Kasus Pembunuhan Aktor Sandy Permana

Tampang Tengil Nanang Gimbal Sebut Sandy Permana Aktor Galak dan Sinis Sebelum Tewas Dibunuhnya 

Tampang tengil Nanang Gimbal sebut Sandy Permana aktor galak dan sempat sinis sebelum tewas dibunuhnya. 

Editor: Rita Lismini
Tribun Pekanbaru
Tampang Tengil Nanang Gimbal Sebut Sandy Permana Aktor Galak, Sempat Sinis Sebelum Tewas Dibunuhnya 

TRIBUNBENGKULU.COM - Tampang tengil Nanang Gimbal sebut Sandy Permana aktor galak dan sempat sinis sebelum tewas dibunuhnya. 

Nanang Irawan alias Gimbal menanggap aktor Mak Lampir Sandy Permana sebagai sosok yang galak.

Hal tersebut pula yang membuat Nanang Gimbal memilih diam sejak tahun 2017 meski memiliki masalah dengan Sandy Permana.

Nanang dan Sandy awalnya bertetangga di Perumahan TNI/Polri, Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat.

Mereka hidup berdampingan sejak tahun 2017.

Konflik mulai muncul saat Sandy menggelar pesta pernikahan pada tahun 2019.

Saat itu Sandy tak meminta izin saat memasang tenda dan menebang pohon di pekarangan rumah Nanang Gimbal.

Dari situlah Nanang Gimbal mulai tidak bertegur sapa dengan Sandy.

Satu tahun lamanya Sandy dan Nanang saling berdiam diri.

Padahal istri Nanang, selalau aktif berteman dengan tetangga.

Sampai kemudian Sandy dan Nanang dipertemukan dalam rapat RT.

Sandy Permaha aktor Mak Lampir dikatakan saat itu sangat vokal dalam menyampaikan pendapat.

Nanang Gimbal berusaha menegur, namun ia justru mendapat respon tak mengenakkan dari Sandy.

Dia menganggap Sandy merupakan sosok yang tempramen dan pemarah.

"Korban melototi tersangka dan berkata, 'lu bukan warga sini, gak usah ikut-ikutan'," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra dikutip dari Tribun Pekanbaru.com. 

Kejadian ini menambah deret dendam yang dipendam Nanang pada Sandy.

Kata Wira, Nanang Gimbal dikenal sebagai pendiam.

"Pelaku ini sebenanrya dikenal pendiam," katanya.

Sedangkan Nanang Gimbal menilai justru Sandy Permana sebagai pribadi yang mudah marah.

"Sedangkan si korban, menurutu versi tersangka ini agak tempramen, jadi suka pemarah ini menurut versi si korban. Kami akan lakukan pendalaman lebih lagi untuk memastikan kembali, agar tidak menjadi persepsi. Ini kami masih melakukan pendalaman dari versi pelaku," katanya.

Hal tersebut terbukti pada Minggu (12/1/2025) saat Sandy melintas depan rumah Nanang.

Tanpa tedeng aling-aling Sandy Permanan melempat tatapan sinis, ia bahkan sampai meludah ke arah Nanang.

"Saat melintas si korban ini melihat secara sinis terhadap tersangka, disertai meludah ke arah tersangka di situlah emosinya langsung keluar langsung berlari mengambil pisau di kandang ayam mengejar korban langsung melakukan penusukan," kata Kombes Wira Satya Triputra.

Nanang Gimbal Ditangkap 

Kronologi penangkapan Nanang Irawan alias Gimbal pelaku pembunuhan Aktor Sandy Permana. 

Berdasarkan informasi yang dikutip dari Youtube Investigasi tvOne, Selasa (14/1/2025), terduga pelaku sulit ditangkap karena berpindah-pindah tempat.

Beruntung s 3 hari jadi buron, Nanang Gimbal berhasil ditangkap oleh tim gabungan dari Polres Metro Bekasi dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (15/1/25) hari ini. 

Berdasarkan foto penangkapan yang beredar luas pelaku terlihat memakai kacamata dan berjaket saat ditangkap polisi dengan tangan diborgol.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, pembunuh artis Sandy Permana, Nanang alias Nanang Gimbal, ditangkap saat bersembunyi di wilayah Karawang. 

Penangkapan tersebut berlangsung di RT 04/RW 09, Dusun Poris, Desa Kutamukti, Kecamatan Kutawaluya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (15/1/2025). 

“(Ditangkap) pada saat yang bersangkutan bersembunyi di daerah Karawang. (Ditangkap tadi) sekitar pukul 10.45 WIB,” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi Kompas.com. 

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Komisaris Onkoseno menambahkan, penangkapan terhadap Nanang dilakukan bersama tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

"(Pelaku) dalam perjalanan ke Polda. (Ditangkap bersama) gabungan Resmob Polda Metro Jaya,” kata dia.

Tampang Tengil Nanang Gimbal Sebut Sandy Permana Aktor Galak, Sempat Sinis Sebelum Tewas Dibunuhnya
Tampang Tengil Nanang Gimbal Sebut Sandy Permana Aktor Galak, Sempat Sinis Sebelum 'Tewas Dibunuhnya (Tribun Pekanbaru)

Hukuman Nanang Gimbal 

Nanang Irawan alias Nanang Gimbal pelaku pembunuhan terhadap Sandy Purnama aktor pemain sinetron Mak Lampir terancam hukuman 15 tahun penjara.

Hal tersebut disampaikan oleh  Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (15/1/2025) melansir dari Tribunjakarta.com.

"Pasal yang dikenakan Pasal 354 KUHP tentang penganiayaan berat dan atau Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukumannya 15 tahun penjara," ujar Ade Ary.

Lebih jauh, Kombes Ade mengatakan Nanang Gimbal sempat kabur dan bersembunyi di Karawang, Jawa Barat setelah menghabisi nyawa korban.

"Pelaku dengan sengaja kabur dan bersembunyi untuk hindari kejaran petugas kami," katanya.

Ade Ary mengungkapkan, Nanang juga berupaya mengelabui petugas dengan mengubah penampilannya.

Pelaku mencukur rambut gimbalnya menggunakan gunting yang dipinjam dari sebuah warung dengan tujuan agar tidak dapat dikenali.

"Pelaku pun sempat memotong rambut, saat pelarian menuju Karawang, menggunakan gunting yamg dipinjam di warung dengan tujuannya agar tidak dikenali selama pelarian," ungkap Kabid Humas.

Sandy tewas dengan sejumlah luka tusuk. Dua luka tusuk di antaranya terdapat di bagian kepala korban.

"Saat dilakukan olah TKP, di tubuh korban terdapat perlukaan di bagian kepala kiri 3 Cm, lebar 1 Cm, perlukaan di belakang kiri telingga panjangnya 4 Cm," kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Senin (13/1/2024).

Selain itu terdapat luka gores di pipi kiri Sandy dan luka robek di bagian perut korban. Saat ini, polisi masih berupaya untuk menangkap pelaku pembunuhan.

"Mohon waktu tim gabungan akan usut tuntas dan tangkap pelaku," ujar Ade Ary.

Di sisi lain, Sandy diketahui sempat berduel dengan seorang pria sebelum ditikam hingga tewas.

Fakta itu terungkap setelah polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi.

"Setidaknya ada empat saksi, itu antara lain seorang ibu yang melihat korban diduga sedang berkelahi," kata Ade Ary.

Ade Ary mengungkapkan, pria yang berduel dengan korban sempat melotot sebelum akhirnya meninggalkan lokasi kejadian.

"Kemudian yang sedang berkelahi dengan korban itu melotot dan akhirnya pergi," ungkap Kabid Humas.

Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu menambahkan, penyidik juga telah meminta keterangan istri dari pria yang berkelahi dengan korban.

"Seorang sekuriti juga diambil keterangan, yang terakhir ada tetangga korban yang melihat adanya keributan antara korban dengan seorang laki-laki," ujar Ade Ary.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar mengatakan, korban pertama kali ditemukan bersimbah darah oleh tetangganya. 

Ketika ditemukan, Sandy sudah dalam kondisi kritis dan terdapat luka terbuka di tubuhnya yang membuat darah terus keluar bercucuran. 

Sandy sempat dilarikan ke rumah sakit oleh tetangganya, namun nyawanya tidak tertolong.

"Jadi pas kondisi berdarah itu masih sadar, terus di depan rumah warga pingsan kemudian dibawa ke rumah sakit. Namun tidak tertolong, dan ketika kita lakukan pengecekan pada korban memang ada beberapa luka tusuk," kata Onkoseno.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun Pekanbaru.com 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved