Berita Khusus Ekonomi Bisnis

Kisah Safrudin Pelaku UMKM di Bengkulu, Sukses Membuat Usaha Minimarket Lewat Program KUR BRI

Cerita Safrudin, pelaku UMKM di Kota Bengkulu yang sukses membuat usaha minimarket lewat Program KUR BRI.

Aghisty Firan Marenza/TribunBengkulu.com.
Safrudin bersama sang istri, pelaku UMKM di Kota Bengkulu yang sukses membuat usaha minimarket lewat Program KUR BRI. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Aghisty Firan Marenza 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Cerita Safrudin, pelaku UMKM di Kota Bengkulu yang sukses membuat usaha minimarket lewat Program KUR BRI.

Dengan semangat yang tinggi, Safrudin, konsisten memulai bisnisnya meskipun dari titik nol. Mengalami proses jatuh bangun untuk memulai usaha tersebut.

Safrudin, sejak tamat sekolah sudah merantau untuk berwirausaha. Dmulai dari berternak dan berjualan di pasar dengan hanya menyewa kios, sekarang telah memiliki minimarket sendiri.

Terhitung sekitar 15 tahun perjuangan memulai usaha kecilnya, dari sekedar menjual sayur di pasar, akhirnya Safrudin sukses membuka minimarket yang berada di Jalan Khadijah Kelurahan Kebun Ros Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu.

Safrudin menamakan minimarket miliknya, yakni RSC DRO, dan sudah berdiri kurang lebih dari tahun 2020. Ia membangun minimarket tersebut tak instan, akan tetapi dengan melewati berbagai tantangan.

"Saya memang sudah ada planning, selepas dari anak-anak kuliah, saya akan buka usaha kecil-kecilan di rumah, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hari tua saya. Tetapi dengan berkembangnya warung yang saya miliki, bukan hanya untuk hari tua, namun sudah bisa dinikmati untuk anak-anak," kata Safrudin.

Pria yang hanya mengenakan kaos oblong dan celana pendek ini bercerita bagaimana ia akhirnya mulai merintis minimarket miliknya yang dimulai dari hanya dengan menyewa kios di pasar.

Dulunya Safrudin hanya menggeluti dunia peternakan, yang sudah ia rintis sejak merantau ke Bandung. Karena sesuatu hal, ia kembali lagi ke Bengkulu, dan di sinilah ia memulai peruntungan hidupnya.

Ia pun memutar otak bagaimana agar bisnisnya berkembang setelah ia kembali ke Bengkulu.

"Saya kembali ke Bengkulu, hasil dari peternakan itu, Alhmdulillah saya bisa membeli 3 kios di Bengkulu, disitulah saya berpikir bagaimana kedepannya untuk saya kembangkan," ujar Safrudin.

Di saat itulah, Safrudin memulai untuk mengajukan pinjaman Program KUR BRI, yang berada Unit Sukamerindu Kota Bengkulu.

Saat itu pinjaman awal, yang diberikan BRI unit Sukamerindu hanya dengan limit Rp 2 juta lewat program KUR. Itu ia gunakan untuk menambah modal sembako. Saat mengajukan pinjaman modal pun menurutnya tidaklah dipersulit.

"Di sanalah saya konsisten dan selalu tepat waktu untuk membayar pinjaman itu. Lalu dengan seiringnya waktu, saya percaya dan pihak BRI unit Sukamerindu juga percaya, akhirnya limit saya dinaikkan, dan saya pun mengambil kembali pinjaman itu," bebernya.

Ia menambahkan, awalnya ia meminjam ketika ia masih berjualan di pasar. Setelah berusaha di pasar, ia beralih untuk membuka usaha di rumah, dari hasil KUR BRI.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved