Longsor Tambang Emas Ilegal Gorontalo

Daftar Nama 23 Korban Tewas di Tambang Emas Ilegal Bone Bolango Gorontalo, 36 Orang Masih Hilang

Berikut daftar nama 23 korban tewas akibat longsor di tambang emas ilegal Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Tribun Gorontalo
Proses evakuasi korban longsor di tambang emas Bone Bolango Gorontalo. Hingga saat ini tercatat 23 orang tewas dan 36 masih hilang. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Berikut daftar nama 23 korban tewas akibat longsor di tambang emas ilegal Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Gorontalo, sekira pukul 19.00 Wita, Selasa (9/7/2024), total korban telah berjumlah 131 jiwa.

Andapun sebanyak 73 orang dalam kondisi selamat. Sementara jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 23 orang. Lalu, 36 orang masih hilang dan terus dilakukan upaya pencarian

Kepala Basarnas RI, Kusworo, mengatakan hingga saat ini pihaknya mengevakuasi korban tertimpa longsor di area Tambang Emas Suwawa.

Baca juga: 23 Orang Tewas dan 36 Orang Hilang di Tambang Emas Ilegal di Kabupaten Bone Bolango Gorontalo

"Tadi kami berhasil mengevakuasi sebanyak 12 korban jiwa menggunakan helikopter," ungkap Kusworo saat meninjau lokasi Helipad, Selasa (9/7/2024) sore.

Ada tambahan 30 personel Basarnas Jakarta untuk turut membantu mengevakuasi korban yang masih berada di titik longsor.

Mereka adalah Basarnas Spesialis Grup (BSG), tim spesialis untuk mengevakuasi korban yang tertimbun longsor.

"Personel BSG itu merupakan tim yang spesialis untuk pencarian orang dengan skala yang sulit," tuturnya.

Ilustrasi tambang emas ilegal di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.
Ilustrasi tambang emas ilegal di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo. (TribunBengkulu.com/Ist)

Pencarian Korban

Hujan deras yang mengguyur lokasi longsor beberapa hari terakhir ini semakin mempersulit proses evakuasi.

"Meskipun kondisi sulit, kami tidak akan menyerah dan terus berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan para korban," ujar Danrem 133/Nani Gorontalo, Brigjen TNI Hari Pahlawantoro, saat meninjau lokasi longsor, Selasa (9/7/2024).

Sementara itu, Dandim 1304/Gorontalo, Letkol Arm Asep Ridwan, mengatakan tanah longsor di area Pertambangan Titik Bor 1 dan Km 18. Untuk menjangkau lokasi itu harus melalui jalan setapak.

"Sepanjang 10 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 8 jam berjalan kaki, dengan kondisi medan yang sulit berupa hutan, jurang, lereng, serta melintasi beberapa aliran sungai,” ungkapnya.

“Ditambah lagi di lokasi tidak terjangkau sinyal telepon sehingga menambah tingkat kesulitan dalam pelaksanaan evakuasi dan pencarian tersebut,” lanjutnya.

Namun sulitnya medan yang harus dilalui dan kendala komunikasi tersebut, tidak menyurutkan personel Kodim 1304/Gorontalo untuk memberikan bantuan berupa pencarian dan evakuasi terhadap korban tanah longsor.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved