Calon Menteri Kabinet Prabowo

Harta Kekayaan Meutya Hafid Calon Menkominfo Kabinet Prabowo? Mantan Jurnalis Pernah Diculik di Irak

Politikus Golkar ini mengunjungi kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Senin (14/10/2024).

Editor: Hendrik Budiman
HO TribunBengkulu.com/Istimewa
Kolase Meutya Hafid dan LHKPN. Harta Kekayaan Meutya Hafid Calon Menkominfo Kabinet Prabowo? Mantan Jurnalis Pernah Diculik di Irak 

Meutya Viada Hafid merupakan lulusan UNSW Sydney Australia jurusan Manufacturing Engineering.

Saat ini, Meutya Viada Hafid menjabat sebagai Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar 2019-2024.

Selain itu, Meutya Viada Hafid juga menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI.

Perjalanan Karier Meutya Viada Hafid Sebagai Jurnalis

Meutya Viada Hafid setelah menyelesaikan kuliahnya, bekerja sebagai reporter di Metro TV.

Kemudian Meutya Viada Hafid melaunching buku '168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak' pada 28 September 2007.

Meutya Viada Hafid lalu terpilih sebagai pemenang Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O'Neill, dari pemerintah Australia pada 11 Oktober 2007.

Setelah itu Meutya Viada Hafid berhasil mendapatkan penghargaan kategori Jurnalis medan Media Australia 2008 pada 19 februari 2008.

Meutya lalu menjadi satu di antara lima Tokoh Pers Inspiratif Indonesia versi Mizan pada 9 Februari 2012.

Saat menjadi jurnalis, berita Pemilu Irak dan tsunami Aceh menjadi dua dari banyak peliputan yang pernah oleh Meutya Hafid.

Namanya melejit saat Meutya mendapatkan tugas meliput Pemilu di Irak bersama juru kamera Budiyanto pada Februari 2005.

Mereka disandera oleh kelompok Mujahidin Irak. Setelah disekap dan melewati saat-saat yang menegangkan, Meutya Hafid dan Budiyanto berhasil dibebaskan tiga hari kemudian.

Perjalanan Politik Meutya Hafid

Meutya Viada Hafid diminta oleh Burhanudin Napitulu untuk masuk ke Partai Golkar pada tahun 2009.

Kemudian Meutya mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Partai Golkar yang mewakili rakyat Kota Medan, Dapil 1, Sumatera Utara Namun, sayangnya ia belum terpilih.

Kegegalannya tidak membuat Meutya Viada Hafid menyerah.

Meutya Viada Hafid kemudian ikut pada pesta Pilkada di Binjai.

Untuk menuju Walikota dan Wakil Waki Kota Binjai periode 2010-2015, Meutya Viada Hafid berpasangan dengan H Dhani Setiawan Isma S,Sos.

Namun, Meutya Viada Hafid belum beruntung.

Meutya Viada Hafid kemudian menggantikan Burhanudin Napitupulu menjadi anggota DPR antar waktu dari Partai Golkar pada Agustus 2010.

Meutya Viada Hafid berada di Komisi XI.

Saat itu, Meutya Viada Hafid menjadi salah satu anggota delegasi parlemen Indonesia ke sidang Inter-Parliamentary Union di Bern (12-21 Oktober 2011).

Meutya Viada Hafid dilantik sebagai anggota Komisi I DPR RI pada Oktober 2014.

Riwayat Pendidikan Meutya Viada Hafid

- SDN 02 Menteng (1984-1990)

- SMPN 1 Cikini (1990-1993)

- Crescent Girls School (1993-1996)

- Manufacturing Engineering, The University of New SouthWales Sidney (1996-2000)

- Ilmu Politik, Universitas Indonesia (2015-2018)

Ringkasan Pekerjaan

- Jurnalis Metro TV (2001-2008)

- Anggota MPR/DPR RI: 2009 - 2014

- Anggota MPR/DPR RI: 2014-2019

Penghargaan yang diraih

Daftar penghargaan yang diraih Meutya Hafid dikutip dari laman resmi Golkar sebagai berikut:

Democracy Award 2019 dari Majalah Moeslim Choice

Press Card Number One atau PCNO dari Hati Pers Nasional alias HPN pada 2013
Awards untuk Bidang Jurnalis dari Australian Alumnae pada 2008

Young Inspiring People dari Hardrock FM pada 2008
Elisabeth ‘O’ Neil Award dari Pemerintahan Australia pada 2007

Asia 21 Young Leaders Meeting dari Pemerintah Korea Selatan pada 2006

Kartini bidang jurnalis dari Lions Club Jakarta pada 2006

Wanita Pemberani dari Samsung Award pada 2006

Women of Courage dari Kaukus Perempuan Singapura pada 2005

National Youth Achievement Award dari Pemerintah Singapura pada 1996

Daftar 49 Orang Dipanggil Prabowo

Daftar 49 tokoh yang dipanggil Prabowo Subianto untuk duduk di Kabinet Prabowo-Gibran

  1. Ketua DPP Partai Gerindra, Prasetyo Hadi 
  2. Wakil Ketua Umum Gerindra, Sugiono
  3. Istri mantan Direktur Utama Indika Energy Wishnu Wardhana, Widiyanti Putri Wardhana
  4. Pegiat HAM, Natalius Pigai 
  5. Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto 
  6. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon
  7. Politikus Golkar, Nusron Wahid
  8. Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf 
  9. Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait
  10. Politikus PKB, Abdul Kadir Karding
  11. Wakil Ketua Umum Golkar, Wihaji
  12. Sekjen Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya 
  13. Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono
  14. Sekretaris Pusat Muslimat NU, Arifatul Choiri Fauzi 
  15. Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian 
  16. Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan
  17. Akademisi Satryo Soemantri Brodjonegoro
  18. Akademisi, Yassierli
  19. Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra 
  20. Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia 
  21. Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti
  22. Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar
  23. Wakapolri Komjen Agus Andrianto
  24. Wamen Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Raja Juli Antoni
  25. Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang
  26. Menteri Sekretaris Negara, Pratikno
  27. Penjabat Gubenur Papua Tengah, Ribka Haluk
  28. Politikus Demokrat, Iftitah Sulaeman

    Politikus Golkar, Maman Abdurrahman

    Akademisi Prof Rachmat Pambudy
  29. Sekjen Menteri Perdagangan, Budi Santoso
  30. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono
  31. Sekjen Kementerian PUPR, Raden Dodi Priyono
  32. Dirjen Planologi KLHK, Hanif Faisol Nurofiq
  33. Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin
  34. Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar
  35. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman 
  36. Menteri BUMN, Erick Thohir
  37. Menpora, Dito Ariotedjo
  38. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin 
  39. Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto 
  40. Menteri Keuangan, Sri Mulyani
  41. Mantan Istri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Veronica TAN
  42. Dewan Komisaris PLN, Dudy Purwagandhi
  43. Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas 
  44. Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemhan Donny Ermawan Taufanto
  45. Menteri Investasi/BKPM, Rosan Roeslani
  46. Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra.
  47. Politikus Golkar Meutya Hafid


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved