Harga Sawit di Bengkulu

Pernyataan Apkasindo Soal Harga TBS Sawit di Bengkulu Rendah: Dugaan Ada Permainan Pihak Pabrik

Pernyataan Ketua Asosiasi Petani sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu soal harga saiwt yang rendah di Bengkulu.

Penulis: Suryadi Jaya | Editor: Yuni Astuti
TribunBengkulu.com
HARGA TBS SAWIT - Foto buah sawit yang berada di Bengkulu Tengah usai selesai ditimbang, Pernyataan Apkasindo soal harga TBS rendah, Senin 21/4/2025). 

TRIBUNBENGKULU.COM - Ketua Asosiasi Petani Kelapa sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu, Jon Simamora memberikan pernyataan terkait rendahnya harga tandan buah segar (TBS) sawit di Provinsi Bengkulu.

Seperti diketahui Harga TBS di Provinsi Bengkulu terbilang rendah dengan pembelian hanya Rp 2.500-Rp 2.600.

Hal ini bertolak belakang dengan penetapan harga yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu.

Pemerintah Provinsi Bengkulu telah menetapkan harga minimum pemberlian TBS kelapa sawit mencapai Rp 3.142 per kilogram di bulan April 2025.

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Bengkulu Mian pun mengaku geram dengan rendahnya harga TBS kelapa sawit ini saat rapat penetapan harga TBS sawit bersama pimpinan pabrik kelapa sawit se Provinsi Bengkulu beberapa waktu lalu.

Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Benglulu, Jon Simamora mengungkapkan, dirinya dan beberapa pihak telah ditunjuk oleh Gubernur Bengkulu sabagai tim pengawas untuk melakulan pengecekan harga.

"Kami sudah turun ke beberapa pabrik kelapa sawit dan menemukan sejumlah permasalahan yang menyebabkan harga beli TBS sawit di Bengkulu ini rendah," ujar Jon saat dihubungi.

Baca juga: Harga TBS Sawit di Mukomuko Bengkulu Merangkak Naik Usai Anjlok, Tertinggi Rp 2.630 per Kg

Permasalahan utama rendahnya harga beli TBS sawit di Bengkulu, ternyata disebabkan rendemen minyak kelapa sawit yang rendah, sehingga pabrik harus menyesuaikan harga beli dengan melakukan penurunan.

"Rendemen minyak sawitnya rendah, otomatis harga beli ikut turun. Apa penyebab rendemennya rendah? Hal ini dikarenakan pabrik masih meloloskan TBS sawit mentah dan bertangkai panjang," beber Jon.

Masih adanya permainan, antara pihak perusahaan dengan penjual kelapa sawit. Seharusnya, berdasarkan standar mutu, TBS sawit yang dijual harus memiliki berat minimal 5 kilogram, sudah matang dan memiliki tankai yang pendek.

"Kita masih temukan, pabrik-pabrik yang meloloskan TBS sawit dengan kualitas rendah, kami menduga ini ada permainan antara RAM dan pihak pabrik kelapa sawit," sampainya.

Jon berharap, pihak perusahaan harus tegas, dengan cara menolak seluruh TBS sawit yang tidak sesuai standar, agar rendemen yang didapat berkualitas tinggi dan harga beli TBS sawit juga ikut terkerek.

"Pihak pemerintah juga diharapkan mengaktifkan kembali para pengawas di setiap pabrik, agar praktik seperti ini tidak terjadi lagi," ujarnya.

Jika dibandingkan dengan provinsi tetangga, harga TBS sawit di Bengkulu merupakan yang terendah.

"Kalau di Jambi dan Sumbar, harga sawit masih Rp 2.900-Rp 3.000 per kilogram, di Bengkulu paling tinggi hanya Rp 2.600. Kan jauh sekali jaraknya," ucap Jon.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved