Mengapa Brigadir RAT Tewas di Rumah Ketua Relawan Gibran Indra Pratama?

TRIBUNBENGKULU.COM - Sosok Indra Pratama, Ketua Relawan Gibran pemilik rumah TKP (Tempat Kejadian Perkara) tewasnya Brigadir RAT atau Ridhal Ali Tomo menjadi sorotan.

Hal itu karena Brigadir Ridhal Ali Tomo ditemukan tewas di dalam mobil mewah di sebuah rumah di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan yang ternyata milik Indra Pratama.

Saat ditemukan, terdapat luka tembak di kepala Brigadir RAT yang menembus dari pelipis kiri hingga ke pelipis kanan.

Luka tembak tersebut berasal dari senjata jenis HS dengan kaliber 9 milimeter yang juga ditemukan di TKP.

Belakangan diketahui, Brigadir Ridhal Ali Tomo ternyata juga meninggalkan Polresta Manado tanpa izin selama 2 tahun.

Brigadir Ridhal Ali Tomo ternyata menjadi ajudan pengusaha batu bara di Jakarta.

Untuk diketahui, selain dikenal sebagai ketua relawan Gibran Jawa Timur, Indra Pratama juga merupakan pengusaha batu bara. 

Dari keterangan Ketua RT setempat, Daniah mengaku pernah mendengarkan informasi mengenai Indra Pratama.

Ia menyebut bahwa Indra Parama memang pengusaha tambang batu bara.

"Yang saya dengar, selentingan saja kayak ajudannya lah, kasarnya penjaga begitu ya, dia bilang sih pengusaha batu bara."

Baca juga: Sederet Kejanggalan Tewasnya Brigadir Ridhal, Keterangan Beda Polisi Hingga Pengakuan Aneh Tetangga

"Saya sama warga memang dekat tapi enggak banyak tanya, enggak pengin tahu urusan mereka," kata Daniah saat ditemui, Sabtu (27/4).

Belakangan terungkap bahwa Indra Pratama juga adalah Ketua Gibran Center Jawa Timur.

Hal tersebut berdasarkan selembar kertas promosi yang diberikan warga setempat ke wartawan yang sedang meliput di depan TKP:

Indra Pratama dan istrinya, Devi, sempat mendatangi RS Polri pada Sabtu siang (27/4).

Indra Pratama Tinggal di Kompleks Rumah Tersebut Sudah 2 Tahun