Breaking News

Galeri UMKM Bengkulu

Curhat KWT Desa Sukasari Seluma Kembangkan UMKM Keripik Singkong, Keluhkan Modal dan Pemasaran

Curhat KWT Desa Sukasari Seluma Kembangkan UMKM Keripik Singkong, Keluhkan Modal dan Pemasaran

Penulis: Yayan Hartono | Editor: Hendrik Budiman
Yayan Hartono/Tribunbengkulu.com
Terlihat anggota KWT yang mengembangkan UMKM keripik singkong sedang memasak keripik bersama anggotanya, pada Sabtu (21/12/2024). 

Laporan Reporter Tribunbengkulu.com, Yayan Hartono

TRIBUNBENGKULU.COM, SELUMA - Belasan ibu-ibu yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani atau KWT Desa Sukasari Kecamatan Air Periukan saat ini tengah mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengelola ubi kayu menjadi keripik.

Ketua KWT, Asiah mengatakan kelompok wanita tani Desa Sukasari ini didirikan tahun 2023 lalu  saat itu anggotanya baru enam orang yang walnya kegiatan KWT fokus menanam aneka sayuran.

"Terbentuknya UMKM kami ini bermula saat kami membentuk KWT 2023 lalu. Awalnya kami menanam sayuran, tapi merugi terus. Hingga akhirnya kami beralih membuat keripik ubi atau singkong ini," terang Asiah, Sabtu (21/12/2024).

Awal beralih ke produk keripik singkong, ternyata diminati oleh masyarakat. 

Sehingga terus dikembangkan, walau dengan modal seadanya di dapat dari hasil urunan anggota.

Baca juga: Kabar Gembira, Harga Kopi di Seluma Bengkulu Naik Lagi

"Modal inilah yang menjadi kendala kami. Untuk menjalankan usaha ini terkadang kami urunan sementara peralatan kami bawa sendiri dari rumah," curhat Asiah. 

Belum ada bantuan pemerintah yang diterima sejak usaha tersebut berdiri.

Sehingga tempat produksi adalah rumah pribadi, yang pengerjaannya dilakukan bersama-sama atau gotong royong. 

"Perdua minggu omzet kami mencapai Rp 1 juta.  Penghasilan inilah yang saat ini kami kelola agar usaha ini terus berjalan. Untuk bantuan pemerintah belum ada kami rasakan," katanya. 

Karena modal yang masih sangat terbatas, pemasaran pun masih menyasar warung-warung yang ada di Desa Sukasari dan desa tetangga.

Selain itu, juga melakukan media sosial Facebook di akun masing-masing anggota. 

"Pemasaran ini juga menjadi kendala kami. Kami akui ini karena keterbatasan modal, jika modal kuat sangat ingin kami merambah ke toko-toko besar. Facebook juga menjadi media kami untuk memasarkan keripik olahan kami ini," ungkap Asiah. 

Asiah berharap ada perhatian pemeritah untuk mengembangkan usaha ini agar bisa berkembang dan maju untuk membantu ekonomi keluarga. 

"Selalu berharap mas, ada perhatikan pemerintah untuk membantu UMKM kami ini. Terutama modal yang saat ini masih sangat terbatas," sampai Asiah. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved