Galeri UMKM Bengkulu

Toko Ende, Produksi Aneka Ragam Oleh-oleh Khas Bengkulu Mulai dari Bay Tat Hingga Perut Punai

Ende, adalah salah satu Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sukses yang ada di Kota Bengkulu

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Hendrik Budiman
Jiafni Rismawarni/ TribunBengkulu.com
Owner Ende Neliwati Dalimo. Toko Ende, Produksi Aneka Ragam Oleh-oleh Khas Bengkulu Mulai dari Bay Tat Hingga Perut Punai 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni 

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU - Toko kue Ende salah satu Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sukses yang ada di Kota Bengkulu.

Toko Ende ini berlokasi di Lempuing Nomor 3 RT 07/02 Kelurahan Lempuing kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu

Neliwati Dalimo, Sang Onwer Ende, menyebutkan mulai dirintisnya usaha kuliner khas Bengkulu sejak tahun 2003.

Dengan awalnya hanya memproduksi 1 jenis kue saja yakni stik bawang, dengan usaha tekunnya saat ini Ende sudah memiliki belasana jenis olahan produk Oleh-oleh khas Bengkulu mulai dari bay tat hingga kue perut punai.

"Kalau nama Ende, ini diambil dari nama saya. Awalnya mau ND saja, terus dirubah jadi Ende. Sama bacanya kan, alhamdulillah sampai sekarang, " jelas Neliwati, Selasa (24/12/2024).

Baca juga: Oleh-oleh Khas Mukomuko Dendeng Jantung Pisang, Miliki Dua Varian Rasa, Harga Mulai Rp 15 Ribu

Ia menceritakan, Ende ini berawal dari hobi memasak yang akhirnya saat ini bisa menghasilkan jutaan rupiah setiap hari.

Bahkan dapat memberdayakan ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya untuk bekerja bersama.

Neliwati tidak terpikir untuk menekuni makanan ringan khas Bengkulu.

 Meskipun memulai usahanya hanya dengan stik bawang.

Namun seiring waktu, satu per satu jenis produknya bertambah hngga akhirnya terpikir, kenapa tidak mendalami makanan khas Bengkulu saja.

Apalagi saat itu, masih minim sekali usaha yang menjual makanan khas Bengkulu.

Sulit bagi pengunjung yang datang ke Bengkulu, untuk mencari cemilan ringan khas daerah.

Melihat potensi pasar yang besar, Ende mulai memproduksi perut punai dan bay tat.

Sekarang ada belasana produk yang dihasilkan oleh Ende. Mulai dari keripik Raflesia, sirup kalamnsi, emping, kopi, Bay tat, lempuk, lempuk durian, stik pedas, keripik pisang hingga kue satu.

"Sekarang best sellernya itu perut punai dan keripik Raflesia. Itu paling dicari, alhamdulillah banyak yang suka," jelas Neliwati. 

Diakuinya, tidak mudah bagi untuk konsisten memproduksi makanan khas Bengkulu.

Dirinya masih harus belajar dan berpegang pada resep aslinya.

Modifikasi untuk menghasilkan produk yang baik dan memiliki nilai jual juga dilakukan.

Tanpa harus mengubah ke khasan dari kue tersebut.

Hal ini juga sebagai usahanya dalam ikut melestarikan, kuliner nusantara yakni kuliner khasnya Provinsi Bengkulu jika tidak dilestarikan orang akan mudah melupakan.

"Ini makanan khas Bengkulu, dan hanya ada di Bengkulu. Ketika orang datang ke Bengkulu, orang bisa menikmati bagian dari identitas Bengkulu," jelas Neliwati Dalimo.

Saat ini, Ende telah memenuhi beberapa izin untuk produk yang dihasilkannya. Seperti perizinan MD, yang dikeluarkan dari BPOM bukan sekedar BMT dan Halal. 

Pada awal, ia memulai sejak 2001 dirintis dengan produk kripik bawang.

Lalu,  tahun 2003 mulai memproduksi makanan khas Bengkulu.

Kemudian saat ini, karyawan kami sampai 16 orang dan semuanya ibu- ibu di sekitar lingkungan rumahnya. 

Produk Ende bahkan sudah mengantarkan Neliwati sampai ke mancanegara.

Misalnya, China dan Iran, dua negara yang pernah disambanginya untuk mengenalkan kuliner Bengkulu.

Produk Ende ini, juga menjadi pensuplay utama toko- toko oleh-oleh di Sentra Oleh-oleh sepanjang Jalan Soekarno Hatta, kawasan Anggut Atas, Kota Bengkulu.

Ende juga memenuhi permintaan pasar dari daerah lain, seperti Jakarta dan Padang.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved