Viral di Media Sosial

Sosok Suminah Ibu Kantin Tega Buang Dagangan Siswi MTS, Disebut Tak Mau Jika Dagangannya Sepi

Sosok Suminah ibu kantin yang tega buang dagangan siswi MTS, disebut tak mau jika dagangannya sepi.

Editor: Yuni Astuti
Instagram/TribunnewsBogor
Kolase foto Suminah dan dagangan siswi yang dibuang olehnya. Sosok Suminah Ibu Kantin Tega Buang Dagangan Siswi MTS 

TRIBUNBENGKULU.COM - Sosok Suminah ibu kantin yang tega buang dagangan siswi MTS, disebut tak mau jika dagangannya sepi.

Viral di media sosial, seorang siswi MTS menangis karena jualannya dibuang oleh ibu kantin di sekolah.

Kini akhirnya terkuak sosok ibu kantin yang tega buang dagangan siswi MTS tersebut.

Sosok ibu kantin tersebut bernama Sominah berumur 70 tahun.

Adapoun kejadian dagangan siswi MTS yang dibuang Sominah itu terjadi di MTs Nurul Huda, Desa Kalibuntu, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada Selasa (17/12/2024).

Video saat siswi MTS menangis karena dagangannya dijyual ini diunggah akun instagram @updatebrebes.id.

Menurut wanita perekam video, aksi ibu kantin yang tega merusak dagangan siswi tersebut mirip seperti perangai Israel.

"Makanan yang sudah dibuat dari tadi malam dihancurin semua, ya Allah. Dihancurin semua makanannya. Oleh siapa? ibu kantin. Ibu kantin itu kayak Israel," ujar wanita perekam video viral.

Dalam video yang lain, terlihat ibu kantin tersebut membawa kayu untuk melabrak siswi yang berjualan di sekolah.

Sembari berteriak dengan nada tinggi, ibu kantin mengomeli gerombolan siswi yang membeli dagangan siswi lain alih-alih jualannya di kantin.

Sementara itu, kasus yang menghebohkan satu Indonesia itu belakangan ditanggapi oleh kepala sekolah.

Kepala sekolah MTs Nurul Huda Kalibuntu Brebes, Basuni mengurai alasan siswinya berjualan di sekolah.

Ternyata aksi siswi berjualan di sekolah itu adalah bagian dari proyek pengajaran bernama Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin.

Hasil dari jualan siswi tersebut akan dikumpulkan untuk modal wirausaha siswi yang lebih besar.

"Pembina OSIS mengkoordinir siswa untuk berwirausaha dengan membuat program. Mereka berjualan jajanan kekinian hasilnya dikumpulkan," kata Basuni dilansir dari Kompas.com.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved