Polisi Tembak Kepala Sendiri

MK DPR RI Panggil Ketua Tim Sukses Gibran, Usut Pemilik Mobil Mewah Tempat Tewasnya Brigadir RAT

Ketua Gibran Center Jawa Timur, Indra Pratama dipanggil oleh MK DPR RI untuk mengusut kepemilikan mobil mewah tempat tewasnya Brigadir RAT.

|
TribunBengkulu.com/Ist
Mahkamah Kehormatan DPR RI usut kepemilikan mobil mewah tempat tewasnya Brigadir RAT di rumah ketua Gibran Center, Indra Pratama pada 25 April 2024. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Ketua Gibran Center Jawa Timur, Indra Pratama dipanggil oleh Mahkamah Kehormatan DPR RI. Pemanggilan tersebut untuk mengusut kepemilikan mobil mewah tempat tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomo (RAT).

Seperti diketahui, Brigadir RAT tewas di dalam mobil Alphard dalam keadaan kepala tertembak, pada 25 April 2024.

Kejadian tersebut terjadi di salah satu rumah di Jalan Mampang Prapatan IV, RT 010 RW 02, Kelurahan Tegal Parang, Mampang, Jakarta Selatan.

Belakangan diketahui rumah tersebut adalah milik Indra Pratama yang merupakan ketua tim sukses Gibran di Jawa Timur.

Meski Brigadir RAT dinyatakan bunuh diri oleh pihak kepolisian, namun sejumlah keanehan dan kejanggalan membuat kasus tersebut misterius.

Salah satu kejanggalan tersebut adalah mobil Alphard mewah tempat Brigadir RAT tewas yang ternyata memiliki pelat DPR.

Oleh karena itu, Mahkamah Kehormatan Dewan Dewan Perwakilan Rakyat (MKD DPR) RI turut lakukan penelusuran.

Rencananya, MKD memanggil Ketua Gibran Center Jawa Timur sekaligus bos tambang, Indra Pratama dalam kasus kepemilikan Alphard berpelat DPR dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Wakil Ketua MKD DPR RI, Nazarudin Dek Gam, mengatakan pemeriksaan bakal berlangsung pada 15 Mei 2024.

Dia diperiksa untuk diklarifikasi mengenai kepemilikan mobil tersebut.

Baca juga: Nama Gibran Ikut Terseret dalam Kasus Tewasnya Brigadir Ridhal, Bakal Jadi Kasus Sambo Jilid 2?

Baca juga: Sederet Kejanggalan Tewasnya Brigadir Ridhal, Keterangan Beda Polisi Hingga Pengakuan Aneh Tetangga

"Yang jelas laporan ke kami itu adalah pemilik mobil Indra Pratama. Kami akan manggil mereka tanggal 15, In Shaa Allah, tanggal 15.

Masuk masa sidang," kata Nazarudin dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (6/5/2024) seperti dikutip dari Warta Kota.

Nazarudin berujar bahwa kepemilikan Alphard berpelat DPR yang menjadi lokasi kematian Brigadir RAT berdasarkan keterangan pihak kepolisian.

"Kami tanya ke polisi pemilik yang pakai 23-12 kemarin siapa. Di STNK disebutkan Indra Pratama di Jalan Mampang Prapatan, lebih kurang seperti itu," katanya.

Nazarudin memastikan pelat DPR yang dipakai oleh mobil tersebut merupakan palsu.

Sebaliknya, pemberian pelat nomor DPR itu tidak ada kaitannya dengan DPR.

"Itu pemalsuan, itu pemalsuan, jelas pemalsuan, enggak ada hubungannya sama DPR," pungkasnya.

Ketua Gibran Center, Indra Pratama membantah Brigadir RAT menjadi ajudannya.
Ketua Gibran Center, Indra Pratama membantah Brigadir RAT menjadi ajudannya. (TribunBengkulu.com/Ist)

MKD Bakal Lapor Polisi

Seperti diberitakan sebelumnya bahwa MKD DPR RI memastikan bahwa pelat nomor kendaraan dinas di mobil Toyota Alphard yang digunakan Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) bunuh diri adalah palsu.

Ketua MKD DPR RI, Nazaruddin Dek Gam juga mengklaim mobil yang digunakan Brigadir RAT juga bukan mobil anggota DPR meski terpasang pelat dinas DPR.

"Itu bukan mobil DPR, itu mereka menggunakan pelat palsu. Di DPR tidak ada nomor seperti itu," kata Nazzarudin ketika dikonfirmasi, Minggu (28/4/2024).

Adapun klaim Nazaruddin yang mengatakan pelat nomor kendaraan itu palsu lantaran di mobil dinas DPR tidak ada yang menggunakan pelat nomor dengan angka 25.

Ia juga menjelaskan angka 25 yang tertera pada pelat mobil Alphard yang digunakan Brigadir RAT juga tak terdaftar untuk mobil dinas DPR.

"Di DPR adanya nomor anggota dan pimpinan. Nah nomor 25 itu tidak ada pimpinan sampai 25 orang," ucapnya.

Alhasil Nazaruddin pun berniat menindaklanjuti persoalan plat nomor palsu itu kepada pihak berwajib.

"Jadi jelas itu palsu, dan kami akan segera melaporkan ke kepolisian terhadap pemalsuan tersebut," pungkasnya.

Baca juga: Mengapa Brigadir RAT Tewas di Rumah Ketua Relawan Gibran Indra Pratama?

Kolase Brigadir RAT (kiri), Jasad Korban (Tengah) dan Mobil yang jadi TKP (Kanan).
Kolase Brigadir RAT (kiri), Jasad Korban (Tengah) dan Mobil yang jadi TKP (Kanan). (HO TribunBengkulu.com/Istimewa)

Luka Tembak

Sebelumnya, seorang personel polisi anggota Satlantas Polresta Manado, Sulawesi Utara ditemukan tewas dengan luka tembak di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (25/4/2024).

Saat ditemukan, posisi korban berada di kursi supir sebelah kanan mobil Toyota Alphard B 1544 QH yang diduga milik kerabatnya.

Posisinya badannya terjatuh ke arah sebelah kiri, dan masih terpasang sabuk pengaman.

"Mobil milik kerabat yang bersangkutan yang tinggal di alamat TKP (tempat kejadian perkara)," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal saat dikonfirmasi, Jum'at (26/4/2024).

Terkait hal ini sebelumnya Ade juga menuturkan bahwa Brigadir RAT sebelum ditemukan tewas tengah menjalani masa cuti di Jakarta.

Adapun menurut dia korban melakukan cuti di Jakarta untuk mengunjungi rumah kerabatnya tersebut.

"(Korban ada di Jakarta) Sedang ijin cuti mengunjungi kerabatnya," jelasnya.

Baca juga: Ketua Gibran Center Bantah Brigadir RAT Jadi Ajudannya Sebelum Tewas Tembak Kepala Sendiri

Sementara, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro juga menjelaskan bahwa ditemukan adanya luka diduga luka tembak di bagian kepala Brigadir RAT pada saat ditemukan tewas di dalam mobil.

"Kami menemukan ada luka di kepala dari korban dari pelipis kanan dari pelipis kanan dan pelipis kiri," kata Bintoro kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jum'at (26/4/2024).

Pada saat proses olah tempat kejadian perkara (TKP) polisi juga menemukan adanya bekas tembakan di bagian atas mobil yang sebelumnya digunakan RAT.

Atas temuan tersebut dan berdasarkan hasil olah TKP polisi pun menduga bahwa korban tewas diduga akibat bunuh diri.

"Kami bisa mengambil kesimpulan untuk sementara bahwa dugaan yang bersangkutan bunuh diri," pungkasnya.

Adapun pihak kepolisian juga menemukan satu senjata api berjenis HS berkaliber 9 milimeter. (**)

 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Bengkulu dan Google News Tribun Bengkulu untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved