Viral di Media Sosial

Pengakuan Ahmad Pembunuh Feni Ere yang Ditemukan Tinggal Kerangka, Rudapaksa & Bawa Kabur Korban

Pengakuan Ahmad Yani alias Bapak Fatima (36) pelaku pembunuhan Feni Ere yang ditemukan tinggal kerangka usai dikabarkan hilang 1 tahun. 

Editor: Rita Lismini
Tribun Timur
PEMBUNUHAN FENI ERE - Kolase foto Ere (kiri) jemput kerangka manusia Feni Ere di RSUD Sawerigading Palopo pada Kamis (20/2/2025) (kanan). Pengakuan Ahmad Yani alias Bapak Fatima (36) pelaku pembunuhan Feni Ere yang ditemukan tinggal kerangka usai dikabarkan hilang 1 tahun. 

Adapun jejak terakhirnya sebelum menghilang, Feni sempat berkunjung ke Malili, Luwu Timur, selama tiga hari.

Korban pun pulang ke rumahnya di Jalan Pongsimpin, Kelurahan Mungkajang, Kota Palopo, Sulsel dan tiba Rabu (24/1/2024).

Sementara kedua orang tuanya tinggal di Kabupaten Luwu Utara.

Parman, ayah korban mengatakan, putrinya sempat memberikan kabar kepada keluarganya bila dirinya pulang sore itu.

Namun, pada Kamis (25/1/2024), Parman tak lagi mendapatkan kabar dari putrinya.

Hingga akhirnya ia bergegas ke Palopo dan mendatangi kediaman Feni.

Parman kemudian mendobrak pintu, namun ia tidak menemukan putrinya.

Saat itulah Parman mendapati bercak darah di kamar, yang semakin memperkuat dugaan adanya peristiwa tragis yang menimpa Feni.

“Saat ke rumah, pintu dalam keadaan terkunci. Pintu saya dobrak, Feni tidak ada di rumah,” kata Parman kepada wartawan, Minggu (16/2/2025), dikutip dari Tribun-Timur.com.

Di dalam rumah, orang tua Feni menemukan bercak darah dalam kamar. 

“Banyak darah di kamarnya,” ucapnya.

Feni Ere yang bekerja sebagai sales mobil di Palopo, Sulawesi Selatan, dilaporkan hilang kepada polisi.

Selain itu, kendaraan Feni yang juga tidak diketahui keberadaannya seiring dengan hilangnya Feni sejak 25 Januari 2024 lalu.

Tujuh bulan berselang, atau 18 Juli 2024, mobil Feni ditemukan di sebuah rumah kosong di perumahan di jalan Amurang Antang, Makassar. 

Adanya mobil Honda Brio yang terparkir di sebuah rumah yang kosong selama dua bulan membuat pihak keamanan perumahan lalu melaporkan hal ini ke polisi.

"Itu mobil dilaporkan oleh security perumahan, karena sudah 2 bulan terparkir tidak ada orangnya," kata Farwi, salah satu paman Feni, seperti dikutip dari TribunToraja.com.

Empat hari kemudian pada tanggal 22 Juli 2024, pihak dari Polda Sulsel baru datang untuk memeriksa kendaraan tersebut.

"Kami sudah berkoordinasi dengan Resmob Polda Sulawesi Selatan untuk menyelidiki mobil Feni yang kini berada di Makassar," ujar AKP Sayed Ahmad.

Pihaknya juga meminta Polda Sulsel untuk menggali keterangan dari sekuriti yang pertama kali menemukan mobil tersebut.

Februari 2025 Ditemukan Tinggal Kerangka

Upaya pencarian pun menemukan titik terang setelah warga menemukan kerangka manusia di hutan perbatasan Toraja-Palopo.

Kerangka tubuh Feni Ere baru ditemukan pada Senin (10/2/2025) dengan kondisi mulut terikat.

Awalnya, Polisi yang melakukan investigasi sempat mengalami kesulitan mengidentifikasi identitad korban.

Oleh karena itu, pemeriksaan autopsi dan tes DNA pun dilakukan dengan mencocokkan sampel dari keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

Kepastian bahwa kerangka manusia dengan mulut terikat itu dipastikan adalah Feni Ere setelah dilakukan serangkaian pemeriksaan.

Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Sayed Ahmad Aidid, mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa 10 orang saksi yang memiliki kontak dengan Feni sebelum ia dinyatakan hilang.

"Sudah ada 10 orang yang kami periksa untuk kasus ini. Mereka adalah orang-orang yang bertemu Feni sebelum dinyatakan hilang, termasuk teman dekatnya," ujar AKP Sayed Ahmad saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (22/2/2025).

Artikel ini telah tayang di Tribun Medan.com. 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved