Kisah Nyata

Kisah Nyata Tentara Jepang Bersembunyi di Hutan 30 Tahun, Tidak Tahu Perang Dunia II Sudah Berakhir

Kisah nyata Hiroo Onoda, tentara Jepang berpegang teguh pada perintahnya, hingga tidak menyadari bahwa Perang Dunia II telah berakhir hampir 3 dekade.

Penulis: Rita Lismini | Editor: Ricky Jenihansen
Historyskills.com.
Ilustrasi foto Hiroo Onoda. Kisah nyata Hiroo Onoda, tentara Jepang Perang Dunia II yang bersembunyi selama 30 tahun, meski perang telah berakhir. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kisah nyata Hiroo Onoda, seorang prajurit Jepang berpegang teguh pada perintahnya, hingga tidak menyadari bahwa Perang Dunia II telah berakhir hampir tiga dekade lamanya.

Pada tahun 1944 Onoda terpilih untuk pelatihan khusus di Sekolah Nakano, sebuah pusat pelatihan intelijen elit di Tokyo.

Lalu, pada akhir Desember 1944, ketika Perang Dunia II mencapai tahap klimaks, Onoda dikirim ke Pulau Lubang di Filipina dengan misi penting untuk mengganggu dan mengumpulkan intelijen mengenai operasi Sekutu.

Onoda, yang saat itu masih seorang letnan muda, tiba di pulau itu pada tanggal 26 Desember 1944.

Ia bersama kelompoknya bertahan hidup dengan makan kelapa, pisang, dan buah-buahan lainnya, kadang-kadang ditambah dengan ternak curian dari peternakan setempat.

Akibat tuntutan fisik dari kehidupan di hutan, ditambah dengan tekanan psikologis membuat kelompok tersebut kesulitan untuk bertahan hidup. 

Namun, berkat kepemimpinan dan keterampilan bertahan hidup Onoda membuatnya tetap hidup dan beroperasi.

Lantas, mengapa Onoda sampai tak mengetahui bahwa Perang Dunia II telah berakhir?

Mari kita simak kisah nyata Hiroo Onoda yang telah kami TribunBengkulu.com rangkumkan di bawah ini!

Baca juga: Kisah Nyata Hachiko, Anjing Paling Setia dalam Sejarah yang Menunggu Pemiliknya Selama Sepuluh Tahun

- Ketidaktahuan Onoda atas kekalahan Jepang

Ketidaktahuan Onoda atas kekalahan Jepang

Pada awal tahun 1945, Perang Dunia II telah berbalik melawan Jepang. Pasukan Amerika mulai merebut kembali Filipina, termasuk mendarat di Pulau Lubang pada bulan Februari 1945.

Sehingga komunikasi dengan komando Jepang dibatasi dan akhirnya terhenti sama sekali.

Tak lama setelah itu, berita terkait penyerahan Jepang pada bulan Agustus 1945 sampai kepada mereka, tetapi Onoda dan anak buahnya menganggap ini sebagai propaganda musuh, yang dirancang untuk memancing mereka keluar dari persembunyiannya.

Sebab, sebelumnya kelompok Onoda telah diberi perintah tegas untuk tidak menyerah selama perang dunia berlangsung.

Padahal tanpa mereka sadari, berita tentang penyerahan Jepang tersebut benar adanya.

Namun, Onoda bersama kelompoknya tetap memperkuat tekadnya untuk terus berjuang sampai dia menerima perintah resmi dari atasannya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved