Hari Kartini 2025

Kata Sambutan dari Atasan saat Peringatan Hari Kartini 21 April 2025, Singkat dan Bermakna

Berikut ini adalah kata sambutan dari atasan saat Peringatan Hari Kartini, pada 21 April 2025 untuk dijadikan referensi.

Editor: Yuni Astuti
Freepik
HARI KARTINI 2025 - Ilustrasi Hari Kartini yang diambil dari Freepik, Selasa (15/4/2025). Inilah kata sambutan Hari Kartini 2025 yang diperingati tanggal 21 April setiap tahunnya. 

TRIBUNBENGKULU.COM - Berikut ini kata sambutan dari atasan saat Peringatan Hari Kartini, pada 21 April 2025.

Hari Kartini diperingati pada 21 April setiap tahunnya.

Sebagai salah satu pelopor emansipasi wanita, tentunya masyarakat Indonesia diharuskan untuk memperingati Hari Kartini.

Tak terkecuali bagi tribuners yang saat ini bekerja.

Meski bekerja di kantor, sebagai salah satu bentuk menghargai pahlawan terdahulu tentu akan ada peringatan Hari Kartini sebelum melakukan aktivitas seperti biasanya.

Semisal ada kata sambtan dari atasan mengenai peringatan Hari Kartini.

Untuk tribuners yang sedang mencari kata sambutan Hari Kartini untuk para karyawan. berikut ini ulasannya.

1.Contoh Kata Sambutan Hari Kartini

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semuanya,

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya,

Salam kebajikan.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat, taufik, dan hidayahnya, kita dapat berkumpul di sini dalam rangka Peringatan Hari Kartini 2025.

Hadirin yang berbahagia,

Peringatan Hari Kartini mengandung beberapa makna penting, namun 2 di antaranya adalah yang paling utama. Pertama, Hari Kartini merupakan peringatan untuk mengenang sosok Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat (RA Kartini).

Peringatan Hari Kartini diambil dari tanggal kelahiran RA Kartini pada 21 April 1879 silam. RA Kartini dilahirkan dari kalangan bangsawan sebagai putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat selaku bupati Jepara masa itu, dengan sang istri, M. A. Ngasirah.

RA Kartini dikenal melalui pemikiran-pemikirannya terutama dalam ranah pendidikan dan emansipasi wanita. Berkaitan keterbelakangan rakyat yang berada dibawa penjajahan Belanda, RA Kartini memiliki beberapa pemikiran.

1. Mengembalikan peran kaum perempuan sebagai sumber peradaban dan pendidik pertama manusia.

2. Memunculkan emansipasi kultural bagi wanita, emansipasi intelektual bagi bangsanya, dan emansipasi politis bagi rakyat agar lebih menyadari bahwa mereka adalah satu bangsa.

3. Emansipasi ini hanya dapat dicapai melalui pendidikan praktis yang berorientasi kepada nalar dan akhlak.

Hadirin yang berbahagia,

Kedua, Hari Kartini merupakan peringatan mengenang beberapa pemikiran RA Kartini. Buku-buku, koran, dan majalah Eropa membuat RA Kartini tertarik dengan kemajuan berpikir para perempuan Eropa. Oleh sebab itu, muncul keinginan memajukan perempuan pribumi yang memiliki status sosial rendah, salah satunya lantaran pendidikan yang terbatas.

Pasca pernikahan dengan Bupati Rembang K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, RA Kartini mendapatkan izin dari suaminya untuk mendirikan sekolah wanita. Di sisi lain, RA Kartini juga menuliskan surat berisi pemikiran-pemikiran tentang perempuan Jawa kepada teman-temannya di Eropa.

Kartini dalam surat-suratnya juga menulis keluhan serta gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang menjadi penghambat kemajuan perempuan. Di sisi lain, surat-surat tersebut mencerminkan pengalaman hidup Kartini sebagai putri seorang bupati.

Setelah RA Kartini meninggal dunia 17 September 1904, surat-suratnya dikumpulkan serta diterbitkan menjadi sebuah buku yang dalam bahasa Belanda berjudul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).

Buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang berisi surat-surat Kartini begitu menarik perhatian masyarakat Belanda. Di sisi lain, pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa, salah satunya Van Deventer: seorang tokoh politik etis.

Van Deventer terkesan setelah surat-surat Kartini diterbitkan pada tahun 1911, sehingga tergerak menulis sebuah resensi untuk menyebarluaskan cita-cita Kartini. Deventer merasa bahwa cita-cita RA Kartini cocok dengan keinginannya yakni mengangkat bangsa pribumi secara rohani dan ekonomis, serta memperjuangkan emansipasi mereka.

Pada 1915, Van Deventer meninggal dunia. Istri Van Deventer kemudian meneruskan perjuangan suaminya dengan mendirikan Yayasan Kartini. Yayasan Kartini ditujukan untuk membuka sekolah-sekolah bagi wanita pribumi.

Hadirin yang berbahagia,

Dalam rangka Peringatan Hari Kartini 2025, marilah kita lebih memperhatikan keberadaan kaum perempuan. Kita harus memberikan ruang-ruang kepada para perempuan berekspresi, baik dalam sektor pendidikan maupun pekerjaan.

Sekian pidato yang saya sampaikan. Semoga kita menjadi pihak yang dapat memuliakan perempuan. 

Akhir kata,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga: 19 Tema Hari Kartini 2025 Menginspirasi Cocok untuk Dijadikan Tema Acara 21 April 

2. Contoh Kata Sambutan Hari Kartini

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera bagi kita semuanya,

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya,

Salam kebajikan.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang berbahagia,

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadiran Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan anugerahNya kepada kita, sehingga dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka memperingati “Hari Kartini 2025" tanpa suatu halangan suatu apapun.

Raden Ajeng Kartini merupakan pahlawan dan penggerak semangat emansipasi wanita di Indonesia. Peringatan Hari Kartini setiap tanggal 21 April tidak dapat dilepaskan dari peranan dan jasa-jasanya RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita Indonesia di masa lampau.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang berbahagia,

Pada masa pergerakan nasional, perjuangan gerakan wanita telah muncul dan berkontribusi besar bagi bangsa dan negara. Meskipun, gerakan wanita masih terbatas karena berfokus pada mengangkat martabat dan harkat kaum wanita dan melawan tradisi yang membelenggunya, seperti kawin paksa dan sebagainya.

Akan tetapi, gerakan sosial para wanita pada masa itu telah mulai mengajarkan pengetahuan praktis dan keterampilan sebagai bekal bagi seorang gadis menjadi ibu rumah tangga melalui lembaga pendidikan di samping mendidik pengetahuan umum. Oleh sebab itu, keberadaan wanita tidak dapat dianggap remeh, sebab mereka telah berperan serta meningkatkan kemajuan bangsa dan negaranya salah satu dengan menjadi sosok ibu rumah tangga yang cerdas bagi anak-anaknya.

Meskipun demikian, peranan wanita tak bisa dilepaskan dari dukungan bapak atau para suami yang memberikan toleransi hingga mengikhlaskan sebagai waktu yang menjadi haknya untuk kaum ibu dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya.

Maka dari itu, pada hari yang berbahagia ini, marilah kita saling menghargai kepada pasangan maupun orang tua yang telah memberikan kita akses pendidikan dan pengetahuan dengan cara mendidik putra-putri kita dengan baik.

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang berbahagia,

Demikianlah yang dapat kami sampaikan. Terima kasih atas perhatiannya serta mohon maaf atas segala kekurangan.

Akhir kata,

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved