Kematian Perwira Polisi di Semarang

Masalah Keluarga Diduga Pemicu Kanit Ditresnarkoba Polda Jateng Ditemukan Tewas di Dalam Mobil

Korban meninggal dunia di kursi kemudi. Tampak di atap mobil kursi kemudi ada bekas peluru yang tak tembus.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Ilustrasi Polisi (Kiri) dna Mobil TKP Kejadian (Kanan). Masalah Keluarga Diduga Pemicu Kanit Ditresnarkoba Polda Jateng Ditemukan Tewas di Dalam Mobil 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kematian Kompol P Tumanggor di dalam mobil Honda Mobilio warna putih di sebuah rumah dinas Komplek Akpol Blok K Jalan Sanusi, Gajahmungkur, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/4/2024) sekira pukul 08.00 WIB.

Kompol Prapto Tumanggor yang menjabat sebagai Perwira Kepala Unit (Kanit) di Direktorat Resesre Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Jawa Tengah dalam olah TKP, sekira pukul 08.00 WIB mobil Honda Mobilio warna putih terparkir di rumah dinas Komplek Akpol Blok K Jalan Sanusi, Gajahmungkur, Kota Semarang.

Mobil putih tersebut terparkir rapi di depan rumah. Darah tampak mengucur dari pintu mobil sisi kiri.

Korban meninggal dunia di kursi kemudi. Tampak di atap mobil kursi kemudi ada bekas peluru yang tak tembus.

Kematian Kompol P Tumanggor bertepatan dengan akan dirilisnya kasus pengungkapan rumah produksi sabu dan happy water di Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (4/4/2024) pagi.

Baca juga: 6 Fakta Kanit Ditresnarkoba Polda Jateng Ditemukan Tewas di Mobil Jelang Rilis Ungkap Kasus Narkoba

Kasus itu dibongkar Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri bersama Bea Cukai yang dibantu Ditresnarkoba Polda Jateng.

Benarkah ada kaitannya dengan kasus ini?

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Jateng Kombes Satake Bayu menegaskan, tidak ada kaitannya dengan pekerjaan atau pun dengan kasus yang akan dirilis tersebut.

Kasus yang menimpa Kompol Prapto Tumanggor diduga soal masalah internal keluarga.

"Tidak ada kaitannya (kasus narkoba besar di Semarang), itu hanya masalah keluarga,"ujar Kombes Satake Bayu.

Ditemukan 5 Strip Obat

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jateng, polisi menemukan lima (5) strip obat. Setiap stripnya berisi antara 9-10 tablet.

Adapula satu strip kecil isi tiga tablet karena sisa diminum.

Lima (5) strip obat yang ditemukan di antaranya jenis akarbosa yakni obat yang digunakan untuk mengatasi diabetes tipe 2.

Jenis obat lainnya yakni Metformin hydrochloride (HCL) yaitu obat terapi lini pertama pada pengobatan diabetes melitus tipe 2.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved