Viral di Media Sosial

Pengakuan Ahmad Pembunuh Feni Ere yang Ditemukan Tinggal Kerangka, Rudapaksa & Bawa Kabur Korban

Pengakuan Ahmad Yani alias Bapak Fatima (36) pelaku pembunuhan Feni Ere yang ditemukan tinggal kerangka usai dikabarkan hilang 1 tahun. 

Editor: Rita Lismini
Tribun Timur
PEMBUNUHAN FENI ERE - Kolase foto Ere (kiri) jemput kerangka manusia Feni Ere di RSUD Sawerigading Palopo pada Kamis (20/2/2025) (kanan). Pengakuan Ahmad Yani alias Bapak Fatima (36) pelaku pembunuhan Feni Ere yang ditemukan tinggal kerangka usai dikabarkan hilang 1 tahun. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Pengakuan Ahmad Yani alias Bapak Fatima (36) pelaku pembunuhan Feni Ere yang ditemukan tinggal kerangka usai dikabarkan hilang 1 tahun. 

Jasad Feni Ere ditemukan di di dekat wisata air terjun Batu Dewa, Kelurahan Battang Barat, Palopo pada Senin (10/2/2025). 

Sosok pelaku pembunuhan Feni Ere ternyata tak lain adalah orang terdekat korban yang diketahui pihak keluarga.

Pembunuh Feni Ere merupakan teman nongkrong ayah korban, Parman.

Ahmad sehari-hari diketahui bekerja sebagai tukang. Ia pun pernah bekerja memasang kanopi di rumah Feni Ere.

Dirinya ternyata diam-diam menaruh hati pada Feni Ere. Namun, perasaan ini tidak pernah dia utarakan baik kepada Parman maupun Feni Ere.

Meski sering nongkrong bareng parman, Ahmad tidak pernah membahas tentang Feni Ere.

Kini, Ahmad telah ditetapkan sebagai tersangka pada kasus pembunuhan Feni Ere.

Kapolres Palopo, AKBP Safi'i Nafsikin saat konferensi pers di Mapolres Palopo pada Jumat (21/3/2025) mengungkapkan motif pelaku melakukan aksi kejamnya itu.

"Pelaku menyimpan perasaan suka terhadap korban dan berniat untuk membawa lari korban," kata AKBP Safi'i Nafsikin, Jumat (21/3/2025).

Ahmad kemudian melancarkan aksinya dengan memasuki rumah korban pada 25 Januari 2024 dini hari.

"Pelaku sempat melakukan pemerkosaan. Korban kemudian melakukan perlawanan sehingga membuat pelaku emosi dan menghabisi nyawa korban," jelasnya.

Ayah korban yang diketahui bernama Parman merupakan salah satu teman nongkrong pelaku.

Namun Parman mengaku pelaku tak pernah membahas atau menyebut nama Feni Ere saat nongkrong dengannya.

"Saya sering nongkrong sama pelaku tapi dia tidak pernah bahas soal Feni," ujar Parman kepada Tribun-Timur.com, Kamis (20/3/2025) malam.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved