Berita Rejang Lebong

Pemkab Rejang Lebong Bengkulu Tidak Anggarkan Seragam Gratis pada APBD 2025

Pemkab Rejang Lebong Tidak Anggarkan Seragam Gratis pada APBD 2025. Sehingga hampir dipastikan tidak ada lagi.

Penulis: M Rizki Wahyudi | Editor: Yunike Karolina
HO TribunBengkulu.com
Seragam gratis yang biasanya dibagikan kepada siswa kelas I SD dan VII SMP di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu diperkirakan ditiadakan tahun ini karena tidak dianggarkan dalam APBD 2025. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi

TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG - Pemkab Rejang Lebong sepertinya tidak dapat melanjutkan program seragam gratis bagi pelajar kelas I SD dan VII SMP pada tahun 2025.

Hal ini disebabkan oleh ketidaktersediaan anggaran untuk program tersebut dalam APBD Rejang Lebong 2025.

Program seragam gratis yang telah berjalan sejak beberapa tahun terakhir itu memang memerlukan anggaran yang cukup besar. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Rejang Lebong Drs. Noprianto mengatakan, pada APBD 2025, dana untuk program seragam gratis tidak lagi dianggarkan.

Program seragam sekolah gratis, yang selama ini membantu ribuan pelajar baik SD maupun SMP negeri, swasta hingga madrasah itu memerlukan anggaran yang cukup besar, yakni mencapai miliaran rupiah. 

"Kemungkinan besar tidak ada lagi, karena tidak dianggarkan dalam APBD tahun 2025," ujar Noprianto.

Namun, Noprianto menambahkan, pihaknya akan berusaha untuk mengusulkan kembali anggaran untuk program tersebut dalam APBD-Perubahan.

Meskipun demikian, ia mengingatkan pengusulan tersebut dikhawatirkan belum bisa dipastikan. 

"Kami tetap akan berupaya agar program ini dapat dilanjutkan, meskipun tidak bisa dipastikan," jelas Noprianto.

Program seragam gratis sebelumnya telah berjalan selama beberapa tahun dan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.

Khususnya orangtua yang terbantu dengan beban biaya sekolah anak-anak mereka.

Orangtua bisa mengurangi beban biaya untuk pembelian seragam putih biru maupun putih merah bagi anak-anaknya.

Dikbud tentu berharap apabila kondisi keuangan daerah membaik, program ini dapat diteruskan di masa mendatang.

"Kita berupaya agar program ini bisa kembali dilanjutkan," kata Noprianto.

Baca juga: Heboh Uang Palsu Beredar di Lokasi Wisata Rejang Lebong Bengkulu, Pecahan Rp 100 Ribu

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved