Kasus DBD di Bengkulu

89 Warga Bengkulu Tengah Positif DBD Sepanjang 2024, Dinkes Ingatkan Hidup Sehat

Sebanyak 89 orang warga Bengkulu Tengah positif Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun 2024 lalu. Dari total ratusan orang yang memiliki potensi DBD.

Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Yunike Karolina
HO TribunBengkulu.com/Dinkes Bengkulu Tengah
Petugas Dinkes Bengkulu Tengah saat melakukan fogging di Desa Tanjung Raman Kecamatan Taba Penanjung Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu. 

Lapora Reporter TribunBengkulu.com, Suryadi Jaya

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU TENGAH - Sebanyak 89 orang warga Bengkulu Tengah positif Demam Berdarah Dengue (DBD) sepanjang tahun 2024 lalu.

Dari total ratusan orang yang memiliki potensi terjangkit DBD.

Seluruh warga yang positif DBD telah mendapatkan penanganan secara intensif di RSUD Bengkulu Tengah dan seluruhnya kembali sehat.

Kabid P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Bengkulu Tengah, Yoki Hermansyah menjelaskan, DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti betina dengan ciri khasnya, berwarna hitam belang-belang putih disekujur tubuhnya.

Diterangkan Yoki, nyamuk ini bersarang dan bertelur di tempat penampungan atau genangan air bersih yang tidak mengalir, seperti vas bunga berair, bak kamar mandi, penampungan air dan talang air.

Khusus di lingkungan luar rumah, lanjut Yoki, tempat favoritnya adalah ban bekas yang tidak terpakai dan di lubang pohon.

"Saat ini Bengkulu Tengah sedang memasuki musim penghujan, yang artinya potensi adanya genangan air sangat tinggi, untuk itu kami meminta masyarakat untuk selalu menerapkan pola hidup sehat," ujar Yoki.

Dijelaskan Yoki, Telur nyamuk penyebab DBD ini sangat lengket di dinding penampungan air dan dapat bertahan tanpa air sampai 8 bulan.

Dengan demikian, jika tempat penampungan terisi air kembali karena hujan maka telur akan menetas kembali.

Nyamuk Aedes Aegypti aktif pada pagi dan sore hari, yaitu pada pukul 09.00-10.00 WIB dan 16.00-17.00 WIB.

"Sepanjang tahun 2024, sebanyak 89 warga Kabupaten Benteng positif terkena DBD. Kami mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan, terutama pada tempat penampungan air," jelasnya.

Menurut Yoki, upaya preventif yang dilakukan dengan menggalakan kegiatan 3 M, menutup genangan air, mengubur barang bekas dan menguras bak air.

Jangan sampai genangan air menjadi wadah tempat berkembangnya nyamuk penyebab DBD.

"Masyarakat juga harus pro aktif menyampaikan informasi apabila ditemukannya indikasi DBD. Apabila ada warga yang terpapar, segera melapor ke tim medis untuk dilakukan upaya pencegahan lebih awal seperti pelaksanaan fogging," kata Yoki.

Baca juga: 16 Tahun Berdiri, Akhirnya Bengkulu Tengah Bakal Miliki Rumah Adat

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved