Polisi Tembak Kepala Sendiri
Sederet Kejanggalan Tewasnya Brigadir Ridhal, Keterangan Beda Polisi Hingga Pengakuan Aneh Tetangga
Tewasnya Brigadir Ali Tomo disebut menembak kepala sendiri di Perumahan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) menyisakan banyak misteri.
TRIBUNBENGKULU.COM - Tewasnya Brigadir Ali Tomo disebut menembak kepala sendiri di Perumahan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024) menyisakan banyak misteri.
Sejumlah kejanggalan mencuat, mulai dari keterangan berbeda pihak kepolisian hingga pengakuan tetangga yang tidak sesuai.
Seperti diketahui, Brigadir Ridhal Ali Tomo ditemukan tewas setelah bunuh diri di dalam mobil Toyota Alphard di area rumah seorang pengusaha bernama Indra Pratama, Kamis (25/4/2024).
Rumah tersebut berada di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan.
Brigadir Ridhal Ali Tomo disebut bunuh diri dengan cara menembakkan pistol ke arah kepalanya.
Kondisi korban saat ditemukan terlihat peluru menembus ke pelipis kepala bagian kanan hingga pelipis kiri.
Peluru juga menembus dan melubangi atap mobil, dari hasil pengamatan di lokasi kejadian.
Data terhimpun Tribun Jakarta, setidaknya ada 5 hal yang janggal dalam kematian Brigadir Ridhal Ali Tomo.
Baca juga: Momen Jenazah Brigadir Ridhal Tiba di Rumah Duka di Minahasa, Keluarga Terkejut Tidak Percaya
5 Kejanggalan Tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomo Disebut Tembak Kepala Sendiri
1. Pemilik Rumah Misterius
Rumah yang menjadi saksi bisu kematian Brigadir RAT disebut milik Politisi Partai Golkar sekaligus mantan Menteri Perindustrian di Kabinet Indonesia Bersatu, Almarhum Fahmi Idris.
Namun, dua tahun belakangan disewakan ke orang lain.
Hal itu dikonfirmasi oleh salah seorang sekuriti di salah cluster bernama Suryani.
Dia membenarkan, rumah itu milik mantan Menteri Perindustrian era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Iya rumah Fahmi Idris," kata Suryani saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/4/2024).
Suryani menerangkan, rumah itu dikontrakan ke seseorang.
Namun, Suryani tak mengetahui secara detail identitas pengontraknya.
Suryani mendapatkan informasi itu usai bertanya secara langsung ke mantan sekuriti yang berjaga di rumah tersebut.
"Saya tanya belum lama. 'Pak ini dikontrak apa di jual?'. Dikontrak selama empat tahun," kata Suryani menirukan kembali.
"Saya ngomong baru kemaren sama sekuritinya," dia menambahkan.
Suryani mengatakan, warga di sekitar tahu betul rumah itu pernah ditinggali oleh almarhum Fahmi Idris.
Karena, waktu meninggal karangan bunga membanjiri rumah tersebut.
"Ada dari ujung sana sampai ujung sana," ucap dia.
Tapi Indra Pratama, membantah menyewa rumah tersebut.
Dia mengklaim jika rumah mewah tersebut merupakan rumah pribadinya sendiri.
"Rumah saya, rumah saya. Bukan (menyewa)," kata Indra kepada wartawan di depan rumahnya, Sabtu (27/4/2024).
Dia membenarkan jika Brigadir RAT memang sempat berkunjung dan tinggal di rumahnya tersebut selama sepekan sebelum tewas.
Namun dia menyebut jika kedatangan Brigadir RAT hanya untuk menjalin silaturahmi.
"Oh engga dia baru seminggu berkunjung di sini ya. Dia tujuannya ke sini untuk silaturahmi, tidak lebih dan tidak kurang," ungkapnya.
Indra Pratama membantah kalaun Brigadir RAT adalah ajudannya.
Selain pengusaha, belakangan terungkap bahwa Indra Pratama juga adalah Ketua Gibran Center Jawa Timur.
Hal tersebut berdasarkan selembar kertas promosi yang diberikan warga setempat ke wartawan yang sedang meliput di depan TKP.
2. Curhat Brigadir Ridhal Ali Tomo
Terungkap Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RAT ternyata pernah curhat dengan sang istri, Novita Husain sebelum ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard, anggota Satlantas Polresta Manado
Diketahui Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas setelah bunuh diri di dalam mobil Toyota Alphard di area rumah seorang pengusaha bernama Indra Pratma, di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2024).
Polisi menduga Brigadir RAT bunuh diri dengan cara menembakan pistol ke kepalanya.
Lalu ditemui di kediamannya di Manado, Novita mengaku sang suami selalu mengeluh ingin balik ke kampung halamannya.
Namun sayang, hingga ajal menjemput keinginan Brigadir RAT untuk pulang urung terlaksana.
"Iya. Dia suka (bilang) 'Mau balik'," kata Novita.
Menurut Novita, sebelum pergi ke Jakarta dari asal mereka di Manado, suaminya pamit untuk urusan kerjaan.
"Ke Jakarta katanya menjadi ajudan. Saya tahu bosnya itu polwan yang bawa dia ke Jakarta," ujar Novita.
Namun, ia enggan menyebut nama bos suaminya itu.
"Saya tidak mau menyebutkan namanya, mohon maaf," kata Novita.
Ia juga menambahkan bahwa sebelum dikabarkan meninggal dunia, suaminya sempat curhat soal pekerjaan.
Dari curhatan itu, diketahui Novita, bahwa suaminya tak nyaman lagi bekerja dengan bosnya.
"Lewat telepon, almarhum bilang sudah tidak nyaman lagi kerja di situ. Saya tidak tahu apa maksudnya," ungkapnya
Novita yakin betul suaminya tidak mungkin bunuh diri.
Pasalnya sang suami merupakan sosok yang mencintai anak-anaknya.
"Dia sayang anak-anak, tidak mungkin berbuat seperti itu," ujar Novita.
Baca juga: Istri Brigadir RAT Ungkap Curhat Suami Sebelum Ditemukan Tewas di Mobil Alphard dengan Luka Tembak
Diceritakan Novita, ia baru mengetahui Brigadir Ridhal tewas ketika bos suaminya memberi tahu kabar tersebut.
"Bosnya yang telepon katanya Ali bunuh diri di dalam mobil. Saya kaget tapi sampai saat ini kami keluarga tidak percaya," lanjut dia.
Karena tak percaya, Novita sampai meminta bukti kalau suaminya sudah tiada
Namun, bosnya enggan memberi bukti karena alasan tak mau Novita syok.
Baca juga: Sebelum Tewas, Brigadir Ridhal Ali Pernah Keluhkan soal Pekerjaan ke Sang Istri
3. Istri Tolak Otopsi, Tidak Percaya Suaminya Bunuh Diri
Istri korban, Novita yakin betul suaminya tidak mungkin bunuh diri.
Pasalnya sang suami merupakan sosok yang mencintai anak-anaknya.
"Dia sayang anak-anak, tidak mungkin berbuat seperti itu," ujar Novita.
Diceritakan Novita, ia baru mengetahui Brigadir Ridhal tewas ketika bos suaminya memberi tahu kabar tersebut.
"Bosnya yang telepon katanya Ali bunuh diri di dalam mobil. Saya kaget tapi sampai saat ini kami keluarga tidak percaya," lanjut dia.
Karena tak percaya, Novita sampai meminta bukti kalau suaminya sudah tiada
Namun, bosnya enggan memberi bukti karena alasan tak mau Novita syok.
Tapi Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi menuturkan pihak keluarga menolak jasad Brigadir RAT diautopsi.
"Keluarga menegaskan bahwa mereka tidak bersedia untuk dilakukan otopsi jenazah," papar Yossi di RS Polri Kramat Jati, Sabtu (28/4/2024) malam.
Yossi mengatakan, karena keluarga menolak untuk diotopsi, dokter forensik hanya melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah RAT.
"Jadi hanya dilakukan pemeriksaan visum et repertum atau pemeriksaan luar tanpa otopsi," ucap dia.
• SOSOK Brigadir Ridhal Ali Tomo, Anggota Satlantas Polresta Manado yang Tewas Tembak Kepala Sendiri
4. Keterangan Polisi Berbeda
Istri Brigadir RAT, Novita menyebut suaminya tinggal di Jakarta lantaran bertugas sebagai ajudan seorang pengusaha sejak tahun 2022.
"Dia BKO, dari tahun 2022," kata Novita di Minahasa, Sulawesi Utara, Sabtu (27/4).
"Ada, bapak pengusaha," kata Novita saat ditanya siapa yang dikawal oleh Ridhal.
Namun, ia tidak mau mengungkapkan identitas pengusaha tersebut.
"(Cukup) cuma sampai di situ," katanya.
Almarhum sering pulang ke Manado bertemu dengan keluarga tiga bulan sekali.
Namun, lebaran tahun 2024 Brigadir Ridhal tidak pulang ke Manado.
"Jadi Ali keluar rumah pergi ke Jakarta bulan Maret sebelum puasa dan dia tidak pulang sampai selesai lebaran," tutur Novita.
Kata Novita, semua keluarga sempat meminta Brigadir RAT untuk kembali ke Manado.
Namun karena masih ada tugas di Jakarta sehingga permintaan itu tidak dikabulkan.
"Saya sempat minta pulang dulu ke Manado, cuma katanya masih ada tugas jadi belum bisa pulang, hingga kemudian keluarga di Manado mendapat kabar bahwa suaminya telah tewas," cerita Novita.
Keterangan berbeda disampaikan oleh pihak kepolisian, menurut Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal, korban datang ke Jakarta karena ada urusan keluarga.
"Sedang izin cuti untuk berkunjung ke rumah kerabat," kata Kombes Ade.
• Tak Percaya Brigadir Ridhal Ali Bunuh Diri, Sang Istri: Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta
5. Pengakuan Aneh Tetangga
Indra Pratama, mengaku mengenal Brigadir RAT.
Dia menyebut mengenal korban saat dirinya berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara (Sulut) untuk urusan pekerjaan.
"(Kenal) pada saat saya datang ke Manado. Ya urusan pekerjaan ya. Saya lupa tahunnya. Intinya itu aja," kata Indra kepada wartawan, Sabtu (27/4/2024).
Namun, dia membantah jika menjadikan korban sebagai pengawalnya. Dia tak memberikan penugasan apapun kepada korban.
"Tidak ada, tidak ada, tidak ada (pengawalan). Memang saya kenal, ya tapi tidak ada penugasan apa pun," ucapnya.
Akan tetapi tetangga yang berada di depan lokasi penembakan berinisial I ungkap fakta berbeda.
Brigadir RAT menurut I sudah bekerja di rumah tersebut bersama bosnya selama 2 tahun terakhir.
Namun, I tak merinci siapa sosok bosnya tersebut.
Dia cuma tahu rumah yang merupakan lokasi kejadian adalah rumah bos dari Brigadir Ridhal.
"Bosnya, rumah bosnya. Dia sopir, sopir kan," sebut I.
I mengatakan Brigadir Ridhal juga sempat ikut bosnya ke Jawa Timur saat lebaran lalu.
Namun lagi-lagi ia tidak menjelaskan secara pasti siapa bos yang dimaksud.
"Pas lebaran itu dia posisi dia ikut bosnya ke Jawa Timur," kata dia. (**)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Bengkulu dan Google News Tribun Bengkulu untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Brigadir-Ali-Tomo-disebut-menembak-kepala-sendiri-menyisakan-misteri.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.