tahun masyarakat tidak lagi bisa menanam padi di lahan tersebut. Total keseluruhan lahan sawah di sana mencapai 50 Ha lebih," keluhnya.

Bahkan, semenjak rusak 5 tahun silam, sampai saat ini saluran irigasi tersebut belum tersentuh perbaikan oleh pemerintah. Akibatnya, lahan sawah kini sudah dialihfungsikan.

"Lah banyak yang tanam.sawit di lahan sawah. Kalau informasi kemarin pemerintah melarang menaman sawit di sawah. Maksud saya, kalau nanti 50 Hektar ini sudah sawit semua, jangan salahkan petani," kesalnya.

Baca juga: Warga Kalianda Lampung Temukan Mayat Mengapung, Mirip Korban Banjir Bandang Bengkulu Selatan

Baca juga: Modus Oknum Guru di Bengkulu Selatan Lecehkan Siswi SMA, Korban Selalu Diancam dan Dipaksa

Padahal, masyarakat masih sangat mengharapkan agar bisa kembali menggarap lahan tersebut untuk menanam padi.

Hal tersebut dinilai lebih menjamin untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Namun, karena keterpaksaan akibat tidak ada sumber air untuk mengaliri sawah. Sehingga, terpaksa petani berinisiatif untuk alih fungsi ke tanaman lainnya.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved