Ibu Bunuh Anak Tiri di Pontianak

Skenario Maut IF Ibu Bunuh Anak Tiri di Pontianak, Karang Cerita-Sembunyikan Jasad di Celah Dinding

Berdasarkan pemeriksaan polisi, IF mengarang cerita bahwa anak tirinya itu dijemput dua orang tidak dikenal suruhan ibu kandungnya.

Editor: Hendrik Budiman
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FERRYANTO
Petugas Kepolisian bersama tim dokter saat akan melakukan otopsi jasad Ahmad Nizam Alfahri (6), di RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak, Jumat 23 Agustus 2024. 

Lalu, IF membawa masuk korban ke dalam rumah dan menyuruh korban untuk mandi.

"Saat melihat korban berjalan dalam keadaan lemas dan sempoyongan, pelaku tidak sabar dan mendorong korban di depan kamar mandi, hingga korban terjatuh dan kepala korban terbentur ubin lantai kamar mandi," ungkap Petit. 

Siasat Licik IF Ibu Tiri

Siasat licik IF (24) ibu tiri sebelum terkuak melakukan pembunuhan ke anak berusia 6 tahun yang tewas di dalam karung, sebuah rumah, Komplek Purnama Agung 7, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (22/8/2024) malam. 

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Kalbar AKBP Harry Yudha Siregar mengatakan, sebelum ditemukan tewas, korban telah dilaporkan hilang oleh ibu tiri yang telah diperiksa sebagai terduga pelaku. 

“Sebelum korban ditemukan tewas di dalam karung, korban sempat dilaporkan hilang,” kata Harry kepada wartawan, Jumat (23/8/2024). 

Polisi Menurut Harry, korban dilaporkan hilang pada Senin (19/8/2024). 

Namun, semuanya terungkap setelah ayah korban mencari di sekitar rumah, lalu menemukan korban di dalam karung, tertutup plastik hitam. 

“Awalnya curiga karena ada bau menyengat, setelah dicek, ternyata korban di dalam karung,” jelas Harry. 

Harry menerangkan, pihaknya belum menetapkan status hukum terhadap terduga pelaku IF karena masih dalam pemeriksaan intensif. 

“Kami belum menerapkan pasal, karena proses terus berjalan, yang pasti ada tindak pidana dalam peristiwa ini," jelas Harry. 

Saat ini, jenazah korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalbar untuk proses autopsi. 

Hasil pemeriksaan sementara, ditemukan adanya bekas luka di tubub korban. 

"Ditemukan bekas luka ini hasil visum sementara, kami akan autopsi jasad korban untuk mengetahui penyebab kematiannya," tutup Harry.

Kronologi Kejadian

Kronologi bocah berinisial AN (6) ditemukan tewas dalam karung dan diisi sampah di belakang rumah yang diduga dibunuh ibu tirinya berinisial IF. 

Korban ditemukan tak bernyawa oleh ayah kandungnya di rumah Komplek Purnama Agung 7, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (22/8/2024). 

Kabid Humas Polda Kalbar Kombespol Raden Petit Wijaya mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya telah mengamankan IF selaku ibu tiri korban. 

Polisi memeriksa IF, terkuak bahwa korban sempat dikunci di luar rumah dalam keadaan hujan deras dan tidak diberi makan. 

IF mengakui perbuatannya ini bermula saat korban pulang sekolah dalam keadaan hujan dan sempat dimarahi. 

Lalu IF mengunci korban di halaman belakang rumah dan tidak boleh masuk serta makan semalaman.

Ibu Tiri Diperiksa Polisi Keesokannya, Selasa (20/8/2024), IF melihat korban dalam keadaan lemas di halaman belakang, kemudian menyuruhnya masuk dan mandi. 

"Saat melihat korban berjalan dalam keadaan lemas dan sempoyongan, pelaku tidak sabar dan mendorong korban di depan kamar mandi, hingga korban terjatuh dan kepala korban terbentur ubin lantai kamar mandi," ungkap Petit. 

Setelah itu korban disuruh duduk di ruang TV, hanya diberi minum sambil terus dimarahi. 

Korban yang dalam keadaan lemas mengalami susah bernapas, kemudian IF mencoba melakukan bantuan pernapasan. 

Namun korban masih susah bernapas dan tersengal-sengal hingga akhirnya pelaku mendapati AN tidak bernyawa lagi. 

IF sempat mengecek detak jantung korban berhenti, dia panik kemudian pergi ke halaman belakang rumah mencari plastik sampah. 

"Saat IF menyeret korban ke halaman belakang rumah dekat kompor dan mencari plastik sampah. Lalu setelah mendapatkan palstik dan karung, IF langsung membungkus tubuh korban dengan beberapa plastik dan kemudian memasukkan tubuh korban ke dalam karung yang sudah dipersiapkan, serta menyeret dan mendorong tubuh korban ke dalam celah antara dinding rumah pelaku dan tetangga sebelah/dinding rumah orang lain," ungkap Petit. 

Kasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya dan akhirnya menemukan korban tewas dalam karung di belakang rumahnya. 

Jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalbar untuk proses otopsi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com  dan TribunPontianak.co.id

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved