Siapa Menteri yang Suka Main Tampar dan Pecat, Viral Spanduk Protes di Kantor Kementerian Pendidikan

Media sosial digemparkan dengan unggahan seorang pengguna platform X (sebelumnya Twitter) yang memuat foto spanduk kontroversial di depan kantor

|
Editor: M Syah Beni
X/ Iman Zanatul Haeri
Spanduk bertuliskan Siapa Menteri yang Suka Main Tampar dan Pecat 

Spanduk "Pak Presiden Selamatkan Kami dari Menteri Pemarah" Muncul di Depan Kantor Kementerian

TRIBUNBENGKULU.COM - Media sosial digemparkan dengan unggahan seorang pengguna platform X (sebelumnya Twitter) yang memuat foto spanduk kontroversial di depan sebuah kantor kementerian.

Spanduk tersebut bertuliskan: "Pak Presiden Selamatkan kami dari Menteri Pemarah, Suka Main Tampar, dan Main Pecat."

Spanduk itu diduga dipasang di depan Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Dalam unggahannya, pengguna X menuliskan keterangan, “Ada kejadian apa pagi ini guys" tulis akun Iman Zanatul Haeri

Foto tersebut langsung mendapat perhatian warganet.

Berbagai komentar membanjiri unggahan tersebut, mulai dari dukungan terhadap isi spanduk hingga kritik terhadap kementerian tersebut.

Adapula pengguna X yang membagikan isi pesan grup WhatsApp yang berisi ajak untuk berujuk rasa

"AKSI DAMAI SENIN HITAM: Yth. Segenap Keluarga Besar Pegawai Ditjen DIKTI Pemecatan tidak adil yang dialami oleh Sdri. Neni Herlina, juga bisa terjadi kepada kita. Oleh karena itu, bagi kita hanya tersisa pilihan: “LAWAN ATAU MENUNGGU GILIRAN!" 

Hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi terkait aksi protes tersebut.

Baca juga: Anak Mantan Rektor UI, Ini Sepak Terjang Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi

Sosok Satryo Soemantri Brodjonegoro

Mengutip laman Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Satryo Soemantri Brodjonegoro lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956.

Ia merupakan lulusan Ph.D di bidang teknik mesin University of California, Berkeley, Amerika Serikat (AS) pada 1985.

Setelah itu, Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi dosen Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Pada tahun 1992, Satryo dipilih sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB saat mengawali implementasi dari proses self evaluation pada jurusan tersebut.

Belakangan, proses ini diadopsi oleh ITB dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved