Ibu dan Bayi Tewas Mengenaskan

Tim Ahli Dilibatkan Ungkap Misteri Kematian Ibu dan Bayi di Kepahiang Bengkulu

Misteri kematian ibu dan anak di Desa Talang Tige Kecamatan Muara Kemumu sampai saat ini masih belum terjawab.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Hendrik Budiman
M Rizki Wahyudi/Tribunbengkulu.com
Bayi malang yang ditemukan tewas secara tragis bersama ibunya di Desa Talang Tige Kecamatan Muara Kemumu beberapa waktu lalu. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi 

TRIBUNBENGKULU.COM, KEPAHIANG - Misteri kematian ibu dan anak di Desa Talang Tige Kecamatan Muara Kemumu sampai saat ini masih belum terjawab. Penyebab kematian Lia Anggraini (36) dan anaknya Muhammad Jibril (5 bulan) secara tragis pada Kamis (11/7/2024) lalu masih belum bisa dipastikan.

Bahkan, Sat Reskrim Polres Kepahiang akan melibatkan beberapa ahli untuk mengungkap kasus ini.

Kapolres Kepahiang, AKBP Eko Munarianto SIK melalui Kasat Reskrim, AKP Sujud Alif Yulamlam SIK mengatakan, sampai saat ini proses penyelidikan masih berjalan.

Dalam upaya pengungkapan kasus tersebut pihaknya juga membutuhkan bukti atau pembuktian secara ilmiah.

Maka dari itu pihaknya akan melibatkan beberapa ahli untuk pengungkapan kasus ini.

"Karena kita membutuhkan pembuktian secara ilmiah maka kita akan libatkan beberapa ahli,"ucap Kasat.

Sejauh ini sudah ada beberapa orang saksi yang dimintai keterangan.

Baca juga: "Maafkan Aku Harus Jauh" Pesan Terakhir Ibu di Kepahiang Sebelum Ditemukan Tewas Bersama Bayi

Pihaknya telah melakukan olah TKP dan juga mengamankan beberapa barang bukti seperti 2 sajam berupa parang dan pisau serta handphone dan pakaian milik korban.

Ketika ditanya dari hasil perkembangan dan keterangan saksi apakah korban Lia ada mengalami perubahan perilaku sebelum ditemukan tewas, Kasat tak membantahnya.

Dimana ada informasi tersebut namun masih akan didalami lebih lanjut.

"Informasi itu ada (perubahan perilaku) tapi masih akan kita dalami, keluarga ini terkenal sebagai keluarga harmonis dan baik,"papar Kasat.

Sedangkan terkait kebenaran adanya keterkaitan atau tidaknya pesan korban kepada suaminya pada satu sebulan sebelumnya masih akan di dalami terlebih dahulu.

Pihaknya akan memintai keterangan dari suami korban kembali.

Kasat menegaskan saat ini pihaknya terus melakukan penyelidikan dan belum bisa memutuskan apakah penyebab kematian korban adalah pembunuhan, bunuh diri, perampokan atau lainnya.

"Yang jelas penyelidikan masih berjalan, kita lihat hasilnya nanti seperti apa,"tutup Kasat.

Tim Inafis Polda Diturunkan

Tim Inafis Polda Bengkulu turun tangan olah TKP kasus ibu dan anak tewas tragis di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu.

Tujuannya untuk mencari bukti-bukti atau petunjuk dalam mengungkap kasus tewasnya ibu dan bayi berusia 5 bulan ini.

Kapolres Kepahiang AKBP Eko Munarianto, S.IK melalui Kapolsek Bermani Ilir Iptu H Risda Pratama, SH, MH menerangkan Tim Inafis Polda Bengkulu, Satreskrim Polres Kepahiang dan Polsek Bermani Ilir olah TKP bersama.

Tim gabungan itu masih mencari bukti atau petunjuk yang berkaitan dengan kasus kematian tragis ibu dana anak.

Lantaran hingga saat ini motif atau penyebab tewasnya ibu dan anak masih belum diketahui.

"Betul, ada tim gabungan, dari Inafis Polda Bengkulu, Satreskrim Polres Kepahiang dan Polsek Bermani Ilir, masih di lokasi untuk melakukan olah TKP," papar Kapolsek.

Kapolsek menyebut, letak rumah kejadian perkara memang cukup jauh dari rumah tetangganya.

Ia memperkirakan jaraknya antar rumah korban dengan rumah tetangganya sekitar 7 hingga 10 meter.

Pada saat kejadian, tetangga sekitar rumah korban tak mendengar adanya suara teriakan atau suara aneh yang mana kebanyakan rumah di desa tersebut berjarak.

"Tapi tidak cukup jauh, ada sekitar 7 hingga 10 meter jaraknya dari rumah tetangga terdekat," ucap kapolsek.

Sementara itu, dari informasi terhimpun saat ini sejumlah saksi tengah dimintai keterangan di Mapolres Kepahiang. Jumlahnya ada tiga orang saksi yang tengah menjalani pemeriksaan.

Penyebab Kematian Belum Terungkap

Penyebab kematian ibu dan anak bayinya berusia 5 bulan di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu belum terungkap hingga Jumat, (12/7/2024).

Hingga saat ini Polres Kepahiang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas tewasnya ibu dan anak secara tragis di Desa Talang Tige Kecamatan Muara Kemumu Kabupaten Kepahiang.

Sejumlah bukti-bukti di lokasi kejadian telah diamankan. Juga mengumpulkan keterangan baik dari saksi, warga sekitar hingga suami korban.

Dari pantauan TribunBengkulu.com, usai kejadian tersebut suami korban yakni Andi diperiksa penyidik untuk dimintai keterangan.

Andi dimintai keterangan di ruang Satreskrim Polres Kepahiang hingga larut malam.

Sejumlah keterangan dibeberkan oleh suami korban termasuk di antaranya dugaan korban mengidap depresi.

Tak hanya itu saja, tampak juga warga sekitar dan perangkat desa yang turut hadir di ruangan Satreskrim Polres Kepahiang.

Adapun sejumlah barang bukti yang diamankan itu mulai dari senjata tajam jenis parang yang diduga menghabisi nyawa bayi malang.

Juga berbagai macam bukti-bukti lainnya yang ditemukan di lokasi kejadian.

Meskipun demikian, Sat Reskrim Polres Kepahiang masih belum mengetahui motif atau penyebab tewasnya kedua korban.

Bahkan Kapolres Kepahiang AKBP Eko Munarianto, S.IK melalui Kasat Reskrim AKP Sujud Alif Yulamlam, S.IK belum mau berkomentar banyak.

Ia hanya menegaskan kejadian tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut.

"Sampai sekarang masih dalam proses penyelidikan," kata kasat.

Sementara itu, sejumlah orang bahkan tak menyangka ibu dan anak tersebut tewas secara tragis.

Semasa hidupnya, korban dikenal baik oleh masyarakat sekitar. Di mana memang rumah korban sendiri berada cukup jauh dari pemukiman.

"Baik dia orangnya, gak nyangka saya pak," ucap salah satu warga yang ada di sekitar ruang Satreskrim Polres Kepahiang.

Sederet Kejanggalan Kematian Ibu dan Anak

Dari data terhimpun, banyak ditemukan ceceran darah di sekitar lokasi yang diduga semuanya dari sang ibu yakni Lia Anggraini (36).

Korban Lia mengalami sejumlah luka ditubuhnya mulai dari putusnya urat nadi, luka diperut, luka ditangan dan luka di kaki kiri. Luka-luka itu disebabkan oleh senjata tajam (sajam).

Diduga korban Lia meninggal dunia akibat lemas karena kehabisan darah. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban telah kaku.

Bahkan ada telur lalat disejumlah bagian tubuhnya. Diperkirakan korban ini telah lama tewas dengan perkiraan lebih dari empat jam sebelum ditemukan.

Sedangkan untuk anaknya Jibril (5 bulan), meninggal dunia akibat terbelah menjadi dua bagian.

Dari tubuh bayi itu terdapat bekas bacokan sajam jenis parang yang berulang kali hingga akhirnya terputus.

Hal ini terlihat dari adanya lebam yang ada ditubuh bayi malang itu sehingga dapat disimpulkan bayi itu berulang kali dibacok hingga tewas dengan kondisi mengenaskan.

Adapun kejanggalan lainnya adalah, darah milik korban Lia yang berceceran.

Bahkan dari jejak darah korban Lia ini terlihat sempat berupaya menaiki pohon setinggi 4 meter lebih dibelakang rumahnya.

Belum diketahui tujuannya memanjat pohon tersebut.

Dari pohon tersebut banyak ceceran darah korban yang ditemukan.

Untuk barang bukti yang didapat di lokasi kejadian hanya sajam jenis parang.

Sedangkan untuk pisau masih akan dipastikan terlebih dahulu.

Tentu saja peristiwa ini masih menjadi misteri dan berbagai opini liar bermunculan.

Ditambah berdasarkan informasi adanya barang yang hilang dari rumah korban yakni uang tunai sebesar Rp 13 juta lebih.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved