Kecelakaan Maut di Subang

Nasib Pilu Dimas & Mahesya Korban Kecelakaan Maut di Subang, Sempat Nguli Demi Ikut Perpisahan SMK

Ketiga remaja itu merupakan siswa SMK Lingga Kencana, Sawangan, Depok, yang tewas dalam kecelakaam bus di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Foto Siswa/siswi SMK sebelum Kecelakaan (Kiri) dan BUS PO Putera Fajar saat Alami Kecelakaan. Nasib Pilu Dimas & Mahesya Korban Kecelakaan Maut di Subang, Sempat Nguli Demi Ikut Perpisahan SMK 

TRIBUNBENGKULU.COM - Nasib Pilu Dimas dan Mahesya korban Bus kecelakaan maut di Subang, sempat nguli angkut pasir demi dapatkan uang agar bisa ikut acara perpisahan SMK.

Rumah duka Mahesya Putra dengan Dimas Aditya serta Intan Rahmawati hanya berjarak sekira 50 meter saja di Jalan Parungbingung, Kecamatan Pancoranmas, Depok, Jawa Barat, Minggu (12/5/2024).

Ketiga remaja itu merupakan siswa SMK Lingga Kencana, Sawangan, Depok, yang tewas dalam kecelakaam bus di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat.

Di depan rumah Dimas ada karangan bungan dari Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus.

Persis di samping kiri rumah Dimas, adalah kediaman Intan Rahmawati dan keluarga kedua korban itu sudah menunggu kedatangan jenazah.

Bude korban, bernama Mariah menceritakan sosok keponakannya bernama Dimas Aditya semasa hidup.

Menurutnya, Dimas anak yang baik dan baru empat tahun ayahnya meninggal dunia.

"Dia pengem sekolah yang benar, ia ingin lulus terus kerja karena masih punya dua adik yang kecil-kecil," ucapnya, Minggu.

Ia mengaku, keponakannya sangat senang ketika acara perpisahan karena setelah itu ia sudah berniat ingin kerja dan kuliah.

Dimas merupakan anak ketiga tapi dua kakaknya beda ayah kandung.

Mariah juga tidak melihat ada gelagat yang mencurigakan sebelum keponakannya meninggal dunia.

Sehari sebelum acara perpisahan di Bandung, Jawa Barat, Dimas sempat pinjam sepatu ke anaknya dan juga meminjam gosokan.

"Dia senang saja, enggak ada yang aneh. Malah sebelumnya dia kan mau wisuda ya, dia tuh jadi kuli pasir sama temannya (Mahesya). Dia tuh juga cari uang jajan apa saja sama buat nambahin berangkat juga ke acara Wisuda di Bandung," tegasnya.

Mariah mengaku, keluarga korban mendapat kabar Dimas meninggal pada Sabtu (11/5/2024) sekira pukul 18.30 WIB.

Keluarga mendapat foto dari aparat kepolisian tapi keluarga awalnya belum yakin dan berfikir Dimas hanya luka-luka saja.

"Tapi ibunya bilang itu Dimas, mungkin karena itu batin ya antara ibu dan anak. Kami yakin masih hidup. Adik saya, ibu dan bapaknya Intan sama keluarganya Intan itu berangkat ke sana semalam," tuturnya.

Sekira pukul 00.00 WIB, keluarga di Depok mendapat kabar bahwa Dimas dan Intan sudah meninggal dunia.

"Rencana dimakamin di dekat sini, samping makam bapaknya," imbuhnya.

Pengakuan Sopir

Pengakuan Sadira sopir bus kecelakaan maut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, di jalan raya Desa Palasari, Kabupaten Subang.

Sadira mengaku kendaraannya mengalami rem blong saat kejadian. Akibatnya, bus Trans Putera Fajar bernopol AD 7524 OG ini tergelincir dan menabrak sebuah mobil dan tiga sepeda motor.

Per Minggu (12/5/2024), terdapat 11 korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Korban tewas terdiri dari 10 warga sekolah dan satu warga setempat.

Kecelakaan ini terjadi saat rombongan yang dibawanya tengah perjalanan pulang menuju Depok. Ia mengaku merasakan rem blong setelah melintasi Perempatan Ciater, Subang.

"Setelah saya masuk itu saya lihat kondisi angin tahu-tahu habis. Pada saat itu lah saya sudah hilang kendali untuk mencari penyelamat," kata Sadira saat dirawat di RSUD Subang, Minggu (12/5/2024), dalam wawancara eksklusifnya di tayangan Breaking News KompasTV.

"Biasanya ada antisipasi jalur yang nanjak ke atas gitu kan, ternyata di situ (lokasi kejadian) tidak ada. Pemikiran saya kalau saya teruskan di jalan raya, otomatis banyak kendaraan yang tersambar. Akhirnya saya inisiatif ngebuang (banting setir)."

"Karena untuk saya teruskan melalui jalan raya, itu akan terjadi hal-hal yang banyak akan terjadi. Karena di depan saya lihat ada sepeda motor sekitar lima rombongan, saya klakson tidak mau minggir."

Sebelumnya, pria yang berprofesi sebagai sopir sejak 1996 tersebut mengaku rem tidak bermasalah ketika melintas di Tangkuban Perahu dan Alun-Alun Bandung.

Namun, Sadira mengaku rem bus sempat terasa "dalam" hingga memanggil montir saat rombongan beristirahat di Rest Area CM7.

Sadira mengaku baru mengoperasikan unit bus bernopol AD 7524 OG dari operator saat membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok.

"Untuk kendala, penyakitnya saya belum bisa mengetahui. Kendala-kendala yang lainnya belum mengetahui karena bus ini baru saya pegang," katanya.

Pihak kepolisian sendiri tengah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Permana juga mengaku masih menunggu hasil traffic accident analysis (TAA) terkait kejadian ini.

AKBP Ariek menyebut saksi-saksi akan dimintai keterangan untuk menetapkan penyebab terjadinya kecelakaan.

"Nanti kan dalam olah TKP itu akan komprehensif. Saksi-saksi akan kita lihat dari beberapa sisi, baik dari keterangan korban, kemudian keterangan sopir, kemudian keterangan penumpang, kemudian keterangan dari saksi di TKP, itu akan kita lihat," kata dia pada KompasTV.

"Namun, apa yang disampaikan oleh sopir itu sah-sah saja, tapi itu bukan berarti menjadi kepastian penyebab kecelakaan tersebut."

11 Korban Tewas

Jumlah korban tewas dalam tragedi kecelakaan maut bus Trans Putera Fajar di Ciater, Subang, Jawa Barat sudah 11 orang, Sabtu (11/5/2024) malam sekitar pukul 22:50 WIB.

Jumlah ini berarti bertambah 2 dari saat informasi awal kecelakaan bus yang mengangkut rombongan SMK Lingga Kencana Depok itu.

Kasatlantas Polres Subang, AKP Undang Syarif menceritakan detik-detik kecelakaan bus yang membawa puluhan siswa SMK Lingga Kencana Depok untuk perpisahan namun terguling di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam saat hendak menuju arah pulang ke Depok.

AKP Undang mengatakan kecelakaan ini terjadi pukul 18.48 WIB dengan membawa sekitar 40 penumpang.

"Bus dari arah Lembang menuju ke Subang. Lalu, ketika di Jalan Ciater, bus pun oleng ke kanan dan menabrak kendaraan roda empat, lalu menabrak pula kendaraan roda dua di jalur berlawanan, serta ketika melaju ke jalur kanan menabrak kendaraan bermotor roda dua yang sedang berhenti di bahu jalan," katanya.

Disinggung terkait kondisi para penumpang atau korban dalam kecelakaan ini, AKP Undang menegaskan pihaknya masih melakukan identifikasi.

"Tadi, di TKP yang terhimpit atau tergencet ada empat orang dan kondisinya meninggal dunia di lokasi."

"Selanjutnya, kami pun evakuasi para korban ke fasilitas kesehatan terdekat, serta kami coba datangkan derek guna evakuasi bus agar jalur menjadi lancar," katanya.

Adapun penyebab kecelakaan ini, AKP Undang menyebut masih dalam tahap penyelidikan dan belum ada informasi.

"Mari kita doakan agar para korban mayoritas hanya alami luka ringan. Tadi, kondisi mobil yang ditabrak bus pun lumayan rusak."

Tapi, alhamdulillah sopirnya hanya luka ringan, termasuk tadi yang roda dua dari arah berlawanan korbannya masih shock. Semoga tak terjadi hal tak diinginkan," katanya.

Berdasarkan pantauan di lalapang, kecelakaan tersebut terjadi diduga kuat rem kendaraan tersebut blong hingga bus nahas tersebut terguling dan tergusur hingga terhenti di depan gerbang obyek wisata Sari Mas Ciater atau masjid As-Saadah.

Selain menabrak sejumlah pohon, bus tersebut juga menghantam 2 motor di TKP.

Saat ini TKP masih di jaga puluhan personil kepolisian bahkan Brimob dari Cikole pun diterjunkan ke TKP.

Evakuasi bangkai bus masih terus berlangsung dan petugas terlihat kesulitan dengan menurunkan 2 kendaraan derek sekaligus.

Berikut daftar Korban kecelakaan maut yang Dirawat di Puskesmas Palasari, Subang, Jawa Barat :

1.Moh Edi Gunawan 18th Depok

2.Haikal 18th Depok

3.Muhamad Amiludin 19th Depok

4.Moh Dwi Prasetio 18th Depok

5.Sapitri 18 th Depok

6.saeful Fahri 17th Depok

7.Arinopa 18th Depok

8.Ega Rahmadani 18th Depok

9.Nilam 30th Cipunagara

10.Kurdiman 30th Cipunagara

11.Abdul Hamid 17th Depok

12.Pipi 18th Depok

13.Moh Rapi 19th Depok

14.Dikri Mujaki 17 th Depok

15.johan 17 th Depok

16.Adawiah 45 th Bojong Gede

17.H Ade 56th Lembang

18.Yanti 42th Dago

19.Ajka 8th Dago

20.Arif 6th Dago

21.Zulfikar 19 Depok

22.Nindi 19th Depok (Rujuk Ciereng)

23.julian 17th Depok (Rujuk Ciereng)

Kronologi Kejadian

Rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok foto bersama sebelum terjadinya kecelakaan maut, Sabtu (11/5/2024). (Instagram)
Kronologi Kejadian

Berikut kronologi terjadinya kecelakaan maut yang terjadi antara bus pengangkut pelajar dengan dua unit sepeda motor di Kabupaten Subang Jawa Barat.

Bus yang mengangkut rombongan pelajar dari SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan saat melaju dari arah Bandung menuju Subang.

Saat tiba di lokasi kejadian yang merupakan turunan tajam, bus mengalami rem blong yang mengakibatkan kecelakaan tersebut.

Kadishub Subang, Asep Setia Permana yang berada di lokasi kejadian mengatakan kecelakaan maut tersebut terjadi Sabtu pukul 18.00.

Menurut Asep, bus diduga mengalami rem blong saat turunan sehingga sopir kehilangan kendali.

"Bus akhirnya menabrak satu mobil pribadi dan beberapa motor, sebelum terguling," kata Asep dalam tayanga di TV One, Sabtu malam.

Asep menjelaskan dari kesaksian warga diduga kuat para siswa di dalam bus sudah mengetahui rem sedang blong.

"Sebab menurut warga, para siswa di dalam bus sudah teriak semua, sebelum bus kecelakaan," kata Asep.

Menurut Asep diperkirakan ada belasan korban tewas dalam kecelakaan itu.

Bahkan beberapa saat setelah kejadian banyak korban tewas tergeletak di lokasi kejadian sebelum akhirnya dievakuasi.

"Sampai malam ini ada 2 korban tewas terjepit badan bus yang terguling, masih ada di lokasi dan sedang kita coba evakuasi," kata Asep.

Ia mengatakan untuk korban tewas, luka berat dan lainnya dievakuasi ke Puskesmas Ciater dan RSUD Subang.

Dari data di dalam bus, kata Asep diperkirakan penumpang berjumlah sekitar 40 orang.

"Untuk sopir bus mengalami luka berat dan sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat," kata Asep.

Sementara warga sekitar Nano mengatakan, saat bus melaju dari atas, semua penumpang sudah berteriak.

"Remnya blong katanya. dari atas," ujar Narno, warga di lokasi.

Menurutnya banyak korban tewas tergeletak di lokasi kejadian.

Bahkan beberapa korban tertimpa badan bus.

Warga sekitar, kata Nano berdatangan mengevakuasi para korban ke rumah sakit.

"Kecelakaan terjadi saat bus melaju dari arah Bandung menuju Subang. Diduga rem blong, bus kemudian menabrak sejumlah motor dan minibus, lalu terguling," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dan Kompas.tv

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved