Kecelakaan Maut di Subang
'Bentar Gaes, Gue Kecelakaan' Siswa SMK Korban Selamat Kecelakaan Maut di Subang Sempat Live TikTok
Salah satu korban kecelakaan rombongan bus siswa SMK Lingga Kencana Depok melakukan live TikTok sebelum tragedi nahas itu terjadi.
TRIBUNBENGKULU.COM - Seorang siswa SMK Lingga Kencana Depok yang menjadi penumpang bus nahas sempat live TikTok sebelum kecelakaan pada Sabtu (11/5/2024) malam di Ciater, Subang, Jawa Barat.
Diketahui, bus pariwisata PO Trans Putera Fajar yang mengangkut siswa SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan hingga menewaskan 11 orang.
Salah satu korban kecelakaan rombongan bus siswa SMK Lingga Kencana Depok melakukan live TikTok sebelum tragedi nahas itu terjadi.
Video tersebut berasal dari live TikTok seorang siswa SMK Lingga Kencana Depok yang menjadi penumpang bus nahas tersebut.
Siswa tersebut memiliki akun TikTok @Xenn25. Saat itu, ia masih di dalam bus.
Awalnya, dia baru melakukan live TikTok untuk menyapa warganet di dunia maya.
Namun tiba-tiba situasi di dalam bus tersebut mendadak riuh dan panik.
“Allahuakbar, Allahuakbar,” ujar seseorang yang dekat dengan @Xenn25. Saat itu, siswa tersebut juga berusaha untuk berdiri, melihat apa yang terjadi di depan.
Lalu, terdengar suara bus dalam kondisi oleng.
Dalam sekejap, situasi langsung berubah. Tidak jelas gambar yang muncul di live tersebut, bisa jadi karena HP miliknya terpental.
Tak selang beberapa saat, anak cowok tersebut sudah ada di depan kamera dan mengabarkan jika kondisi bus mengalami kecelakaan.
Anak cowok tersebut tampak tenang dan mengatakan bahwa bus mengalami rem blong.
“Bentar gaes, gue kecelakaan c*k. Gue kecelakaan. Bentar ges ya,” kata si pemilik akun memberikan kabar kepada warganet.
Melalui akun TikTok-nya, ia mengatakan bahwa bus dalam kondisi tidak sehat.
“Ini moment aku kecelakaan pas aku lagi live semalam. Akibat kecelakaan rem blong bis memang tidak sehat. Maaf ya gak bisa live dulu, maaf banget,” tulisnya lagi di kolom caption.
12 Fakta Soal Bus Trans Putera Fajar
Fakta baru mengungkap bus pariwisata PO Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, dan menewaskan 11 orang, Sabtu petang, 11 Mei 2024 ternyata sudah banyak mengalami modifikasi dan rombakan sana-sini.
Dilapangan ternyata terungkap beberapa temuan tentang bus pariwisata PO Trans Putera Fajar ini.
Diantaranya, tampilan bus yang mengalami operasi wajah dari wujud asal model Discovery bikinan Karoseri Laksana Ungaran, yang diubah jadi model Jetbus 3 ala Karoseri Adi Putro.
Temuan lainnya, tinggi bus ini juga diubah dari tinggi standar menjadi model high decker.
Ubahan-ubahan ini dilakukan di bengkel karoseri, agar bus tampil lebih kekinian namun belum diketahui dikerjakan di karoseri mana.
KNKT Temukan Fakta Bus Diubah jadi Model High Decker.
Baca juga: Isak Tangis Iringi Pemakaman 6 Korban Kecelakaan Bus di Subang, Acara Perpisahan SMK Berakhir Duka
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam investigasi terhadap bus Trans Putera Fajar di Terminal Subang, menemukan fakta ada perubahan spesifikasi dari bus biasa berubah dari spesifikasi biasa menjadi high decker.
Terkait perubahan spesifikasi dari biasa menjadi high decker bisa saja memengaruhi kelimbungan kendaraan.
KNKT juga memeriksa sistem kelaikannya terutama dengan sistem pengeremannya. Ketua KNKT Soerjanto, mengatakan pengecekan untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
"Jadi fokus kami sistem pengereman dari bus yang diakui sang sopir sesaat sebelum kecelakaan remnya bermasalah," kata Soerjanto saat melakukan inspeksi terhadap bus maut Putera Fajar di Terminal Subang, Minggu (12/5/2024) sore.
Soerjanto mengatakan, KNKT juga mengecek terkait sistem keselamatan lainnya.
"Kita cek juga terkait sabuk pengaman dan rangka bus yang dirasa tidak bisa melindungi penumpang di kala terjadi benturan," tuturnya.
Terkait hasil inspeksi ini, KNKT tak bisa memastikan kapan bisa keluar.
Menurutnya data dari inspeksi ini perlu dikalibrasi dengan data lainnya seperti data dengan wawancara sopir.
"Ya semoga saja secepatnya hasil inspeksi ini bisa segera disimpulkan sehingga bisa diketahui apa penyebab terjadinya kecelakaan maut tersebut," kata Soerjanto.
Beberapa rombakan dan modifikasi bus jadul menjadi bus kekinian:
- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mendapati bus pariwisata Putera Fajar sudah diubah spesifikasinya dari bus standar menjadi bus highdecker.
- Bus tersebut menggunakan sasis Hino AK produksi 2006 dan sudah sekitar 4 kali berganti pemilik.
- Sasis bus pariwisata PO Trans Putera Fajar ini adalah bus bermesin depan Hino AK tipe AK1J non-turbo, dengan sistem pengereman sudah full air namun untuk rem tangan masih manual.
- Di dunia transportasi dikenal bus model HD, HDD dan SHD untuk bus dengan penggerak 4x2 enam ban dengan panjang sasis maksimum 12 meter.
- Bus-bus model ini memiliki tinggi dek yang lebih naik dibanding bus-bus standar era 1990-an ke bawah.
- Pada bus HD tinggi lantai bus sekitar 3,4 meter hingga 3,5 meter model kaca depan single glass.
- Kemudian bus HDD memiliki lantai bus yang lebih tinggi dari model HD, yakni 3,7 meter. Pada model HDD karoseri umumnya sudah berani memasang kaca depan ganda alias double glass.
- Berikutnya adalah model SHD (Super High Decker) yang memiliki bodi dan lantai dek lebih tinggi dari dari bus HD.
- Tinggi total bus SHD ini sekitar 3,8 meter hingga 3,9 meter. Bus-bus SHD mengaplikasikan kaca depan ganda alias double glass.
- Dengan dek yang tinggi, bus model SHD juga bisa memiliki ruang bagasi yang lebih lega untuk membawa barang bawaan penumpang.
- Selain tiga model di atas juga terdapat model MHD atau medium high deck yang diperkenalkan oleh Karoseri Adi Putro
- Diduga, bus PO Trans Putera Fajar sudah dirombak oleh bengkel karoseri dari tinggi standar menjadi model HD atau SHD.
Isak Tangis Keluarga
Enam dari 11 korban tewas kecelakaan itu dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Parung Bingung, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, pada Minggu (12/5/2024).
Bahkan, ratusan pelayat menghantarkan 6 pelajar dan satu guru SMK Lingga Kencana yang menjadi korban kecelakaan bus di daerah Ciater, Subang, Jawa Barat.
Mereka, yakni Intan Rahmawati, Intan Fauziyah, Mahesa Putra, Robiatul Adawiyah, dan Dimas Aditya.
Adapun, satu orang lainnya, yakni guru SMK Lingga Kencana bernama Suprayogi.
Keenam jenazah itu dimakamkan berdampingan.
Tetapi, prosesi pemakamannya tidak digelar secara serentak. Satu per satu, jenazah yang sudah dishalatkan diantar ratusan pelayat ke liang lahatnya masing-masing.
Para pelayat mengiringi jenazah dengan menaiki sepeda motor, mobil pribadi, dan ambulans.
Beberapa orang pelayat masih tak menyangka, acara perpisahan yang digelar oleh SMK Lingga Kencana itu justru berujung maut.
"Enggak nyangka, enggak nyangka sih sampai saat ini," ujar salah satu pelayat di lokasi pemakaman.
Dengan berurai air mata, keluarga para korban juga ikut mengiringi prosesi pemakaman para jenazah.
Sebelumnya, jenazah tiba di kediamannya masing-masing sekitar pukul 12.10 WIB.
Tak sampai satu jam disemayamkan di rumahnya, jenazah itu langsung dishalatkan.
Tiga jenazah yang pertama datang, yakni Intan Rahmawati, Dimas Aditya, dan Mahesa Putra dishlatkan secara bersamaan di Mushala Al Akutsar.
Ketiganya memang tinggal di lingkungan yang sama di RT 1, RW 10, Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Depok Jawa Barat.
Jenazah ketiganya dibawa ke TPU Parung Bingung sekitar pukul 12.47 WIB
5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan
Kepolisian melansir kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) melibatkan lima kendaraan.
Kendaraan yang terlibat yaitu, bus pariwisata Trans Putera Fajar, Daihatsu Feroza dan tiga sepeda motor.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Jules Abraham Abast menjelaskan, kecelakaan maut bermula saat bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD-7524-OG datang dari arah Selatan arah Lembang Bandung menuju Utara, Subang, pukul 18.45 WIB.
Pada saat jalan menurun di Lembah Sarimas, bus tersebut oleng ke kanan dan menabrak kendaraan Daihatsu Feroza dari arah berlawanan.
Setelahnya, bus tersebut terguling dan menimpa menabrak tiga sepeda motor yang parkir di bahu jalan di depan Masjid As Sa-dah.
"Kendaraan yang terlibat, Kendaraan Bus Trans Putera Fajar (nomor polisi) AD-7524-OG, kendaraan sepeda motor Honda Vario dan kendaraan jenis R2," ujar Jules Abraham Abast, mengutip TribunJabar.id.
Angkut Rombongan Siswa SMK Depok Perpisahan
AKP Undang Syarif Hidayat mengatakan, bus tersebut mengangkut rombongan siswa SMK SMK Lingga Kencana, asal Kota Depok, Jawa Barat.
Para siswa tersebut tengah menggelar acara perpisahan.
"Betul (sedang acara perpisahan), ini tertera di spanduk ada di busnya. Ini perpisahan SMK Lingga Kencana Depok," kata Kasat Lantas Polres Subang, AKP Undang Syarif Hidayat dalam siaran YouTube Breaking News Kompas TV.
Kesaksian Guru Pendamping
Guru Adewiah (45) korban selamat Bus mengalami kecelakaan maut di Jalan Raya Ciater, Subang, saat akan pulang ke Depok pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Adewiah mengatakan, sembilan siswanya menghembuskan napas terakhir setelah menjadi korban kecelakaan.
Anak-anak didiknya pernah bercerita ingin bekerja hingga meneruskan pendidikan ke jenjang universitas setelah menuntaskan pendidikan di SMK Lingga Kencana Depok.
Namun, nasib berkata lain.
Sebelumnya, mereka menggelar acara perpisahan di Hotel Nalendra Cihampelas, Bandung.
Setelah itu, rombongan yang berangkat dari Depok pada Jumat (10/5/2024), berwisata di Tangkuban Parahu.
Dari sana, rombongan berangkat ke Subang untuk masuk Tol Cipali.
Adewiah merupakan guru pendamping rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok.
Dia berada di dalam bus yang kecelakaan. Namun, dia hanya mengalami luka ringan.
Masih hangat dalam ingatan Adewiah, detik-detik kecelakaan terjadi. Saat itu, dirinya duduk di bangku depan, dekat sopir.
"Setelah makan dan salat Magrib, kita kumpul lagi jam 18.30 WIB. Dari situ kita mulai jalan (pulang). Bus itu tidak kenapa-kenapa. Tiba-tiba saya posisinya duduk di depan, melihat bus nabrak mobil di depan. Itu bus sudah mulai oleng," ujar Adewiah saat ditemui di RSUD Subang, Minggu (12/5/2024) dini hari.
Posisi antara kursi penumpang dengan area sopir dan kernet, terhalang oleh sekat yang membuatnya tidak mengetahui apa yang dibicarakan antara sopir dan kernet.
"Saya lihat memang sopir sama kernetnya itu teriak-teriak, tapi tidak terdengar," katanya.
Suasana di dalam bus yang mulanya penuh keceriaan, seketika berubah menjadi tegang saat dia dan siswanya mulai menyadari ada sesuatu tidak beres dengan bus yang ditumpangi.
"Posisinya di dalam bus itu gelap, saat busnya semakin oleng, anak-anak di dalam itu teriak-teriak Allahu Akbar, Allahu Akbar, sampai busnya terbalik," ucapnya.
Adiwiah refleks langsung membungkuk saat bus terguling dan beberapa kali terbentur.
Begitu bus berhenti, dia dan rekan guru pendamping lainnya beranjak ke luar bus mengevakuasi siswanya dibantu warga dan petugas
"Saya tidak tahu itu bus remnya blong atau tidak, karena kan disekat. Saya juga belum tanya ke orang travelnya, karena fokusnya menyelamatkan anak-anak dulu," katanya.
Bus Tak Miliki Izin
Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdat Kemenhub) menyatakan bus pariwisata yang mengangkut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang kecelakaan di kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) petang, tidak memiliki izin angkutan.
“Adapun pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan,” kata kata Aznal Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Hubdat Kemenhub dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (11/5/2024).
Aznal juga menyampaikan bahwa hasil pengecekan pada aplikasi Mitra Darat, status lulus uji berkala dari Bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD 7524 OG tersebut, telah kadaluwarsa.
“Dan status lulus uji berkala telah kadaluwarsa sejak 6 Desember 2023,” ujarnya.
Kemenhub menyatakan bahwa insiden kecelakaan bus diduga akibat rem blong.
Diduga alami rem blong
Sementara Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus menjelaskan, dari penyelidikan sementara bus tersebut alami rem blong saat melewati turunan.
Akibatnya, bus yang mengangkut 40 penumpang itu menabrak empat kendaraan dan akhirnya terguling.
"Bus datang dari Bandung menuju Ciater tersebut sempat menabrak mobil sebelum terguling di depan gerbang Lembar Sari Mas Ciater Subang," kata Kapolda Jabar, Irjen Akhmad Wiyagus, Sabtu malam.
Hal senada diungkapkan Sadira, sopir bus Trans Putera Fajar, yang saat ini telah diamankan aparat kepolisian.
Menurutnya, dirinya hanya bisa panik dan pasrah saat bus alami rem blong dan melaju tak terkendali.
"Waktu itu, pada saat habis makan sore di Rumah Makan Bang Jun, kemudian saya melanjutkan perjalanan. Namun naas saat memasuki turunan perempatan Sariater, tiba -tiba saya tekan rem, perseneling saya masukin enggak masuk-masuk. Ternyata anginnya tiba tiba habis," kata Sadira.
Saat itu dirinya mencoba banting stir ke kanan, namun menabrak mobil Feroza dari arah berlawanan dan tiga motor.
"Saya sudah panik saat tahu rem blong. Waktu itu mau saya terusin takut tambah banyak korban karena akan banyak kendaraan yang tertabrak nantinya," katanya.
"Namun ternyata korbannya juga banyak. Saya tidak menyangka mobil tersebut akan terguling," tambahnya.
11 Orang tewas
Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan menimpa bus yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana usai acara perpisahan kelas XII.
Korban dari kecelakaan maut ini ditangani di beberapa tempat di antaranya, Puskesmas Jalancagak, RSUD Ciereng Subang, dan Puskesmas Palasari.
Berikut ini data sementara korban kecelakaan:
- Intan Rahmawati, Depok 04-10-2005
- Suprayogi, Jakarta 14-06-1961
- Desy Yulianti, Depok 31- 07 - 2005
- Tyara, Depok 24-09-2004
- Robiyatul Adawiyah, Depok 15-02-2004
- Raka Komara, Bekasi 03-05-2005 (pengemudi Honda Beat)
- Mahesya Putra, Depok 14-05-2005
- Ade Nabila Anggraini, Depok 13-01-2001
- Intan Fauziah, Depok 27-03-2006
- Dimas Aditya, Bogor 18-01-2004
- Ahmad Fauzi, Depok 15-02-2006
Polisi Tunggu Hasil TTA
Pihak kepolisian sendiri tengah melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Permana juga mengaku masih menunggu hasil traffic accident analysis (TAA) terkait kejadian ini.
AKBP Ariek menyebut saksi-saksi akan dimintai keterangan untuk menetapkan penyebab terjadinya kecelakaan.
"Nanti kan dalam olah TKP itu akan komprehensif. Saksi-saksi akan kita lihat dari beberapa sisi, baik dari keterangan korban, kemudian keterangan sopir, kemudian keterangan penumpang, kemudian keterangan dari saksi di TKP, itu akan kita lihat," kata dia pada KompasTV.
"Namun, apa yang disampaikan oleh sopir itu sah-sah saja, tapi itu bukan berarti menjadi kepastian penyebab kecelakaan tersebut."
Tabrak Mobil dan Motor
Sandi Aristanzah (36) saksi matamengaku melihat bus sempat oleng ke kiri jalan, sebelum akhirnya menabrak mobil dan sepeda motor.
"Itu kejadiannya cepat banget, untung jalannya tidak terlalu ramai," ujar Sandi.
Menurutnya, bus yang melaju tak terkendali itu baru bisa berhenti setelah terguling menabrak tiang listrik dan tunggul pohon, tepat di samping warungnya.
"Bus itu baru berhenti setelah nabrak tiang listrik dan tunggul pohon besar itu. Pas sudah di bawah, warga kemudian bantu evakuasi," katanya.
Kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Raya Ciater, Subang itu terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 18.30 WIB, melibatkan lima kendaraan satu bus pariwisata, satu mobil Feroza dan tiga sepeda motor.
Korban yang terlibat kecelakaan itu totalnya mencapai 64 korban, terdiri dari 11 yang meninggal dunia, 13 luka berat, dan 40 luka ringan.
Sebagian Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dan TribunJateng.com
Kecelakaan Maut di Subang
Kecelakaan Maut BUS di Subang
Polres Subang
Subang
Bus PO Putera Fajar
viral di media sosial
berita viral
viral
| Identitas 10 Korban Kecelakaan Maut di Subang, Truk Material Hantam 7 Kendaraan Hingga Tukang Becak |
|
|---|
| Kronologi Kecelakaan Maut di Subang, 10 Orang Jadi Korban Setelah Truk Material Tabrak 5 Kendaraan |
|
|---|
| Nama 10 Korban Kecelakaan Beruntun di Subang, Tukang Becak dan Ojek Tewas Saat Sedang Ngopi |
|
|---|
| Kecelakaan Maut 7 Kendaraan di Subang Jawa Barat, Korban 10 Orang 2 Tewas di Tempat |
|
|---|
| Sopir Bus Kecelakaan Maut di Ciater Subang Jadi Tersangka Karena Lalai, Terancam 12 Tahun Penjara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kolase-Korban-Bus-Kecelakaan-SMK-Lingga-kiri-dan-Kondisi-Bus-usai-kecelakaan-Kananv-yr.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.