Kisah Nyata

Kisah Nyata Hachiko, Anjing Paling Setia dalam Sejarah yang Menunggu Pemiliknya Selama Sepuluh Tahun

Kisah nyata Hachiko, anjing Jepang yang sangat setia menunggu pemiliknya selama 10 tahun yang diabadikan dalam sebuah patung di Stasiun Shibuya.

|
Penulis: Rita Lismini | Editor: Ricky Jenihansen
Asahi
Kisah nyata Hachiko, anjing Jepang yang sangat setia menunggu pemiliknya selama 10 tahun yang diabadikan dalam sebuah patung di Stasiun Shibuya. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Setiap hari antara tahun 1925 dan 1935, Hachiko si anjing menunggu di stasiun kereta Shibuya Tokyo dengan harapan majikannya yang telah meninggal akan kembali.

Hachiko adalah seekor anjing yang lebih dari sekadar hewan peliharaan. Ia adalah anjing pendamping seorang profesor universitas yang dengan sabar menunggu pemiliknya kembali dari kerja di stasiun kereta lokal tempat mereka tinggal setiap malam.

Namun ketika sang profesor meninggal mendadak suatu hari di tempat kerja, Hachiko tetap setia menunggu di stasiun, selama hampir satu dekade.

Setiap hari setelah majikannya meninggal, Hachiko kembali ke stasiun kereta, sering kali membuat para karyawan yang bekerja di sana ikut terharu.

Kisah pengabdian Hachiko menarik perhatian para pegawai stasiun, dan ia menjadi sensasi internasional dan simbol kesetiaan.

Ini adalah kisah Hachiko, anjing paling setia dalam sejarah.

Baca juga: Kisah Nyata Mengerikan Boneka Teror Annabelle: Skeptisisme Hingga Kontroversi Ed dan Lorraine Warren

Patung yang memperingati pertemuan Hachiko dan Profesor Ueno.
Patung yang memperingati pertemuan Hachiko dan Ueno.

Bagaimana Hachiko Tinggal Bersama Hidesaburō Ueno?

Hachiko si Akita lahir pada 10 November 1923, di sebuah peternakan yang terletak di Prefektur Akita Jepang.

Pada tahun 1924, Profesor Hidesaburō Ueno, yang mengajar di departemen pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo, memperoleh anak anjing tersebut dan membawanya untuk tinggal bersamanya di lingkungan Shibuya di Tokyo.

Mereka menjalani rutinitas yang sama setiap hari. Di ​​pagi hari Ueno akan berjalan ke Stasiun Shibuya bersama Hachiko dan naik kereta ke tempat kerja.

Setelah menyelesaikan kelas hari itu, dia akan naik kereta kembali dan kembali ke stasiun pada jam 3 sore, di mana Hachiko akan menunggu untuk menemaninya dalam perjalanan pulang.

Pasangan ini terus menjalankan jadwal ini dengan setia sampai suatu hari di bulan Mei 1925 ketika Profesor Ueno menderita pendarahan otak yang fatal saat mengajar.

Pada hari yang sama, Hachiko muncul pada jam 3 sore seperti biasa, namun pemilik tercintanya tidak pernah turun dari kereta.

Meskipun rutinitasnya terganggu, Hachiko kembali keesokan harinya pada waktu yang sama, berharap Ueno ada di sana untuk menemuinya.

Tentu saja, sang profesor tidak pernah kembali ke rumah lagi, namun Akita yang setia tidak pernah putus asa. Di sinilah kisah kesetiaan Hachiko dimulai.

Baca juga: Kisah Nyata Persahabatan Kucing Tunawisma dan Pecandu Narkoba, Menginspirasi Jutaan Orang di Dunia

Kisah Hachiko Menjadi Sensasi Nasional

Hachiko dilaporkan diberikan kepada pemilik lain setelah kematian pemiliknya, tetapi dia secara teratur pergi ke Stasiun Shibuya pada jam 3 sore dengan harapan bisa bertemu dengan profesor tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved