Pelatih Renang Tendang Alat Vital Wanita

Sosok Pelatih Renang di Asahan Sumut Tendang Bagian Sensitif Guru Olahraga Wanita Hingga Pendarahan

Inilah sosok pelatih renang di Asahan Sumatera Utara yang menendang bagian sensitif guru olahraga wanita hingga pendarahan.

|
TribunBengkulu.com/X
Pelatih renang berinisial JS menendang alat vital guru renang wanita bernama Asliani Siregar (35). 

"Benar, ada laporan atas nama Asliani Siregar. Pelaku belum (diperiksa), masih saksi-saksi," ungkapnya.

Sementara itu, Asliani Siregar mengaku sempat terlibat perselisihan dengan pelaku saat melatih anak-anak di Kolam Renang Sabty Garden.

Menurut Asliani, pelaku mengganggu proses latihan sehingga dirinya melakukan protes.

"Kejadian itu berawal ketika saya sedang bersama anak didik saya latihan di kolam Sabty Garden Kisaran. Kemudian, tiba-tiba pelaku datang dan menurunkan anak saya dari batu loncatan karena anaknya mau latihan," paparnya.

Ilustrasi Penganiayaan.
Ilustrasi Penganiayaan. (Ilustrasi/Net via TribunBanten)

Asliani sempat mendatangi pelaku dan menanyakan alasannya mengganggu latihan.

"Tiba-tiba dia datang menyerang saya dan bilang kalau saya pelatih monyet," tukasnya.

Adu mulut tak bisa dihindari dan pelaku melayangkan tendangan ke alat vital korban.

"Sampai akhirnya, saya kira sudah selesai. Saya ambil tutup telinga saya yang terjatuh. Tiba-tiba dia datang lagi, dan menendang alat vital saya hingga saya pingsan," terangnya.

Setelah dirawat di klinik terungkap korban mengalami pembengkakan dan pendarahan pada bagian vital.

Hingga saat ini, Asliani masih mengalami trauma akibat aksi penganiayaan.

Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI) mengutuk keras aksi penganiayaan yang dilakukan pelatih renang.

Ketua ISORI Asahan, Taufik, menyatakan pelaku memberikan contoh yang buruk untuk anak didiknya yang menyaksikan aksi penganiayaan.

"Kami dari ISORI Asahan sangat mengutuk keras kejadian kekerasan yang dilakukan lleh oknum pelatih renang," tegasnya.

Kasus penganiayaan terjadi pada Jumat (2/8/2024), saat korban mengajar olahraga murid-muridnya.

"Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Kami akan terus kawal laporan ini sampai ke Polres Asahan. Korban sudah menjalani visum, dan kini masih di rawat," tandasnya.

Taufik meminta Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) mencabut izin melatih pelaku.

"Pelatih renang itu tidak memiliki etika," katanya.

"Dia melakukan kekerasan terhadap wanita, dan didepan anak-anak." (**)

 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved