Berita Bengkulu

Insiden Danau Dendam Bengkulu, Pengunjung: Kalau Mau Ditata, Jangan Ada yang Dirugikan

Meja dan kursi pedagang di Danau Dendam rusak dan tercebur ke danau. Pengunjung harap penataan tetap adil dan tak viral karena kabar buruk.

Penulis: Jiafni Rismawarni | Editor: Ricky Jenihansen
Jiafni Rismawarni/ TribunBengkulu.com
DANAU DENDAM - Suasana di kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah Kota Bengkulu, Senin (19/5/2025). Meja dan kursi pedagang di Danau Dendam rusak dan tercebur ke danau. Pengunjung harap penataan tetap adil dan tak viral karena kabar buruk. 

Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Jiafni Rismawarni

TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU – Kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), salah satu destinasi favorit warga Kota Bengkulu, sempat menjadi perbincangan pada Sabtu (17/5/2025) setelah beredar video yang menunjukkan sejumlah meja dan kursi pedagang berserakan dan rusak.

Kursi dan meja yang biasa digunakan untuk melayani pengunjung ditemukan dalam kondisi rusak, berserakan, bahkan sebagian hilang atau tercebur ke dalam danau.

Kondisi ini pun menjadi bahan perbincangan di kalangan pengunjung yang kerap datang ke danau tersebut. 

Ranti, salah satu pengunjung, mengaku kaget dan menyayangkan peristiwa itu. 

Ia berharap ada solusi terbaik atas permasalahan tersebut.

"Saya sering ke sini, hampir tiap minggu atau rehat sore pas balik kantor. Ya sekarang kelihatan ada yang beda. Kursi-kursi nggak seperti biasa," jelas Ranti, Senin (19/5/2025).

Ranti menambahkan, selama pengalamannya berkunjung ke danau itu, ia biasanya duduk di satu tempat pedagang dan jarang berpindah lapak.

Pedagang yang ia kenal bersikap ramah dan tidak pernah memaksanya untuk membeli.

Namun karena ia memang menyukai air kelapa muda, hampir setiap kali ke danau ia selalu memesan minuman itu seharga Rp 15 ribu.

"Kadang cuma duduk aja. Kalau saya pribadi ya, alhamdulillah nggak pernah ketemu yang maksa beli. Minum dogan di sini itu cuma Rp15. Tapi dengar cerita kawan itu, ada juga mereka pengalaman yang dipaksa beli bahkan dinaikkan harganya," jelasnya.

Pengunjung lainnya, Rio, menilai kawasan wisata seperti DDTS memang perlu ditata lebih baik, namun tetap memperhatikan nasib pedagang kecil.

Ia juga berharap agar potensi wisata Danau Dendam sebagai ikon wisata Bengkulu tetap terjaga.

"Kalau memang mau ditata, ya semoga ada solusi. Jangan sampai ada yang dirugikan. Danau ini kan jadi tempat wisata rakyat, semua harus sama-sama dijaga. Kan gak bagus juga kalau danau viral sama berita buruknya," kata Rio.

KONTROVERSI INSIDEN DANAU DENDAM - Kolase foto kondisi perusakan di Danau Dendam Tak Sudah (kiri), Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi (tengah) dan Ketua Umum Laskar Melayu Bengkulu, Junaidi Zul (kanan).
KONTROVERSI INSIDEN DANAU DENDAM - Kolase foto kondisi perusakan di Danau Dendam Tak Sudah (kiri), Wali Kota Bengkulu Dedy Wahyudi (tengah) dan Ketua Umum Laskar Melayu Bengkulu, Junaidi Zul (kanan). (TribunBengkulu.com/Jiafni Rismawarni)

Insiden Danau Dendam

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved