Gadis Penjual Gorengan Tewas di Padang

Update Kasus Gadis Penjual Gorengan di Pariaman Tewas Terkubur, Polisi Dapati Petunjuk Sosok Pelaku

Polisi rupanya sudah mendapatkan petunjuk soal sosok terduga pelaku yang tega menghabisi nyawa Nia.

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/IStimewa
Kolase NKS dan Prosesi Pemakaman. Update Kasus Gadis Penjual Gorengan di Pariaman Tewas Terkubur, Polisi Dapati Petunjuk Sosok Pelaku 

TRIBUNBENGKULU.COM - Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir dalam wawancara Kompas TV sempat mengurai hasil penyelidikan sementara soal sosok terduga pelaku pembunuhan.

Guna menggali fakta di kasus kematian gadis penjual gorengan, polisi telah memeriksa empat saksi valid.

"Ada empat saksi yang melihat langsung pada saat korban melakukan penjualan gorengan. Jadi durasi kegiatan, penjualan gorengan dengan ditemukannya TKP ini kami kumpulkan," ungkap AKBP Ahmad Faisol Amir.

Tak cuma saksi, polisi juga menemukan petunjuk dari TKP ditemukannya jasad Nia.

Namun di TKP diakui polisi, tidak ditemukan jejak atau barang-barang terduga pelaku.

"Yang ditemukan di sekitar TKP milik korban berupa payung, sendal jepit, ada hijab dan nampan untuk dagang. Belum ditemukan (bukti soal terduga pelaku)," kata AKBP Ahmad Faisol Amir.

Kendati demikian, polisi rupanya sudah mendapatkan petunjuk soal sosok terduga pelaku yang tega menghabisi nyawa Nia.

Baca juga: Isi Chat Terakhir Gadis Penjual Gorengan di Pariaman Sebelum Ditemukan Tewas Terkubur Tanpa Busana

"Ada petunjuk yang kami tidak bisa sampaikan (soal terduga pelaku) karena itu masuk dalam strategi kami untuk bisa melakukan upaya penangkapan dan melakukan penyelidikan," akui AKBP Ahmad Faisol Amir.

Kapolres turut mengimbau masyarakat serta netizen agar tidak gegabah menyebarkan informasi yang belum pasti terkait pelaku pembunuhan. Masyarakat diharap bersabar menunggu rilis resmi dari kepolisian.

“Saya berharap bagi siapapun jangan memberikan informasi yang tidak jelas sumbernya terkait kasus ini,” kata Kapolres.

Sementara itu perihal penetapan tersangka atas terduga pelaku, Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy baru-baru ini bersuara.

Hingga kini pihak kepolisian belum menetapkan tersangka lantaran masih dilakukan pendalaman atas kasus kematian Nia.

"Kami belum bisa menetapkan tersangka dalam kasus ini. Sampai saat ini kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan berdasarkan keterangan saksi dan fakta lapangan,” ungkap Iptu AA Reggy.

Adapun terkait dengan beredar foto terduga pelaku di media sosial, hingga kini pihak kepolisian belum memberikan tanggapan.

Polisi Tunggu Hasil Otopsi

Misteri kematian Nia Kurnia Sari (18) alias NKS, gadis penjual gorengan di Padang Pariaman yang ditemukan terkubur di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Minggu (8/9/2024).

Belum diketahui pasti siapa pelaku dari kematian yang terindikasi adanya tindakan pembunuhan itu.

Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy menyebut, kasus kematian Nia masih ditangani oleh pihaknya.

Ia menerangkan sejak jenazah Nia ditemukan terkubur tanpa busana (Minggu), pihaknya sudah langsung bekerja untuk memeriksa penemuan jenzah tersebut.

“Sejak melakukan evakuasi korban, kami sudah menggandeng tim inafis di TKP, untuk mengamankan bukti yang ada,” ujarnya.

Selain mengamankan TKP, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan keluarga supaya jenazah Nia bisa di autopsi mengingat kematiannya tidak wajar.

Hasil autopsi ini, kata Reggy belum bisa dibeberkan pihaknya, karena masih menunggu laporan lengkap dari RS Bhayangkara.

Ia menyebut hasil autopsi baru bisa diungkap dalam beberapa hari kedepan, karena prosesnya baru berlangsung, kemarin (Senin) pagi.

Terlepas dari itu, Reggy mengaku sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini, mulai dari keluarga korban dan masyarakat yang melihat kondisi terakhir korban.

“Jadi, kami belum bisa menetapkan tersangka dalam kasus ini. Sampai saat ini kami masih melakukan pendalaman dan penyelidikan berdasarkan keterangan saksi dan fakta lapangan,” tuturnya.

Kasat juga menyebut bahwa kematian Nia, mengarah pada indikasi pembunuhan, mengingat kronologis dan keterangan dari sejumlah saksi.

Curhat Terakhir NKS

Terungkap curhatan Nia Kurnia Sari (18) gadis penjual gorengan yang ditemukan meninggal tanpa busana di Padang Pariaman, pada Minggu (8/9/2024).

Dalam curhatan terakhir Nia Kurnia Sari tersebut terdapat pembahasan soal hutang.

Diketahui gadis penjual gorengan tersebut mempunyai niat tulus untuk melunasi hutang.

Namun impian itu justru kandas di tengah kegigihannya mengumpulkan rupiah dengan berjualan gorengan.

Lantaran Nia Kurnia Sari ditemukan meninggal dunia terkubur tanpa busana.

Nia Kurnia Sari biasanyA menjajakan dagangannya ini sepulang sekolah keliling kampung Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Nia Kurnia Sari tak pernah kembali ke rumah sejak Jumat (6/9/2024) saat pamit jualan gorengan.

Keluarga dan warga bergotong royong sontak saja mencari keberadaan Nia Kurnia Sari.

Hingga akhirnya kabar duka yang didapat keluarga gadis 18 tahun tersebut.

Nia Kurnia Sari ditemukan tewas terkubur tanpa busana pada Minggu (8/9/2024).

Nia Kurnia Sari sempat berkirim pesan dengan sahabatnya, Icha, sebelum ditemukan tewas.

Nia Kurnia Sari curhat berniat melunasi hutang dalam chatnya tersebut.

N: Iyo ca Kini ko den harus bayie utang den ka uncu Lu lah lunas baru nabung ntuak kuliah lai tapi ngaleh payah kini biasnyo sehari den dapek 40 mah kini ntuak dapek 35 payaj

Baa lai nia. Kini urang manggaleh lah banyak. Banyak persaingan. Tapi dari pado dak manggaleh bara dapek nyo se lah lai

N : Iyo Ca den cubo uin mah ca nyo lain narmo jalur kip ca. Doaan ajolah

Icha : Okee semangat!

N : Tulah den pengan bana bisuak ko kuliah bia dapet kwn baru suasana baru
Ayah Nia, Arsil bercerita sang anak memang berkukuh menjadi pedagang gorengan demi membantu perekonomian keluarga.

"Ia bersikukuh untuk tetap berjualan dengan alasan membantu orangtua. Terpaksa saya turuti saja," katanya.

Padahal, di pertemuan terakhirnya dengan NKS, teman korban, Arsy, menuturkan bahwa NKS sangat bersemangat ketika menceritakan keinginannya berkuliah. 

"Ia sudah memiliki tujuan perguruan tinggi sendiri. Tapi sebelum tujuannya tercapai, sudah tiada,” ungkapnya.

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengonfirmasi bahwa Nia Kurnia Sari menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan. 

"Korban ditemukan dalam kondisi terkubur, tanpa busana, setelah ditemukan pakaian korban sebelumnya," ujarnya.

Kakak Mimpi Didatangi Sang Adik

Cerita Rini Mahyuni (19) kakak Nia Kurnia Sari (18) gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas terkubur di Pariaman, Sumatera Barat, Minggu (8/9/2024).

Rini mengungkapkan bahwa ia sempat didatangi adiknya dalam mimpi sebelum Nia ditemukan tewas terkubur di semak belukar dekat rumah mereka.

Kakak korban mengatakan bahwa adiknya Nia Kurnia Sari (18) sebelum hilang sempat mengeluh kurang enak badan.

Hal itu ia utarakan sebelum menjual gorengan di hari Jumat, saat ia dinyatakan hilang, karena sampai waktu pulang pukul 18.00 WIB, Nia tidak kunjung pulang.

"Awalnya sempat kami cari di jalan biasa Nia menjajakan gorengan, tapi tidak bertemu," ujarnya, Rabu (11/9/2024).

Keesokan harinya, baru ditemukan jualan Nia berserakan dekat dengan kediamannya, berturut-turut ditemukan pakainnya hingga jenazahnya pada Minggu (8/9/2024).

Sehari jelang penemuan jenazah Nia, Rini mengaku pernah didatangi Nia dalam mimpi.

"Rini, tolong Nia" ujar Rini mencontohkan percakapan tersebut.

Mendengar permintaan tersebut, Rini menjawab, "Ke sini Nia". Nia kembali menjawab "Tidak bisa Rini, gelap". Kata Nia dalam mimpi itu.

"Dalam mimpi itu situasinya gelap, seperti dalam semak belukar," ujar Rini.

Setelah mimpi tersebut baru ditemui jenazah Nia terkubur di tengah semak belukar berjarak ratusan meter dari rumahnya dekat pemakaman kaum.

Rini, menyampaikan bahwa Nia merupakan adik yang baik, berbakti pada orang tua dan tidak neko-neko.

"Uang jualannya pun selalu ia sisihkan untuk keluarga dan kuliahnya," ujar Rini.

KemenPPA Buka Suara

Kasus kematian NKS (18), gadis penjual gorengan, di Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) ikut mengawal

KemenPPPA telah berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Kabupaten Padang Pariaman dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinas PPPA) Sumbar.

"Agar korban dan keluarganya mendapatkan keadilan yang semestinya,” ujar Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kemen PPPA Ratna Susianawati dalam keterangan tertulis, Selasa (10/9/2024).

Ia pun menegaskan pelaku harus mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya.

"Pelaku telah melanggar UU No. 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) dan dapat dikenakan sanksi pidana sesuai Pasal 6 ayat b," ucapnya.

Aturan tersebut berbunyi: "Setiap orang yang melakukan perbuatan seksual secara fisik yang ditujukan terhadap tubuh, keinginan seksual, dan/atau organ reproduksi dengan maksud menempatkan seseorang di bawah kekuasaannya secara melawan hukum, baik di dalam maupun di luar perkawinan, dapat dipidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)."

Selain mengawal proses hukum, Ratna juga memastikan keluarga korban akan mendapatkan pendampingan, baik secara hukum maupun psikologis secara intensif yang bersifat rehabilitatif.

Ia juga menyebut Pemerintah Daerah, Dinas Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Kecamatan Nagari juga telah memberikan bantuan sosial kepada keluarga korban.

Ratna menyampaikan pihaknya mengapresiasi langkah cepat kepolisian yang segera melakukan pencarian korban secara intensif dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Kesaksian Sahabat NKS

Kesaksian sahabat ungkap keinginan terakhir sebelumkepergian Nia Kurnia Sari (18) gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas terkubur

Gadis berusia 18 tahun sempat dikabarkan hilang saat pamit pergi berjualan gorengan pada Jumat (6/9/2024) sore.

Jasadnya baru ditemukan pada Minggu (8/9/2024) oleh warga dan aparat gabungan yang mencari keberadaan korban.

Nia diduga kuat menjadi korban pembunuhan saat sedang berjualan gorengan.

Tak hanya dibunuh, pelaku juga diduga sempat memperkosa korban.

Sebab, saat ditemukan jasad Nia dalam kondisi terikat tanpa busana.

Sebelum wafat, perempuan yang masih duduk dibangku SMA ini rupanya sempat menyampaikan keinginan terakhirnya kepada sahabanya di sekolah.

Arsy, teman sekolah almarhum Nia mengaku sempat berbicara langsung dengan korban sebelum ditemukan meninggal dunia.

Ia tak menyangka jika itu menjadi hari terakhirnya bisa berbincang panjang dengan sahabatnya tersebut.

Arsy mengaku kagum dengan kegigihan Nia yang tak malu berjualan demi bisa berkuliah.

Menurutnya, Nia memiliki semangat yang kuat untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi demi mengapai cita-citanya.

“Terakhir kami sempat bincang-bincang tentang kuliah, dia (Nia) sangat semangat. Ia sudah memiliki tujuan perguruan tinggi sendiri," ujarnya.

Namun, ia tak menyangka mimpi Nia menjadi seorang mahasiwi di perguruan tinggi kini terkubur bersama jasadnya karena ulah pelaku pembunuhan yang sangat biadab.

"Tapi sebelum tujuannya tercapai Nia, sudah tiada,” ujar Arsy.

Saat ini, jasad sahabatnya itu sudah dikuburkan ditempat peristirahatan terakhirnya setelah dilakukan otopsi oleh petugas.

Rupanya, Nia tak hanya dikenal baik oleh teman SMA-nya.

Namun, oleh guru-gurunya semasa SMP pun sosok Nia dikenal cukup familiar.

Bahkan, gurunya saat SMP sempat mengantarkan Nia ke tempat peristrahatan terakhirnya pada Senin (9/9/2024) kemarin.

Menurut gurunya saat SMP, Nia merupakan anak yang hebat dan tak malu meski sekolah sambil berjualan.

Mereka menyebut, saat ini sudah jarang murid yang benar-benar prihatin seperti Nia.

“Setelah Nia tamat (sekolah), sosok sepertinya cukup susah untuk ditemukan pada siswa di sekolah yang sama,” kenang guru-guru tersebut.

Bahkan, Wali Nagari Guguak, Ahmad Yuni Kamil menilai Nia merupakan anak yang sangat baik dan santun.

Gadis pendiam itu tidak pernah beralasan dalam menolong orang tua maupun tetangganya.

Semua ia lakukan dengan besar hati.

“Nia adalah contoh untuk seluruh anak sebayanya, bahwa untuk mencapai mimpi yang besar harus ada usaha besar pula,” ujarnya.

Arsil, ayah Nia tak menapik jika putrinya tersebut merupakan sosok yang rajin dan memiliki keinginan yang cukup kuat untuk sekolah di perguruan tinggi.

Bahkan, anak kedua dari empat bersaudara ini tak gengsi berjualan gorengan keliling kampung.

“Setiap pulang sekolah, ia mengganti baju, lalu istirahat sebentar. Setelah itu mulai menyiapkan dagangan untuk dijajakan sekeliling rumah,” ujar ayahnya Asril, mengenang anak perempuannya itu.

Bermodal payung dan nampan, Nia mulai menjajakan dagangannya keliling kampung sejak pukul 16.00-18.00 WIB dengan berjalan kaki.

Hasil jualan itu awalnya ia sisihkan untuk menabung agar bisa kuliah, tapi rencananya itu sempat ditentang oleh ayahnya.

Ayahnya mengaku akan berusaha keras mencari uang untuk menguliahkannya tanpa Nia harus berjual gorengan.

“tapi ia (Nia) bukan anak yang lemah. Ia bersikukuh untuk tetap berjualan dengan alasan membantu orang tua. Terpaksa saya turuti saja,” ujar Arsil.

Reaksi Sang Pacar

Terungkap reaksi pacar Nia Kurnia Sari alias NKS (18) gadis penjual gorengan sempat dituduh pelaku usai korban ditemukan tewas terkubur di Padang Pariaman tanpa busana

Tetangga korban yang merupakan langganan gorengan milik Nia, Putri menceritakan rekasi sang pacar.

Menurut Putri, sehari sebelum kejadian dirinya sempat mendengar suara Nia menjajakan gorengan.

"Akk sahari sebelum nia ilang akk nio bali gorengan nia akk danga suaro nia tpi pas akk tunggu ilang se suaro nia capek apo itu tando nia paii ninggaan akak (kakak sehari sebelum Nia hilang kakak niat beli gorengan Nia, kakak dengar suara Nia tapi pas kakak tunggu hilang suaranya Nia, capek apa itu tanda Nia pergi meninggalkan kakak)," tulis Putri di TikTok.

Putri mengaku masih terngiang-ngiang suara Nia setiap sore lewat di samping rumahnya.

"akk kngen jo suaro nia,senyum nia kangen sdo ee jo nia. baa kok sajahek tu urg buek nia paii modetu sumpah biadab bana pelaku nyo ka nia (kakak kangen suara nia, senyum nia, kok bisa orang sejahat itu ke orang baik seperti nia, biadab sekali pelakunya nia)," tulisnya lagi.

Kemudian Putri pun menceritakan reaksi pacar Nia saat mengetahui peristiwa itu.

Menurut Putri kondisi pacar Nia hancur mendengar kekasihnya dibunuh, apalagi sebelumnya banyak yang menuduhnya membawa kabur Nia.

"nia ndg ingek cowok nia hncur bana inyo nia kehilangan nia nyo apo lgi bnyak yg nuduah inyo yg baok nia kabur tu (cowok nia hancur benar kehilangn nia, apalagi banyak yang nuduh bawa kabur nia)," tulisnya.

Putri pun tak tahu dari mana kabar menyesatkan itu beredar, padahal sang kekasih sangat menyayangi Nia.

Apalagi selama ini Nia lah yang selalu membuat kekasihnya itu bahagia.

"tpi nth sia yg bisa buek inyo bahagiaa klo ndg nia (tapi tidak tahu siapa yang bisa membuatnya bahagia kalau tidak dengan Nia)," katanya lagi.

Video Momen Terakhir Beredar

Beredar video momen terakhir Nia Kurnia Sari alias NKS (18) gadis penjual gorengan sebelum ditemukan tewas terkubur di Padang Pariaman tanpa busana.

Diberitakan sebelumnya, gadis berinisial NSK alias Nia (18) ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tubuh tanpa busana terkubur di dekat rumahnya, di Padang Pariaman, Sumatera Barat pada Minggu (8/9/2024).

Terlihat dari unggahan akun Tiktok willyazza, tak sengaja merekam NKS yang kebetulan melintas saat sedang bermain-main dengan bayinya.

Dalam video itu, Nia tampak sedang menjajakkan dagangan gorengannya.

Nia ditemukan tak bernyawa setelah dinyatakan hilang dari rumah sejak Jumat (6/9/2024).

Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Nia diduga adalah korban pembunuhan dan rudapaksa.

Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki kasus kematian Nia.

Tangis Eli Ceritakan Sang Anak 

Tangis mendalam, Eli menceritakan kembali kalimat yang diucapkan Nia kala anak gadisnya itu berkeinginan untuk kuliah .

Diketahui, Nia Kurnia Sari (18)  gadis penjual gorengan di Padang Pariaman yang ditemukan meninggal dunia dengan terkubur, Minggu (8/9/2024).

"Awak dek bansaik. Nia nan mancari pitih. Nia Nio Kuliah . Ndak usah ibu manggaleh, ibu sakik. (Karena kami orang tak mampu . Nia mau mencari uang. Nia ingin kuliah. Ibu tak usah jualan, ibu sakit),"Demikian kalimat yang diucapkan Nia  kepada sang ibunda , Eli .

Tubuh Nia ditemukan terkubur di kuburan dangkal tanpa busana.

Sebelumnya Nia dikabarkan hilang pada hari Jumat (6/9/2024)

Eli menyebutkan, Nia ingin sekali kuliah . Namun apa daya , Eli bukanlah orang yang mampu.

Keinginan Nia untuk kuliah menjadikannya gigih mencari uang .

"Nia menggaleh gorengan. Gorengan punyo urang. Ambiak persen. Itu nan dikumpuan, saratuih saratuih" ujar Eli seperti dikutip dati Tiktok Ajo, Selasa (10/9/2024)

(Nia jualan gorengan. Gorengan punya orang . Ambil persenan dari keuntungan . Itu yang dikumpulkan. Seratus demi seratus rupiah)

Tangis Ely pecah ketika mengingat kegigighan anak gadisnya itu. 

Setiap ia mengingat setiap itu pula ia hanya bisa bercerita anak gadisnya yang sangat ia cintai .

Cari Uang Demi Kuliah

Terungkap keseharian NKS (18) gadis yang ditemukan tewas terkubur di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Diketahui, NKS (18) gadis penjual gorengan ditemukan tewas terkubur di dalam semak-semak ditutupi pasir dan daun-daun, pada Minggu (8/9/2024) di Korong Pasang Galombang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11, Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman.

Kepergian NKS tentu meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi keluarga, salah satu sang ibu.

Apa lagi korban disebut-sebut tulang punggung keluarga.

Ibu korban, M mengungkapkan, anaknya sehari-hari menjual gorengan keliling dari pagi hingga malam.

"Sehari-hari jualan gorengan dari pagi hingga malam hari, biasanya magrib sudah pulang," kata ibu korban lewat Youtube tvOneNews, Selasa (10/9/2024).

Adapun keinginan NKS disebutkan sang ibu ingin berkuliah namun tidak ada biaya sehingga ia memutuskan untuk jualan.

"Dia ingin kuliah tapi tidak ada biaya untuk beli laptop," kata M.

Selain itu, M juga menyebutkan kondisi sang anak saat ditemukan penuh luka. 

"Tubuhnya penuh luka," terangnya.

Sementara, paman korban, Z menyebutkan keponakannya ini sering diincar orang tak dikenal saat tengah menjual gorengan keliling.

"Selama dia berjualan dia selalu diincar-incar sama pelaku-pelaku yang gak di kenal," jelas paman NKS.

Baju, Celana dan Jilbab Berserakan

Petunjuk awal ditemukannya NKS (18) gadis penjual gorengan di Padang Pariaman tewas terkubur, berawal dari temuan baju, celana dan jilbab berserakan di dekat TKP

Pada Minggu (8/9/2024) sore, BPBD Padang Pariaman menemukan jenazah seorang perempuan di Kayu Tanam, Padang Pariaman, Sumbar.

Identitas korban kemudian dikonfirmasi sebagai Nia Kurnia Sari (NKS), seorang gadis berusia 18 tahun yang dilaporkan hilang beberapa hari sebelumnya.

Berdasarkan keterangan keluarga, Nia berangkat jualan gorengan keliling setiap hari mulai pukul 16.00 hingga pukul 18.00 WIB. 

Informasi terakhir menyebutkan Nia mengenakan baju kaos oblong dan celana warna hitam.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Padang Pariaman, Efendi menyampaikan berdasarkan keterangan warga setempat, korban masih terlihat pada Jumat (6/9/2024) sore, namun hingga pukul 20.00 WIB, korban tidak kunjung pulang. 

Pihak keluarga bersama warga setempat melakukan pencarian hingga pukul 02.00 WIB, Sabtu (7/9/2024) dini hari. 

Pencarian kemudian dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri atas BPBD, Pemerintah Nagari, TNI, Polri, warga setempat, dan pihak lainnya sejak Sabtu pagi. 

Namun, hingga malam Nia belum berhasil ditemukan.

Nia Kurnia Sari akhirnya ditemukan tewas dalam kondisi terkubur tanpa busana di kawasan yang tidak jauh dari tempat terakhir ia terlihat. 

Sebelumnya, tim gabungan telah menemukan beberapa barang milik korban, seperti gorengan dan peralatan jualan, serta pakaian yang dikenakan Nia saat hilang. 

"Kami menemukan baju, celana, hijab dan barang lainnya yang melekat pada korban saat hilang beberapa saat sebelum jenazahnya ditemukan (Minggu)," ujar Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir.

Penemuan tersebut menegaskan, jenazah yang ditemukan adalah Nia.

Jenazah Nia pun langsung dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.

Sejumlah saksi juga diperiksa termasuk keluarga dan orang-orang yang melihat korban sebelum menghilang. 

"Kita akan proses sesuai alur, semoga kami bisa segera mengungkapnya," harap AKBP Ahmad Faisol Amir.

Misteri Tewasnya NKS

Misteri tewasnya perempuan berinisial NKS (18) di Kabupaten Padang Pariaman, Padang yang ditemukan terkubur, pada Minggu (8/9/2024).

NKS merupakan penjual gorengan yang kerap menjajakan dagangannya di daerah Kayu Tanam.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Padang Pariaman AKBP Faisol Amir mengatakan, tim gabungan yang mencari keberadaan NKS, mulanya menemukan dagangan korban dan peralatan jualan pada Sabtu (8/9/2024).

Pada hari Minggu, tim kembali menemukan benda-benda lain, sesaat sebelum jenazah korban ditemukan.

"Tidak jauh dari penemuan itu, kami temukan kembali, baju, celana, hijab, dan barang lainnya yang melekat pada korban," ujarnya, Senin (9/9/2024), dikutip dari Tribun Padang.

Berjarak beberapa meter dari temuan kedua, tim akhirnya menemukan jenazah korban yang terkubur tanpa busana.

Setelahnya, polisi membawa jasad korban ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diotopsi.

Kasus tewasnya gadis penjual gorengan ini masih menjadi misteri. Meski demikian, polisi telah melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus.

Faisol menuturkan, berdasarkan dugaan awal, korban meninggal akibat dibunuh.

"Sedang kita selidiki ya. Nanti diberikan informasi lengkapnya," ucapnya.

Awal Ditemukan

Awal penemuan jasad gadis 18 tahun yang dikubur di kuburan dangkal, berawal dari kecurigaan adanya timbunan di kawasan hutan. 

Polisi yang melakukan pencarian kemudian membongkar tanah tersebut .

Kemudian ditemukan jasad gadis yang dicari-cari karena telah hilang selama tiga hari tersebut .

Korban bernama Nia Kurnia Sari sehari-hari berjualan gorengan membantu orangrtuanya .

Namun, siapa yang menyangka korban ditemukan telah meninggal dunia dnegan tubuhnya di kubur di lobang dangkal .

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Faisol Amir, mengatakan tim saat ini telah menggali gundukan tanah tersebut. Jasad korban dikubur hanya sedalam satu meter.

terkait dnegan temuan jasad korban , pihaknya masih melakukan pendalaman.

"Ya , untuk dugaan kami masih dalami," ujar Faisol.

Saat melakukan olah tempat kejadian perkara ( TKP ) pihaknya juga menemukan beberapa barang bukti lainnya .

Di sekitar lokasi juga ditemukan barang-barang Nia. Jilbab, kain sarung, sendal dan tempat gorengan.

Sosok NKS

Sosok NKS (18) gadis penjual gorengan di Padang Pariaman ditemukan tewas sudah terkubur di dekat rumah dengan tangan terikat.

Jasad NKS ditemukan pada Minggu, (8/9/2024) sekitar pukul 15.54 WIB, di lokasi berjarak sekitar 1,5 km dari rumahnya dan 1 km dari tempat jualan terakhirnya ditemukan. 

Korban ditemukan dalam keadaan tewas terkubur.

NKS masih berusia 18 tahun.

Ia merupakan warga Korong Pasa Surau, Nagari Guguak, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkan informasi dari pihak kepolisian, NKS dilaporkan hilang pada pukul 18.00 WIB saat sedang menjalani rutinitas sebagai penjual gorengan asongan.

Berdasarkan keterangan keluarga, Nia berangkat jualan gorengan keliling setiap hari mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

Informasi yang ada terakhir Nia memakai baju kaos oblong dan celana warna hitam.

Nasib Pilu NKS

Nasib pilu NKS (18) gadis penjual gorengan di Padang Pariaman ditemukan tewas terkubur.

Sempat dinyatakan hilang oleh keluarga setelah terakhir menjajakan gorengan di kawasan Kayu Tanam pada Jumat (6/9/2024) lalu.

Penemuan jasad NKS tersebut dibenarkan oleh Kapolres Padang Pariaman AKBP Faisol Amir melansir dari Kompas.com, Minggu (8/9/2024).

"Benar. Ditemukan mayat perempuan di Kayu Tanam dalam keadaan terkubur di dekat sebuah rumah," kata AKBP Faisol Amir.

Faisol mengatakan korban diduga dibunuh seseorang, namun pihaknya belum bisa memastikan pelaku karena masih dalam penyelidikan.

"Sedang kita selidiki ya. Nanti diberikan informasi lengkapnya," kata Faisol

Sebelumnya NKS dilaporkan hilang pada Jumat (6/9/2024) malam.

Korban merupakan penjual gorengan keliling di Kayu Tanam yang menjajakan dagangannya setiap pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB.

Namun pada Jumat itu korban tidak balik pulang sehingga dilaporkan hilang.

Terakhir menjajakan gorengan, NKS memakai baju kaos oblong hitam dan celana hitam.

Hingga Jumat malam pukul 20.00 WIB korban tak kunjung pulang. 

Keluarga bersama warga setempat melakukan pencarian hingga Sabtu 02.00 WIB.

Namun korban tak kunjung ditemukan dan dinyatakan hilang.

Pencarian kemudian dilakukan oleh tim gabungan sejak Sabtu pagi hingga malam dan dilanjutkan pada Minggu (8/9/2024) pagi.

Tapi tidak membuahkan hasil sampai didapat informasi ada mayat ditemukan terkubur.

Berdasarkan laporan pihak keluarga, korban pada hari Jumat berjualan goreng dari pukul 16:00 WIB. 

Namun hingga pukul 22:00 WIB malam belum juga pulang ke rumah.

Biasanya korban sudah pulang ke rumah menjelang Magrib pukul 8:30 WIB.

Korban yang tak kunjung pulang pun membuat orangtuanya cemas hingga memberi tahu ke tetangganya.

Maka pada malam itu langsung dilakukan pencarian, namun tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Sabtu pagi kembali dilakukan pencarian dan warga menemukan jilbab, plastik pembungkus dan gorengan yang masih tersisa di semak-semak pinggir jalan sekitar satu kilometer dari rumah korban.

Artikel Ini Telah Tayang Tribun-Medan.com dan TribunSumsel.com

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved