Mahasiswa KKN UINFAS Kabur
Polemik 11 Mahasiswa KKN UINFAS Kabur di Seluma, Ketua Adat Tuntut Mahasiswa-Pihak UINFAS Dihadirkan
Polemik Mahasiswa UINFAS Berlanjut, Ketua Adat Desa Air Latak Seluma Minta segera Dimediasi
Penulis: Yayan Hartono | Editor: Hendrik Budiman
Laporan Reporter Tribunbengkulu.com, Yayan Hartono
TRIBUNBENGKULU.COM, SELUMA- Pindahnya 11 mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UINFAS) Bengkulu dari posko Desa Air Latak Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu berbuntut panjang.
Pasalnya Lembaga adat menuntut agar mahasiswa atau pihak kampus UINFAS dihadirkan.
Hal itu agar memperjelas permasalahan yang terjadi, hingga 11 mahasiswa UINFAS pindah tempat KKN.
Ketua lembaga adat Desa Air Latak, Yanto menuturkan dirinya selaku pengurus adat sangat tidak terima dengan perginya 11 mahasiswa KKN UINFAS.
Karena sangat berdampak buruk dengan masyarakat dan Desa Air Latak.
"Saya minta ini segera diselesaikan. Kedua belah pihak harus dipertemukan, dilakukan mediasi agar jelas dan tidak ada pihak yang dirugikan," jelas Yanto, Jum'at (19/7/2024).
Jika terus berlarut kata Yanto, nama baik Desa Air Latak akan buruk ke depannya.
Terutama di mata universitas, sehingga imbasnya tidak akan ada lagi mahasiswa yang akan melaksanakan KKN di Desa Air Latak.
Baca juga: Bupati Erwin Panggil Kades-Pihak UINFAS Imbas Viral Mahasiswa KKN Tinggalkan Sekre di Seluma
"Kami adat hanya ingin kejelasan. Kami tidak mempermasalahkan mahasiswa KKN ini pergi, tapi harus dengan baik-baik. Karena kalau seperti ini, sudah bisa dipastikan buruk nama Desa Air Latak," kata Yanto.
Masyarakat Desa Air Latak lanjut Yanto, sangat terbuka dengan kehadiran orang baru.
Sehingga setiap orang baru yang datang ke Desa Air Latak akan selalu dikunjungi untuk menjalin silaturahmi.
"Seharusnya mahasiswa KKN ini mengerti dan kami pun sangat melindungi keselamatan, keamanan selama berada di desa kami," ucapnya.
Dirinya mendukung langka yang diambil Bupati Seluma untuk memanggil Pemdes dan mahasiswa UINFAS untuk dilakukan mediasi.
Namun dirinya meminta agar dapat segera dilakukan, agar permasalahan ini selesai dan tidak berlarut.
"Kami adat hanya menengahi, karena walau bagaimanapun nama baik desa harus tetap kami jaga. Jadi jangan takut pihak UINFAS untuk mediasi, kami akan lindungi karena kami ingin semua damai," tutup Yanto.
Alasan Mahasiswa
Alasan keselamatan, 11 mahasiswa KKN Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UINFAS) Bengkulu meninggalkan sekretariat KKN di Desa Air Latak Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma.
"Kami bukan kabur mas, memang kami tidak pamit dengan pak kades. Tapi dengan warga sekitar sekretariat kami berpamitan," kata Yulita Putri saat ditemui TribunBengkulu.com di sekretariat KKN Desa Arang Sapat Kecamatan Lubuk Sandi, Rabu (10/7/2024).
Untuk pergi meninggalkan sekretariat KKN di Desa Air Latak kata Yulita, dia bersama rekan telah menyampaikan kepada panitia KKN.
Setelah mendapat restu, barulah pada Selasa malam (2/7/2024) sekira pukul 19.00 WIB, rombongannya meninggalkan Desa Air Latak, ditarik kembali ke kampus UINFAS Bengkulu.
"Di sana (Desa Air Latak, red) kami tidak nyaman lagi mas. Kami merasa keselamatan kami terancam kalau terus bertahan," ucap Yulita.
Diceritakan Yulita, selama tujuh hari berada di Desa Air Latak dirinya dan rombongan merasa tidak nyaman dengan tingkah dan perbuatan anak muda Desa Air Latak.
Bertamu dalam keadaan mabuk, membawa alat karaoke dan pulang sampai larut malam, sehingga sangat mengganggu kenyamanan.
"Kalau siang aman mas, nah kalau malam kami semua merasa was-was. Karena anak muda di sana bertamu yang kami anggap tidak sopan lagi, datang dalam keadaan mabuk dan pulang sampai larut malam," ungkap Yulita.
Suasana semakin menakutkan lanjut Yulita, saat anak muda yang bertamu ke sekretariat mulai berbuat pengrusakan. Kabel starter sepeda motor di potong dan pipa air ke kamar mandi dipatahkan.
"Karena kami anggap kondisi tidak kondusif lagi, kami berembuk untuk menyampaikan ini dengan Panitia KKN. Yang akhirnya kami ditarik kembali ke kampus," jelas Yulita.
Ditempatkan di Desa Arang Sapat Kecamatan Lubuk Sandi bukan permintaan kami tukas Yulita. Namun ditempatkan oleh kampus dan Panitia KKN UINFAS Bengkulu.
Saat ditarik dari Desa Air Latak, dirinya dan rekan sempat diistirahatkan selama dua hari.
"Kami melaksanakan KKN ini selama 40 hari, beradaptasi dan melaksanakan kegiatan bersama masyarakat. Selama KKN ini kami ingin belajar mengabdikan diri dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh desa," kata Yulita.
Kades Sesalkan Mahasiswa
Kades Air Latak Kecamatan Seluma Barat Kabupaten Seluma sesalkan perbuatan 11 mahasiswa KKN Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno (UINFAS) Bengkulu pergi tanpa pamit alias kabur meninggalkan sekretariat KKN.
Kades Riswan Efendi mengatakan, padahal saat datang pihak desa telah menyambut baik dan memfasilitasi 11 mahasiswa UIN Fatmawati yang akan melaksanakan KKN di Desa Air Latak.
"Belum genap sepuluh hari melaksanakan KKN di desa kami ini, Rabu 10 Juli kemarin sudah kabur, tanpa ada pamit sedikitpun," jelas Riswan.
Riswan sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UIN Fatmawati ini. Padahal saat akan melaksanakan KKN, dirinya telah memfasilitasi dan sangat mendukung.
"Sebelum melaksanakan KKN sudah sowan ke rumah saya, lalu kami lakukan penyambutan di kantor desa. Kami carikan posko atau sekretariat, kami sambut dengan baik," kata Kades Air Latak.
Saat akan melaksanakan KKN lanjut Riswan, dirinya sudah berpesan jika ada masalah atau keluhan untuk melapor, agar dapat ditindaklanjuti dan dicarikan solusi.
Semua mengiyakan dan menyanggupi dan siap untuk berkoordinasi.
"Yang saya sesalkan pergi tanpa pamit ini, imbasnya nama baik desa kami," kesal Riswan.
Ia telah menghubungi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk menindaklanjuti ini kata Riswan.
Namun belum didapat jawaban jelas dan memuaskan, DPL menyampaikan perkara ini diserahkan ke panitia pelaksana KKN yang akan menindaklanjuti.
"Dosen pembimbing lapangan sudah saya hubungi, mencari kejelasan terkait ini. Intinya saya ingin kejelasan, karena saat masuk kami sambut dengan baik, dan kami mau perginya pun juga harus dengan baik-baik. Kami tidak ingin nama baik desa kami buruk karena perkara ini," ungkap Riswan.
Sementara itu informasi yang didapat, 11 mahasiswa KKN di Desa Air Latak ini pindah ke Desa Arang Sapat, Kecamatan Lubuk Sandi.
Polemik Mahasiswa UINFAS Bengkulu Berlanjut, Ketua Adat Desa Air Latak Seluma Minta Dimediasi |
![]() |
---|
Bupati Erwin Panggil Kades-Pihak UINFAS Imbas Viral Mahasiswa KKN Tinggalkan Sekre di Seluma |
![]() |
---|
Polres Seluma Kerahkan Bhabinkamtibmas, Pantau dan Awasi Mahasiswa KKN |
![]() |
---|
Polsek Sukaraja Sambangi Posko KKN Mahasiswa UINFAS Bengkulu, Antisipasi Kejadian Desa Air Latak |
![]() |
---|
Pemdes Arang Sapat Dukung KKN UINFAS Bengkulu, 'Keselamatan Mereka Kami Jamin' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.