Cagub Maluku Utara Meninggal

Dugaan Sementara Insiden Terbakarnya Speedboat yang Tewaskan Benny Laos, Ada Kelalaian Petugas

Dugaan sementara insiden terbakarnya speedboat yang tewaskan Benny Laos, polisi sebut ada kelalaian petugas.

Editor: Yuni Astuti
Tangkapan Layar Kompas TV
Polisi sebut insiden terbakarnya speadboat yang tewaskan Benny Laos, ada dugaan kelalian petugas. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Dugaan sementara insiden terbakarnya speedboat yang tewaskan Benny Laos, polisi sebut ada kelalaian petugas.

Insiden meledaknya speedboat ini menyebabkan calon gubernur (cagub) Maluku Utara, Benny Laos tewas di Kabupaten Pulai Taliabu, Maluku Utara, Sabtu (12/10/2024).

Kini polisi tengah menyelidiki kasus terbakarnya speadbooat yang menewaskan 6 orang, salah satunya Benny Laos.

Penyelidikan ini melibatkan Tim Satuan Reserse Kriminal Polres Taliabu, ahli dari Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor Mabes Polri, Puslabfor Polda Sulawesi Utara, dan Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polda Maluku Utara.

Kapolres Pulau Taliabu, AKBP Totok Handoyo mengatakan, para petugas kapal tersebut terdiri dari satu orang kapten kapal dan empat orang anak buah kapal (ABK).

Totok mengatakan, saat para ABK mengisi ulang BBM, kondisi mesin dan genset speedboat dalam keadaan menyala. 

Hal itu dilakukan untuk mendinginkan ruangan di speedboat berdasarkan permintaan. 

Totok juga menjelaskan, genset tersebut mengaliri beberapa titik listrik, termasuk kompor listrik, dan AC. 

Belum dapat disimpulkan apa penyebab pasti meledaknya speedboat. Namun, para ABK mengaku bahwa keselamatan dan keamanan merupakan tanggung jawab mereka, sehingga polisi menetapkan dugaan sementara karena kelalaian awak kapal.

"Mereka mengakui keselamatan dan keamanan mutlak tanggung jawab kapten dan para ABK, pada saat yang bersamaan juga sudah disampaikan dua kali pengisian BBM di Obi dan Sasana tidak terjadi kejadian berarti, sehingga dapat disimpulkan sementara terdapat kelalaian dalam mengisi BBM," kata Totok dilansir dari Kompas.com, Senin (14/10/2024).

Baca juga: Selamat Dari Tragedi Speedboat Maut, Sherly Diusulkan Gantikan Sang Suami Benny Laos Cagub Malut

Curhat Pilu Sherly Tjoanda

Curhat pilu Sherly Tjoanda, sebut RSUD Bobong tal layak saat tangani sang suami, Benny Laos.

Diketahui, Benny Laos dan istrinya Sherly Tjoanda jadi korban speedboat meledak di Pelabuhan Regional Bobong, Desa Bonong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Talibu, Malut, Sabtu (12/10/2024) pukul 14.10 WIT.

Speedboat milik Benny Laos itu meledak dan terbakar saat sedang mengisi bahan bakar.

Benny Laos sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat tertolong.

Menurut pengakuan Sherly, saat menjadi korban insiden speedboat terbakar, menurut Sherly Tjoanda, Benny Laos tidak ditangani dengan baik.

"Saya di sini sakit terbakar semua obat habis. Bapak pertolongan pertama nggak punya alat yang memadai, pompa napas dan jantung," kata Sherly Tjoanda.

Menurutnya RSUD Bobong tak memiliki alat cek detak jantung dan obat.

"Mana ada alat untuk cek detak jantungnya bagaimana, semua obat habis saya kesakitan selama 24 jam," kata Sherly Tjoanda.

Sherly Tjoanda menekankan bahwa RSUD Bobong tidak layak.

Belum lagi fasilitas di airport yang tidak memadai.

"Manusiakanlah manusia, ini rumah sakitnya gak layak, airport tidak ada, semuanya tidak ada," katanya.

Atas keadaan ini, Sherly Tjoanda berpesan pada calon Gubernur Maluku Utara yang terpilih nanti untuk memperhatikan kondisi di Bobong.

"Jangan lupa seandainya kamu terpilih, lanjutkan perjuangan pak Benny Laos jangan biarkan perjuangannya sia-sia," kata Sherly Tjoanda.

Direktur RSUD Bobong, drg Cecilia Octabia Mbotengu mengatakan bahwa dokter sudah berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan Benny Laos.

"Dokter yang menangani sudah melakukan sebaik mungkin untuk menyelamatkan bapak. Dokter sudah menyatakan Bapak Benny Laos meninggal," jelasnya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Maluku Utara, Kombes Pol Asri Effendy menerangkan kini tengah mendalami keterangan sejumlah saksi.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan 9 saksi," katanya.

Ia mengatakan polisi akan dengan cepat melakukan penyelidikan terhadap insiden speedboat terbakar di Maluku Utara.

"Kami dari Polda Maluku Utara berusaha menangani perkara ini dengan cepat, profesional dan semaksimal mungkin," katanya.

Sherly Tjoanda Sempat Larang Benny Laos.
Sherly Tjoanda Sempat Larang Benny Laos. (Instagram Shery Tjoanda)

Sherly Tjoanda Diusulkan Gantikan Sang Suami

Sherly Tjoanda diusulkan untuk gantikan sang suami, Benny Laos jadi calon gubernur Maluku Utara 2024.

Adapun usulan ini setelah Parpol pengusung melakukan rapat padsa, Minggu (13/10/2024) sore.

Delapan partai pengusung calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Benny Laos-Sarbin Sehe, mengusulkan istri mendiang Benny, Sherly Tjoanda, untuk menggantikan posisi Benny pada Pilkada Malut 2024. 

Partai-partai tersebut meliputi Partai Nasdem, Demokrat, PAN, PKB, PPP, Partai Buruh, PSI, dan Gelora.

"Oleh karena itu, tadi rapat koalisi bersama memutuskan untuk mengusulkan Ibu Sherly Tjoanda, istri mendiang, menggantikan posisi Benny Laos sebagai calon gubernur Maluku Utara," kata juru bicara pasangan Benny Laos-Sarbin Sehe, Muksin Amrin, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (13/10/2024) dilansir dari Kompas.com.

Salah satu alasan Sherly diusulkan menggantikan Benny Laos supaya bisa melanjutkan perjuangan almarhum.

Dan yang dianggap layak untuk melanjutkan program dan cita-cita besar Benny Laos adalah istrinya, Sherly Tjoanda.

Muksin juga mengatakan nantinya tim koalisi akan ke jakarta untuk meminta persetujuan dari Sherly.

"Oleh karena itu, tadi juga diputuskan tim koalisi akan ke Jakarta untuk terlebih dahulu meminta persetujuan Ibu Sherly, karena keputusan koalisi partai politik yang akan disampaikan kepada keluarga Benny Laos, salah satunya istri Benny Laos," jelas Muksin.

"Nanti hari Selasa ini tim akan diberangkatkan ke Jakarta dan bertemu dengan istri almarhum untuk meminta persetujuan. Kalau kemudian setuju, partai politik akan mengurus B1KWK dan selanjutnya dalam tujuh hari kita akan segera mengajukan pergantian calon kepada KPU Provinsi Maluku Utara," ungkapnya.

Kendati demikian, jika usulan tersebut ditolak, maka parpol pengusung telah menyiapkan sosok lain untuk diusulkan jadi calon gubernur.

"Iya kita tadi bicarakan itu, sampai tingkat plan B. Plan A-nya adalah meminta persetujuan beliau, dan plan B-nya adalah kemungkinan mengantisipasi jika beliau menolak untuk menggantikan. Maka partai koalisi punya alternatif plan B." 

"Akan segera disampaikan pada saat itu juga, ketika waktu penolakan. Tapi kita belum bisa mempublikasikan plan B-nya seperti apa. Bersabarlah dulu sambil meminta persetujuan istri almarhum. Jika setuju, maka kita tidak lagi membuka plan B. Namun, jika tidak setuju atau menolak ajakan itu, plan B akan kita buka dan menjadi solusi," tambahnya.

Baca juga: Kondisi Terkini Sherly Tjoanda Istri Benny Laos Setelah Insiden Speedboat Meledak di Maluku Utara 

Firasat Sherly Tjoanda

Firasat Sherly Tjoanda, sempat larang Benny Laos ke Talibu, sebelum sang suami meninggal setelah insiden Speedboat meledak.

Sebelum datang ke Talibu, rupanya Sherly Tjoanda melarang Benny Laos untuk datang ke lokasi tersebut.

Namun sayangnya, Benny Laos tetap ngotot untuk pergi ke Talibu.

Benny Laos dan istrinya Sherly Tjoanda jadi korban speedboat meledak di Pelabuhan Regional Bobong, Desa Bonong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Talibu, Malut, Sabtu (12/10/2024) pukul 14.10 WIT.

Speedboat milik Benny Laos itu meledak dan terbakar saat sedang mengisi bahan bakar.

Benny Laos sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat tertolong.

Sementara sang istri selamat dari insiden tersebut dan kini sudah dilarikan ke Jakarta bersama dengan jenazah Benny Laos.

Jenazah Benny Laos diterbangkan dari Talibu menggunakan helikopter ke Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tenggara pada Minggu (13/10/2024).

"Saya sudah bilang jangan datang di Taliabu semuanya terbatas di sana," kata Sherly seolah punya firasat.

Namun rupanya larangan itu tidak diindahkan oleh Benny Laos yang ingin menyapa warga Taliabu.

"Tapi bapak tetap ngotot mau datang, mau lihat, mau ketemu langsung," ujarnya.

Permintaan Terakhir Benny Laos

Terkuak permintaa terakhir Cagub Maluku Utara Benny Laos, sebelum meninggal gegara insiden speedboat meledak. 

Seperti diketahui, Benny Laos meninggal setelah speedboat yang mengangkut rombongannya untuk kampanye meledak saat mengisi BBM di Pelabuhan Bobong, Pulau Talibu pada Sabtu (12/10/2024) pukul 13.40 WIT.

Namun, sebelum meninggal dunia gegara alami patah kaki dan menderita luka bakar, Benny Laos rupanya memiliki permintaan terakhir pada sang istri, Sherly Tjoanda

Permintaan terakhir Benny Laos tersebut terkuak setelah Sherly Tjoanda mengunggah sebuah psotingan di Instagram pribadinya. 

Sherly Tjoanda terlihat mengunggah video saat Benny Laos turun dari speedboat.

Benny Laos hendak naik perahu berukuran kecil.

Sherly Tjoanda bercerita kalau suaminya hendak ke Pulau Obi, Halmahera Selatan.

Benny Laos hendak menemui warga Pula Obi, dan mendengar kelah kesah mereka.

"Tuhan jaga dia @benny.laos ….

Ketika saya pun sdh lelah … dan memilih istirahat di kapal .. si hubby memilih untuk tetap turun.. untuk bakudapa, lihat langsung, & mendengar apa kebutuhan teman teman di pulau …

Kata hubby .. “saya harus turun, mereka sudah tunggu - saya harus liat langsung kondisi mereka di pulau”

Pulau Obi, Halmahera Selatan

Untuk teman teman yang berjuang BERSAMA kami selama perjalanan ini .. Dangke banyak ..," tulis Sherly Tjoanda.

Sayangnya, meski sempat dinyatakan sudah sadarkan diri setelah denyut nadinya terhenti selama lebih dari dua jam, namun akhirnya Benny Laos dinyatakan meninggal dunia.

Kini, UPTD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bobong telah mengeluarkan surat yang menyatakan kabar meninggalnya Benny Laos.

"Iya benar kabar duka itu. Kami turut berduka cita yang mendalam," ujar Kabag Umum Pemkab Pulau Taliabu Hasyim Fokaaya, Sabtu (12/10/2024) malam dikutip dari Tribun Ternate.

"Tim RSUD Bobong sudah berusaha maksimal menangani korban." 

Mantan Bupati Pulau Morotai itu meninggal akibat luka bakar dan kaki patah dalam insiden kebakaran speedboat.

Insiden tersebut terjadi di Pelabuhan Regional Bobong, Desa Bobong, Kecamatan Taliabu Barat, Kabupaten Pulau Taliabu, Malut, Sabtu (12/10/2024) pukul 14.10 WIT.

Seluruh body speedboad terbakar dan mengakibatkan total korban meninggal sebanyak 6 orang. Termasuk Benny Laos.

Kronologi Kejadian

AKBP Totok Handoyo menjelaskan bahwa sebelum kejadian ledakan, Benny Laos bersama rombongan sudah naik dan berada dalam speedboad.

Saat itu sedang dilakukan pengisian BBM di speedboat.

Calon Gubernur Malut nomor urut 4 ini bermaksud melanjutkan perjalanan untuk kampanye di Desa Kawalo, Kecamatan Taliabu Barat.

Saat pengisian BBM berlangsung terjadi ledakan disertai kobaran api.

Speedboat dalam keadaan terbakar habis dan dilakukan pemadaman api dan evakuasi oleh Damkar, TNI, Polri dan masyarakat sekitar.

Nasib Sherly Tjoanda 

Berdasarkan foto yang diterima TribunJakarta.com, Shely Tjoanda terlihat digendong oleh sejumlah orang saat berhasil melarikan diri dari speedboat yang terbakar.

Menggenakan baju terusan berwarna hitam, Shely Tjoanda tampak tak berdaya.

Shely Tjoanda kini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

Sementara itu Benny Laos dipastikan meninggal dunia.

UPTD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bobong telah mengeluarkan surat yang menyatakan kabar meninggalnya Benny Laos.

"Iya benar kabar duka itu. Kami turut berduka cita yang mendalam. Tim RSUD Bobong sudah berusaha maksimal menangani korban," ujar Kabag Umum Pemkab Pulau Taliabu Hasyim Fokaaya, Sabtu (12/10/2024) malam.

Mantan Bupati Pulau Morotai itu meninggal akibat luka bakar dan kaki patah dalam insiden kebakaran speedboat.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved