Modus Penipuan

Modus Penipuan Mengaku Polisi, Bujuk Korban Buka Baju Kemudian Direkam untuk Diperas

Begini cara menghindari modus penipuan love scam yang marak terjadi di berbagai platform media sosial.

Penulis: Yuni Astuti | Editor: Ricky Jenihansen
Twitter(X) LexWu_13
Modus Penipuan Ngaku Polisi (Lovescam) Kenalan dari TikTok, Begini Cara Menghindarinya. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Sempat marak beberapa tahun terakhir, modus penipuan lovescam ternyata masih saja sering terjadi di tahun 2024.

Belakangan para penipu mengaku sebagai polisi sehingga membuat korban jatuh hati.

Banyak sekali pengguna media sosial tertipu dengan modus penipuan ini.

Dikutip dari situs Pusiknas Bareskrim Polri, love scamming juga disebut dengan romance scam.

Love scamming adalah penipuan berkedok asmara di mana pelaku menaklukkan korban dengan kata-kata cinta bahkan hubungan romansa yang serius.

Ketika melakukan aksinya, pelaku mencoba untuk memanipulasi korban agar bisa mendapatkan uang. Setelah mendapatkan uang, pelaku akan menghilang.

Penipuan terjadi ketika pelaku memakai identitas online palsu untuk mendapatkan kasih sayang dan kepercayaan korban.

Pelaku kemudian menggunakan ilusi hubungan romantis untuk memanipulasi korban.

Kejadian Lovescam dengan mengaku sebagai polisi ini pernah dialami oleh salah seorang wanita yang mengungkapkannya di media sosial.

Hal ini diketahui melalui cuitan dari twitter (X) @LexWu_13, dalam cuitannya itu dia mengatakan bahwa ada seorang ibu yang menjadi korban pemerasan Love Scam.

"Abangda @ahriesonta bang mohon di cek.. Ini anggota atau bukan? Ada laporan masuk ke @PASTIINDONESIA_ seorang ibu korban pemerasan yang bersangkutan. Dengan ajakin VC kemudian dikirimkan "joysticknya" lagi di kocok. Trus dirayu buat si ibu buka bajunya. Lalu di SS dan di peras @CCICPolri."

Akun @LexWu_13 juga menceritakan kronologinya, berawal dari korban dan pelaku berkenalan melalui akun TikTok.

'Tanggal 18 April 2024 tepat di hari Kamis pukul 09.53 tersangka dan korban kenalan di TikTok.

Kemudian pelaku chat korban dan meminta nomor WA korban, sementara korban langsung memberi nomor WhatsAppnya kepada pelaku.

Hari Kamis 18 April 2024 pukul 23.15 pelaku chat korban, pelaku bertanya 'lagi apa?' kemudian korban menjawab 'lagi baring-baring', mereka chattingan sampai pukul 23.24.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved