Dokter Kandungan Lecehkan Ibu Hamil

Dedi Mulyadi Ngamuk Media Bocorkan Alamat Ibu Hamil Dilecehkan Dokter Kandungan: Lindungi Korban

Dedi Mulyadi ngamuk media disebut bocorkan alamat ibu hamil yang dilecehkan dokter kandungan bernama Priguna Anugerah. 

Editor: Rita Lismini
Tribun Jakarta/Yusuf Bachtiar
GUBERNUR JAWA BARAT - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di kantor Wali Kota Bekasi Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jumat (7/3/2025). Dedi Mulyadi ngamuk media disebut bocorkan alamat ibu hamil yang dilecehkan dokter kandungan bernama Priguna Anugerah. 

"Korban mungkin mengalami sudah jatuh tertimpa tangga itu sangat besar kemungkinannya," katanya.

"Dia sudah dijahati dalam kasus ini oleh oknum dokter, kita tidak tahu apakah masyarakat seluruhnya akan memberikan dukungan kepada korban. Siapa tahu di luar sana ada yang nyinyir, maaf, memberikan stigma, memberikan label yang negatif, sudah jatuh tertimpa tangga pula," sambung Reza.

Maka masuk akal jika korban memilih untuk tutup mulut atau bahkan mungkin enggan melapor ke Polisi.

"Membayangkan ada risiko yang sangat berat semacam itu, penderitaannya multidimensional, fisiknya terciderai, psikisnya trauma, sosial pun mungkin dapat hina dina," kata Reza.

"Memang mungkin saja korban memilih untuk tutup mulut, tidak mencari pertolongan, dan tidak melapor ke otoritas penegak hukum," ungkapnya

Ada Korban Dokter Kandungan Bejat di Garut yang Belum Lapor Polisi

Apa yang disampaikan Reza Indragiri sesuai dengan keterangan Polres Garut soal korban pelecehan oknum dokter kandungan cabul Tersangka M Syafril Firdaus (MSF) di rekaman CCTV viral.

Karena wanita yang menjadi korban dalam CCTV viral itu sementara masih belum melapor ke Polisi.

Tersangka MSF pun sementara ini ditetapkan sebagai tersangka karena kasus percobaan pemerkosaan di indekos atas korban lain, bukan pelecehan yang ada di video viral itu.

Kapolres Garut AKBP Mochamad Fajar Gemilang menjelaskan, terkait video CCTV viral Tersangka MSF di ruang kerjanya itu, pihak kepolisian saat ini masih melakukan pendalaman.

"Korban yang ada di dalam video tersebut sudah kami ketahui identitasnya. Kami sudah dorong untuk melapor tapi korban menyampaikan akan berkonsultasi dulu dengan keluarganya," ucapnya, Kamis (17/4/2025) dikutip dari Tribun Jabar.

Ia menuturkan bahwa pihaknya saat ini menghormati keputusan korban dalam video tersebut apakah nanti akan melapor atau tidak.

"Korban akan menjadi permasalahan pribadinya jika dibawa ke publik, kami menyadari itu sehingga kami tidak serta merta membawa korban ke ranah proses penyidikan," ungkap AKBP Fajar.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved